Special chapter : RUMAH BARU

777 52 12
                                    

Now playing | Everytime - Chen EXO ft. Punch

***

“Saat aku memutuskan untuk menikah denganmu. Itu berarti aku menerima kamu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu.”

***

Setelah berbulan madu selama satu minggu penuh di negera Belanda, akhirnya pasangan Disa dan Faska kembali ke Indonesia. Mereka sudah dalam perjalanan pulang dalam mobil yang menjemput mereka dari bandara internasional Soekarno-Hatta.

Disa tampak bingung saat mobil mereka keluar dari tol, lalu melaju berlawanan dengan apartemen milik Faska yang rencananya akan mereka tempati setelah menikah.

"Ska, ini bukan jalan ke apartemen kamu. Kita mau ke mana?"

Faska menoleh, lalu tersenyum misterius. "Rahasia," lontar lelaki itu dengan jenaka.

Mendengar hal itu, Disa langsung mendengus kecil. Apalagi surprise yang akan diberikan lelaki itu untuknya. Apakah kejutan-kejutan selama ini belum cukup?

"Terserah kamu, deh," balasnya dengan mencebikkan bibirnya.

Tangan Faska terangkat untuk mengusap rambut Disa, "kita bakalan tinggal di rumah baru."

"Beneran?" seloroh perempuan itu dengan tatapan bertanya-tanya.

Sementara sang suami hanya diam tak membalas, dia sangat menikmati ekspresi wajah penasaran Disa yang masih bertanya-tanya itu.

Waktu tempuh perjalanannya tidaklah lama. Hanya sekitar tiga puluh menit setelah keluar dari tol. Disa semakin mengernyitkan dahi, saat memasuki sebuah kompleks perumahan yang familiar di matanya.

Saat pintu gerbang berwarna perak itu terbuka, mata Disa langsung terbelalak. Dia bahkan sampai mengatub mulutnya yang berbuka karena melihat sebuah hunian dari dalam mobil.

Perempuan itu tak bisa berkata-kata bahkan sampai kakinya menginjak ke tanah, seusai turun dari mobil. Sampai suara Faska menarik perhatiannya.

"Surprise!"

Mata Disa mulai berkaca-kaca. Di depannya, berdiri kokoh sebuah mansion berwarna putih tulang, yang menjadi saksi bisu semua kejadian di masa kecilnya sampai remaja.

"Kita ... gimana mungkin?" gumam Disa sendiri. Dia masih tidak percaya bahwa mereka akan tinggal di sini.

"Ayo masuk," ajak Faska yang mengabaikan semua pertanyaan yang diajukan oleh istrinya itu.

Dengan langkah perlahan, keduanya masuk dalam mansion. Disa menatap tak percaya ke seluruh area dalam rumah. Semuanya masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu. Bahkan dia merasa jika baru kemarin meninggalkan rumah ini.

"Taruh di sana aja, Pak," seru Faska pada supir yang mengantarkan mereka tadi.

Setelah itu, Disa dibawa untuk duduk di sofa bagian ruang tamu. Faska memposisikan dirinya di samping sang istri, lalu secara naluri perempuan itu berbalik menghadap ke arahnya.

"Kamu nyembunyiin sesuatu dari aku?" Disa mulai melontarkan pertanyaan.

Sebelum menjawab, Faska menarik napas lalu mengembuskannya. "Sebenarnya, ada yang mau aku omongin sama kamu," ungkapnya.

Dari Faska [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang