Chapter | 49

856 67 25
                                    

Now playing | Melamarmu - Badai Romantic project ( Cover Billy Joe Ava)

***

“Tetaplah bersamaku, selalu di sisiku dan menjadi pelengkap kekuranganku.”

***


Tok tok tok

"Sebentar!"

Ceklek

"Iya, ada apa?"

"Maaf mengganggu, Nona. Tapi saya ingin mengantarkan ini. Selamat sore."

Disa tersenyum, lalu kembali menutup pintu kamar yang berada di resortnya Faska. Tadi, setelah berkuda, mereka berdua memutuskan untuk istirahat sebentar. Faska bilang mereka akan pulang besok.

Perempuan itu membuka kotak berpita warna biru dengan antusias. Ingin melihat apa yang dikirimkan untuknya.

Dari Faska, untuk Disa.

Lagi-lagi dia mengulaskan senyuman tipis. Tak habis pikir dengan sikap manis yang Faska perlihatkan.

"Dress?"

Disa membuka dress berwarna peach dalam kotak itu, lalu jatuh sebuah notes lagi seperti tadi.

Jam tujuh, di pinggir pantai.

"Sok-soan romantis," cibir Disa. Namun, dia tidak bisa berbohong jika dirinya sangat bahagia dengan perlakuan lelaki itu.

Perempuan itu melirik jam di ponselnya, waktu menunjukkan pukul setengah enam. Masih ada waktu untuk mandi dan bersiap-siap.

*****

Sudah jam tujuh. Waktunya Disa untuk menemui Faska. Rasanya deg-degan, padahal yang dia tahu Faska hanya ingin mengajaknya dinner. Itu yang dikatakan Faska saat menelpon tadi.

Disa kembali mematut dirinya di cermin. Dress berwarna peach itu, melekat indah ditubuhnya yang ramping. Rambutnya kembali digerai bebas, sementara untuk sepatu dia menggunakan heels yang senada dengan dress.

Saat dirasa penampilannya sudah cukup sempurna, Disa melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

"Selamat malam, Nona."

Disa terjengkit saat seseorang menyapanya. Kini, sudah ada sekitar sepuluh pelayan lelaki dan perempuan yang ... Menunggunya?

"Kalian siapa?" tanya Disa dengan tampang bodoh.

"Kami ditugaskan untuk mengawal Nona sampai ke tempat yang sudah tuan Fandhi siapkan. Silahkan, Nona," sahut seorang pelayan lelaki yang memimpin pelayan lainnya.

Dengan canggung perempuan itu mengangguk, "baiklah."

Barisan pelayan itu terbuka, membiarkan Disa berjalan dan diikuti oleh sepuluh pelayan tadi dari belakang.

"Lewat sini, Nona," interupsi pelayan lelaki tadi yang kini mengomando langkah mereka.

"Kenapa resortnya sepi sekali?" tanya Disa yang tak bisa menahan rasa penasarannya.

"Resort sudah dikosongkan atas perintah tuan Fandhi."

Dasar, suka seenaknya, batin Disa. Perempuan itu tersenyum dengan menggelengkan kepalanya tak percaya. Ada-ada saja kelakuan lelaki itu yang membuatnya bahagia sekaligus sekaligus ingin mencibir dalam satu waktu.

Dari Faska [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang