*****
Now playing | Adu rayu - Glenn Fredly feat Tulus*****
Keadaan Disa sudah mulai membaik. Perempuan itu juga memutuskan untuk langsung masuk kerja setelah libur satu hari. Tugasnya di sini tak lama lagi, dia ingin mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Mengenai hatinya yang patah, Disa tidak bisa menyembunyikannya. Ia masih saja menangis saat malam, sampai mendapatkan kantung mata di pagi hari.
Hari dimana dia mulai bekerja terasa hampa. Tak bisa dipungkiri, jika lelaki itu memang berpengaruh besar terhadapnya. Meski sering disakiti, tetap saja rasanya seperti baru pertamakali.
Sebelum menginjakkan kaki di lobby rumah sakit, Disa menarik napas dan mengembuskannya secara perlahan. Dia terus saja menyemangati dirinya agar terlihat baik-baik saja.
Seperti biasa, dia memasang senyum manis meski itu sulit dilakukan. Perempuan itu ingin membuang sejenak masalah hatinya. Biarkan dia bekerja dengan nyaman.
"Dokter Fara!"
Disa berbalik, di belakangnya ada sosok Reyhan yang kini sedikit berlari untuk mendekat.
"Selamat pagi dokter Reyhan," sapa Disa dengan ramah. Kemudian mereka jalan bersisian.
"Dokter udah sembuh?"
"Iya, sudah lebih mendingan."
"Syukurlah. Maaf kemarin tidak menjenguk, soalnya ada banyak pasien. Saya juga menangani pasiennya dokter Fara," terang Reyhan.
"Ah, tidak masalah. Kemarin juga teman-teman saya datang menjenguk. Dan terimakasih karena telah menangani pasien saya." Disa tersenyum hangat, dan itu tulus bukan untuk menutupi kesedihannya.
Disa masuk dalam lift, dan diikuti oleh Reyhan. Perempuan itu menatapnya penuh tanda tanya, pasalnya ruangan Reyhan sudah pindah ke lantai satu.
"Saya akan mengantarkan dokter Fara ke ruangan," sahut Reyhan yang paham dengan tatapan Disa.
Perlahan perempuan itu pun mengangguk patah-patah, tidak menolaknya karena Reyhan sudah sangat baik padanya.
Akan tetapi, saat pintu lift akan tertutup rapat, sebuah kaki menahannya. Pintu itu otomatis terbuka lagi, menampilkan seorang lelaki yang bersetelan jas lengkap.
Jantung Disa berdegup kencang saat netranya bertubrukan dengan Faska. Ia merasakan kakinya yang melemah, bahkan tak kuat lagi menaham tubuhnya. Sementara Faska langsung mengambil tempat ditengah-tengah, antara Disa dan Reyhan.
Disa langsung memalingkan wajahnya ke samping. Dadanya kembali sesak saat melihat kehadiran Faska. Ingatannya tentang kejadian waktu itu langsung terngiang dalam pikiran. Membuat Disa ingin menangis lagi.
Suasana menjadi canggung. Itu yang Reyhan rasakan. Atmosfir dalam lift itu terasa dingin padahal yang ia tahu Disa dan lelaki di antara mereka itu adalah kekasih perempuan itu. Reyhan yakin jika terjadi sesuatu antara mereka.
Ting!
"Saya duluan dokter Reyhan," seru Disa yang langsung keluar. Tampak buru-buru dan seperti menghindari sesuatu.
Reyhan yang tadinya ingin mengantarkan Disa pun hendak keluar. Namun, dia mengurungkan niatnya karena Faska lebih dulu keluar untuk mengejar perempuan itu.
Reyhan menekan tombol dalam lift untuk kembali ke lantai satu, dia tidak ingin ikut campur dalam masalah dua orang itu.
Faska terus saja mengikuti Disa, tetapi tidak berbicara sepatah katapun. Sampai masuk dalam ruangan pun, lelaki itu hanya berdiri setelah menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Faska [TAMAT]
RomanceSekuel cerita UNTUK DISA (DI SARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA SEBELUMNYA TERLEBIH DAHULU. DAN JANGAN LUPA FOLLOW AKUN SAYA JUGA. Wkwkwkw) ***** Mungkin orang mengira jika perasaan Disa saat kembali bertemu Faska-mantan kekasih yang terpaksa berpisah-ad...