Chapter | 50

1.1K 74 75
                                    

Now playing | Beautiful in white - Shane Filan

***

“Setelah hari ini, kamu seutuhnya menjadi milikku. Aku berjanji, akan setia dan senantiasa melindungimu, kekasihku.”

***

PS: Gambar hanya ilustrasi sebagai pemanis.

*****

Riuh ombak berdesing, bunyinya menyelusup masuk dalam kamar pengantin. Diluar, beberapa orang tampak sibuk mengatur segala kebutuhan acara. Berlalu-lalang, saling mengingatkan hal yang terlupakan agar acara hari ini berjalan sukses.

Ya, setelah lamaran dua minggu yang lalu. Mereka langsung mengadakan pertunangan secara tertutup. Hanya pihak keluarga yang hadir karena acaranya pun cukup mendadak.

Akan tetapi, hari ini. Acaranya yang sebenarnya akan digelar. Hari pernikahan antara dua anak manusia, Disa dan Faska.

Pagi-pagi sekali, Disa sudah dipersiapkan untuk acara ijab kabul yang akan diadakan pada jam sembilan, sebentar lagi. Perempuan itu sudah duduk anggun di depan cermin. Tubuhnyanya pun di dibaluti kebaya putih dengan rok batik sebagai bawahan. Rambutnya sedang disanggul dengan pemberian beberapa permata sebagai pemanis. Sementara wajahnya sudah terlapisi make up sejak tadi.

"Sudah selesai," seru penata rias pada Disa.

Perempuan itu tak dapat menyembunyikan lengkungan tipis di wajahnya. Dia masih mematut keseluruhan penampilannya di depan cermin.

Tok tok tok

Kedua perempuan beda usia itu menoleh ke pintu. Sang penata rias langsung bergegas membukanya. Dari luar, masuk Marisa sang mami yang juga sudah mengenakan kebaya, tetapi berwarna kuning keemasan.

"Mami," kata Disa dengan senyuman yang merekah.

Marisa membalas senyuman putrinya. Lalu mengisyaratkan sang penata rias untuk meninggalkan mereka berdua.

"Anak mami cantik banget," kata Marisa setelah penata rias tadi telah pergi.

"Anak siapa dulu dong?" tanya Disa dengan jenaka.

Tak terasa, air mata malah terbendung di pelupuk mata Marisa. Melihat putrinya telah tumbuh dewasa dan segera meninggalkannya.

"Mami, kok, nangis?" Disa mulai panik. Dia takut jika sang mami sakit atau kenapa-napa.

Marisa menggeleng, "enggak apa-apa, kok. Sini duduk sama mami."

Disa akhirnya bisa bernapas lega. Dia pun ikut duduk bersama maminya di kasur yang bertaburkan kelopak bunga mawar.

"Kenapa, mi?"

Marisa meraih tangan Disa, "setelah ini, kamu akan jadi seorang istri dan juga seorang ibu. Jadilah istri yang baik, ibu yang menyayanginya putra-putrinya. Kamu itu, penjaga keluarga agar tetap harmonis. Jika ada masalah, bicarakan baik-baik sama Faska. Bersikap dewasa dan jangan gegabah dalam mengambil keputusan. Usahakan untuk pertahanan rumah tangga kalian. Mempertahankan rumah tangga memang tidak mudah, tapi kalian bisa jika terus bersama-sama."

Dari Faska [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang