Rencana
~Zenathan Akbar
....***....
Sean sangat senang hari ini, senyumnya tak pernah lepas sejak masih bersama dengan Salma sampai sudah sendirian di balkon kamarnya. Tapi senyum itu tergantikan dengan raut wajah penuh tanda tanya. Tiba tiba saja bayangan dari mimpinya waktu itu muncul di otaknya. Menurutnya ini sangat aneh, mimpi ini benar benar terlihat seperti nyata. Ia pun keluar dari kamarnya berniat untuk bertanya sesuatu kepada Bundanya.
Kebetulan Bundanya tengah duduk sendirian sembari menatap layar televisi.
"Bunda"
"Iya, Nak. Ada apa?" tanya Shiera lalu menghadap ke putranya yang tampan itu.
"Bunda jujur deh sama Sean. Kenapa ayah nggak pulang pulang sih. Nggak biasanya kayak gini. Bilang yang sebenarnya Bun"
"Oh itu ayah kamu lagi sibuk sibuknya ngurus perusahaan di Perancis" jawab Shiera sedikit gugup
"Bohong" ucap Sean dengan wajah datarnya.
"Kemaren bunda bilang ayah lagi di Singapura, kenapa sekarang mendadak jadi di Perancis?" lanjut Sean.
Shiera bungkam, membuat Sean semakin yakin jika ada sesuatu yang sedang terjadi dengan ayahnya.
"Jujur Bun"
Shiera menarik nafas panjang, membuangnya perlahan lalu mulai berbicara.
"Ayah kamu---" kalimat Shiera terpotong, sulit rasanya ingin mengatakan kebenaran ini. Tapi bagaimana pun Sean dan Agatha harus tau, mungkin saat ini Sean dulu yang tau karena menurutnya Sean jauh lebih dewasa ketimbang Agatha.
"Ayah kamu sebenarnya sedang menjalani pengobatan di Perancis"
Sean bungkam, pengobatan apa maksudnya. Sean benar benar bingung pasalnya ayahnya terlihat biasa saja, tidak menunjukkan tanda tanda kalau ayahnya sedang sakit.
"Ayah sakit leukemia, sebenarnya bunda ingin sekali menemani ayah, tapi ayah melarang dengan alasan nanti tidak ada yang menjaga kamu dan adikmu. Bunda ingin sekali mengurus ayahmu disana" ucap Shiera dan mulai terisak di akhir kalimatnya.
"Kenapa bunda nggak bilang sih" ucap Sean lalu menarik Shiera kedalam pelukannya.
"Bunda kesana aja jagain ayah, Sean bisa kaga diri disini, Sean juga akan jaga Agatha" Shiera tau Sean anak yang kuat dan tegar jika menghadapi suatu masalah, berbeda dengan Agatha.
"Nanti kita cari alasan yang masuk akal biar Agatha nggak khawatir Bun" Shiera mengangguk, ia tau putranya ini akan bersikap bijak tapi ia terpaksa menutupi ini karena takut jika nanti Sean dan Agatha khawatir, tapi Sean sudah dewasa, ia bisa mengontrol setiap perasaan yang muncul dalam dirinya.
Perasaan Sean lega bercampur sedih dan khawatir. Lega karena pertanyaannya sudah terjawab, dan sedih juga khawatir tentang kondisi ayahnya.
****
"Eh gimana rencana lo, jangan cuma kebanyakan bacot" ucap Azura pada Nathan.
Nathan yang mendengar itu lalu memutar bola matanya jengah.
"Sabar kali, lo kira gampang apa. Gue harus mikirin ini matang matang nggak kaya lo bertindak nggak pake otak" kesal Nathan.
"Ya habisnya lo nggak ada pergerakan sama sekali. Cowok kok lelet" balas Azura.
"Tenang aja, seorang Nathan pasti bisa dengan mudah menaklukkan hati Salma" ucap Nathan dengan senyum iblisnya
"Cih. Lo kira film apa? Eh btw lo suka sama tu cewek? Katanya dia cuma cewek lemah dan nggak mungkin lo sukain" tanya Azura
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Подростковая литератураS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...