"Pak bentar! " Nacha menahan pintu pagar sekolah yang hampir tertutup oleh satpam sekolah.
"Haduh! Kamu kalau telat semenit lagi aja, udah gak bisa masuk kamu. Cepetan masuk, udah bel, " Nacha mengangguk dan segera berlari sekuat tenaga ke arah kelasnya.
Ia terlambat ke sekolah karena di kunci ibu tirinya di kamar, untung saja Nacha keluar dari jendela kamarnya walau ada di lantai dua ia tetap berusaha untuk pergi ke sekolah. Ia berhenti sejenak di tengah anak tangga, kakinya lemas sedari tadi berlari. Punggungnya bersandar ke tembok.
"Pokoknya harus cepat ke kelas! " Nacha melanjutkan lagi larinya hinga sampai ke kelasnya.
Ia mengetuk pintu kelas beberapa kali, tapi tidak ada yang menjawabnya bahkan terdengar hening. Ia memberanikan diri mengintip dari balik pintu.
"Lah? Kok kosong? " Nacha segera masuk ke dalam kelas dan menaruh tasnya di kursi.
Ia meraih catatan yang terdapat di atas meja miliknya. Dari Dira.
Cha, lo cepet ke ruang lab ya. Kita praktikum sama kelas 11 IPA 1 juga. Cepet!!
Dari Dira
Nacha menepuk dahinya. Ia segera mengambil lab jasnya. Tapi keberuntungan kali ini tak berpihak padanya. Ia lupa membawa jas Lab.
"Yaampun gimana dong, " Nacha berfikir dan sedikit panik.
"Ah yaudah lah! "
Nacha segera mengambil buku tulis dan peralatan tulisnya lalu keluar dari kelas. "Nacha! "
Nacha menoleh mendengar seseorang memanggil namanya. "Iya kak kenapa? " tanya Nacha kepada Ziyan kakak kelasnya yang terlihat berjalan mendekati Nacha.
"Mau kemana? Buru-buru gitu," tanya Ziyan.
"Ke lab kak aku telat jadi buru-buru, " jawab Nacha dengan cepat.
"Jas lab lo? " Ziyan tampak tak melihat jas Lab yang seharusnya Nacha bawa.
"Ketinggalan. Udah ya kak aku buru-buru. " Nacha hendak melanjutkan langkahnya tapi Ziyan mencegahnya.
"Pake jas lab gue, dari pada lo nanti di marahin Bu Rima. Tadi gue abis praktikum di Lab juga," Nacha tidak bisa menolak dan Ziyan memberikan jas labnya.
"Yaampun, makasih ya kak, nanti aku kasih ya, sekali lagi makasih, aku pamit dulu! " Nacha segera berlari meninggalkan Ziyan yang menatap punggung Nacha yang semakin menjauh.
Nacha terburu-buru masuk ke dalam ruang lab yang sudah banyak sekali murid di sana. "Permisi bu, " Nacha mengetuk pintu ruang lab.
"Nacha? Kenapa kamu telat? " tanya bu Rima salah satu guru yang terkenal killer.
"Eum... Maaf bu pas di jalan macet, "bohong Nacha.
Bu Rima menghela nafasnya, "Nacha, ibu gak suka ya ada yang telat di pelajaran ibu. Sebagai hukumannya, kamu ibu hukum membersihkan gudang belakang sekolah dan gak boleh ikut pelajaran ibu, " tegas bu Rima.
Nacha terdiam, tapi ia juga tidak bisa membantah, "I-iya bu, maaf ya bu. " Nacha hampir keluar dari ruang lab.
Prang!!
Suara pecahan kaca terdengar sangat nyaring membuat semuanya terkejut. Termasuk Nacha yang menoleh ke arah para murid.
"Suara pecah apa itu?! " kaget Bu Rima.
"Maaf bu, saya gak sengaja pecahin tabung reaksi," Nathan berucap.
Semuanya terkejut. "Yaampun Nathan, kok kamu teledor sih? Gak biasanya kamu kaya gini. " kesal bu Rima.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Misi Rahasia [COMPLETE]
Teen Fiction[SQUEL CERITA ALNARA] Karena ulahnya sendiri, Nathan harus masuk ke dunia petualangan yang dunia tersebut sangat-sangat tidak di sukainya. Misi yang di buat Nacha membuat Nathan berfikir bahwa gadis itu konyol dan misi itu sangat tidak berguna. Tap...