Kita mulai dari sekarang, gue dan lo.
🐾🐾🐾
Pagi ini Elang bangun tepat waktu karena kerja keras Ara untuk membangunkan kakaknya yang super kebo itu. Sebenarnya Elang sudah bangun sejak subuh, tapi entah bagaimana setelah subuh Elang tertidur lagi.
Kini keluarga Sean sedang sarapan bersama namun ada yang sedikit berbeda, Elang yang biasanya cerewet sekarang hanya diam sambil memakan makanannya.
"Kenapa, Bang? Kok diem gitu sih" tanya Sean yang menyadari perubahan sikap putranya.
"Nggakpapa kok, Yah" jawab Elang lesu, Sean tersenyum. Ia tau apa yang sedang berada di pikiran Elang.
"Kamu nggak perlu takut, kamu pasti bisa menjadi seorang imam yang baik" Elang terkejut, bagaimana tidak? Ayahnya tau apa yang sedang dipikirkannya.
"Nggak usah kaget gitu, ayah tau kok. Ya walaupun memang berat, ayah saja dulu yang menikah di usia matang saja masih punya rasa takut jika suatu saat akan gagal. Tapi karena ayah percaya sama diri ayah, jadi sekarang kita bisa seperti ini kan. Maka dari itu ayah yakin kalau kamu pasti bisa walaupun di usia kamu yang sedang labil ini" ucap Sean panjang lebar dan dibalas senyum dan anggukan oleh putranya, "Iya, Yah. Elang akan berusaha"
"Nah terus kalau udah punya istri itu jangan berantem terus kerjaannya" sindir Salma membuat Elang memutar bola matanya jengah.
"Iya, Bunda" jawabnya malas.
"Ya udah sekarang jemput Aina"
"Kenapa harus dijemput?" tanya Elang.
"Aduh Elang, ya biar tambah akrab dong, gimana sih"
"Nggak tau rumahnya, Bun" jawab Elang apa adanya.
"Rumahnya deket kok, mereka itu baru pindah itu loh di rumah nomor 57" Elang manggut manggut lalu melanjutkan sarapannya.
"Eh tapi Bunda. Kalau Aina udah berangkat gimana, secara kan dia anak rajin"
"Bunda udah bilang sama tante Airin"
"Oh ya udah deh iya"
Selesai sarapan, Salma mengantarkan Sean, Elang dan Ara sampai ke depan. Seperti biasa Sean akan pergi ke kantor sedangkan kedua anaknya pergi ke sekolah.
"Hati hati ya Elang bawa motornya nanti" ucap Salma saat Elang menyalami punggung tangannya.
"Iya, Bunda"
"Ara berangkat sama Ayah nggakpapa kan?" dan kini giliran Ara.
"Nggakpapa lah Bun, kan abang lagi mau pdkt sama kakak ipar hehee" jawab Ara membuat Elang gemas, jadi pengen buang ke laut eh tapi jangan deh, sayang.
"Suaminya nggak di kasih wejangan juga nih" celetuk Sean membuat Salma tertawa.
"Hati hati suamiku, semangat kerjanya" Sean mencium kening Salma membuat kedua anaknya memutar bola matanya malas.
"Iya deh yang cium cium mah beda" sahut Ara dengan gaya sedikit kesal.
"Udah udah, sana pada berangkat nanti telat loh"
Salma mencium punggung tangan Sean sedangkan Ara dan Elang mencium punggung tangan Salma.
🐾🐾🐾
Elang sudah berada di depan rumah Aina, laki laki itu masih menunggu Aina yang katanya sedang memakai sepatu.
Tak lama setelah itu, Aina keluar dengan setelan seragam yang sangat rapih, atributnya juga lengkap. Berbanding terbalik dengan Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (S2 END)
Teen FictionS2. My Sweet Boy 1 judul 2 cerita Seperti sebuah keluarga yang pasti akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Kini kisah Sean dan Salma yang berakhir bahagia juga akan diteruskan oleh buah cinta mereka. Akankah kisah ini juga akan berakhir bahagia...
