S2|Nasi Goreng

40 3 3
                                    

Aku yakin bahwa kamu sudah membawa hatiku untuk jatuh pada pesonamu.

🐾🐾🐾

"Gue udah nikah sama Elang"

Aina takut melihat raut wajah Amel yang tadi nyengir kini berubah menjadi sulit diartikan.

"Bwahahahahahaaahh" Amel tertawa ngakak sampai jatuh terduduk di tanah, Aina menganga melihat hal itu.

"Lo nggak berbakat jadi pelawak, Na. Bwahahahah" Amel kembali tertawa sambil menyeka air matanya yang keluar akibat terlalu lebay dalam tawanya.

"Amel pikir gue bercanda?"

"Gue nggak lagi ngelawak, Mel" ucap Aina membuat Amel berhenti tertawa dan kembali duduk di bangku dengan wajah serius.

"Na" panggil Amel dengan wajah datar, membuat Aina susah payah menelan ludahnya.

"Muka lo lucu hahahahahahaa" lanjutnya dengan ekspresi 180° berbanding terbalik dengan wajah datarnya tadi.

"Amel masih mikir ini boongan?"

"Mel gue serius nggak bohong. Kok lo malah mikirnya gue bohong sih?" Amel yang melihat Aina menunduk langsung menghentikan tawanya dan mulai berpikir kalau Aina memang tidak sedang bercanda.

"Lo beneran, Na?" tanya Amel sambil mengusap punggung Aina.

Aina hanya mengangguk sebagai jawaban, "lo kalau mau jauhin gue nggak apa kok, Mel" ucapnya lesu.

"Kok lo bisa mikir kalau gue akan jauhin lo sih, Na?"

"Karena gue udah nggak jujur dari awal sama lo"

"Jujur gue kecewa karena lo nggak ngasih tau gue dari awal, lo nggak ngundang gue ke nikahan lo. Gue bener bener kecewa karena itu gue nggak bisa makan gratis" Aina menatap Amel tak percaya, ia pikir Amel akan benar benar kecewa, tapi ternyata tidak.

"Lo nggak usah mikir gitu, Na. Gue nggak akan jauhin lo. Buat apa coba, gue ikut seneng deh akhirnya lo nggak jomblo lagi hehehe" Aina ikut tersenyum saat Amel tertawa.

"Makasih ya, Mel. Tapi gue minta tolong buat nggak ngasih tau siapa siapa tentang ini semua"

"Iya"

"Emang siapa aja yang tau tentang ini selain keluarga kalian berdua"

"Tiga sahabatnya Elang. Reska, Bima sama Satya" Amel manggut manggut, tanda bahwa ia mengerti sekarang.

"Ya udah yuk ke kantin, masih ada 20 menit nih"

"Yuk"

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju kantin, Aina merasa lega karena tidak harus menutup nutupi apapun dari Amel.

🐾🐾🐾

Sejak tadi Elang mencari cari keberadaan Aina yang tidak ada di kantin. Memang sih Aina itu termasuk dalam kategori siswi yang jarang sekali pergi ke kantin, tapi setelah dekat dengan Elang, Elang lebih sering menyuruh Aina ke kantin untuk sekedar mengisi perutnya. Dih, modus pengen ketemu aja.

"Apa dia di perpus ya?"

"Apa di kelas?"

"Bisa aja dia lagi di toilet atau kemana"

Elang terus saja berbicara pada hatinya sendiri.

Ketiga sahabatnya yang melihat itu pun saling pandang.

"Napa tuh bocah ngelamun terus?" bisik Satya yang dibalas gelengan oleh Reska dan Bima.

"Woy, lo ngapain bengong terus?" tanya Satya sambil menyenggol lengan Elang.

My Sweet Boy (S2 END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang