Dari Faska [TAMAT]

P R O L O G

Tak tak tak

Suara ketukan itu, berasal dari sepatu pantofel yang dikenakan oleh seorang gadis bersurai cokelat terang. Gadis itu juga memakai Jas putih, sebagai identitasnya yang merupakan seorang dokter.

Langkahnya terus terayun sampai pada belokan ke kiri menuju tangga. Namun, baru beberapa anakan tangga yang ia pijaki, suara dari belakang menghentikan langkahnya.

"Dokter Fara! Dokter!"

"Rania?" Sang dokter yang dipanggil Fara itu mencuramkan alisnya ke bawah. Bertanya-tanya dalam hati, kenapa perawat itu menghampirinya dengan keadaan seperti orang dikejar setan.

"Dia ... di sini." Rania berbicara setelah mengambil pasokan udara dari sekitarnya.

Sungguh, kata-kata teman seprofesinya itu sangat ambigu. "Dia ... siapa sih?" dokter itu bertanya balik.

"Faska, sa! Dia kecelakaan dan di rawat di sini!" pekik Rania dengan suara yang tertahan.

Gadis bernama lengkap Faradhisa Aurora Nugraha itu, menegang di tempatnya. Tak pernah ia sangka, ternyata secepat ini mereka di pertemukan. Bahkan belum genap satu minggu dia kembali pindah ke kota kelahirannya ini.

"Sa! Ayo, malah bengong." Rania sekali lagi menyentak tangan Disa agar gadis itu tersadar. Meskipun begitu, rasanya separuh kesadaran Disa belum juga kembali. Dia hanya menurut saat Rania-teman semasa SMA-nya dulu-menariknya entah kemana.

*****

Bagaimana? Coba berikan respon kalian untuk prolog ini.

Apa kalian udah siap sama sekuel yang aku siapin?

Hm... Hmm... Seperti biasa, aku selalu bilang buat enggak berharap lebih sama cerita aku. Berekspektasi boleh, tapi jangan sampai kecewa.

Aku mau liat ke-antusiasan kalian untuk sekuel ini. Makanya aku mohon buat coment dan share perasaan kalian.

Oh, ya, aku mau curhat. Setelah sekian lama bergulat dengan pikiran, akhirnya aku mutusin buat lanjutin sekuel ini. Soalnya banyak banget yang minta buat lanjut.

Tapi aku enggak bisa update tiap hari kayak cerita sebelumnya. Wkwkwk aku juga lagi sibuk sama revisi cerita lain.

Kita sama berjuang aja, wkwkwkw. Jangan lupa semangatin aku terus ya!

Dari,

HumairaLiska
Aceh, 22 April 2020