10. Misi Kedua

3.8K 287 17
                                    

Drtt drtt

Nacha terusik dengan suara handphonenya yang berdering. Ia mencoba meraih hanphonenya walau dengan mata tertutup.

Hallo? Siapa?

Nathan

Mata Nacha seketika membulat mendapatkan telfon dari Nathan.

Eh kenapa?

Gue di depan

Hah?! Ngapain lo?

Kan lo yang bilang buat misi ke dua

Nacha melihat jam dindingnya yang ada di kamar ia lupa ada janji dengan Nathan.

Tunggu! Gue bakal turun sebentar lagi

Hm. Jangan lupa mandi

Nacha langsung mematikan telfon secara sepihak karena malu ternyata Nathan mengetahui dirinya baru bangun. Dan belum mandi sama sekali padahal jam menunjukkan pukul 8 pagi.

Beginilah jika Nacha di hari minggu terkadang bangun lebih siang. Melepas semua penat di hidupnya.
Nacha membereskan sebentar tempat tidur dan segera membersihkan tubuh.

Tak lama Nacha keluar dari kamar mandi dan mengikat rambutnya dengan asal. Ia segera mengambil hoodie pink pastel mudanya dan celana leging hitam miliknya di lemari. Sepatu yang senada dengan bajunya itu ia pilih dan segera memakainya dengan asal.
Ia tahu ayahnya pergi dengan Devi entah kemana.

Jihan membuka pagar hitam rumahnya. Tiba-tiba ia terkejut dengan seseorang yang berada depan rumahnya. Lelaki tinggi berkulit putih dan tampan duduk di atas motor miliknya.

Jihan menatap lekat wajah lelaki itu yang tak lain adalah Nathan. Jihan jadi jatuh cinta pada Nathan walau mereka baru bertemu. Nathan menatap sekilas ke arah Jihan yang malah mematung lalu kembali lagi ke handphonenya.

"Eum..Hai, mau ketemu siapa ya?" tanya Jihan sembari merapihkan rambutnya.

Nathan tampak tak berminat menjawab pertanyaan dari Jihan, "Nat, sorry lama!" Nacha datang menghampiri Nathan dengan terburu-buru.

Jihan menatap tak suka kepada Nacha yang menghampiri Nathan. Ia memilih kembali ke dalam untuk memanaskan mobilnya. "Capek juga gue," Nacha mengatur nafasnya.

Nathan menghela nafas melihat penampilan Nacha dengan rambut yang di ikat sembarangan dan talinya yang belum di ikat. Nathan mendekat ke arah Nacha, tangannya membuka ikat rambut Nacha dan mengikat rambutnya walau berhadapan dengan Nacha.

"Capek abis marathon?" tanya Nathan tapi masih dengan wajah datarnya.

Nacha menjadi gugup sendiri sedekat ini dengan Nathan apalagi lelaki itu mengimat kembali rambutnya dengan benar. Setelah selesai mengikat rambut Nathan malah mengikat tali sepatu Nacha yang belum terikat.

"Eh Nat, gak usah bisa sendiri kok!"

"Udah diem!" jawaban Nathan membuat Nacha hanya bisa pasrah.

**

Nathan dan Nacha sampai di tempat kemarin mereka rumah pohon. Nathan membukakan kembali helm yang di pakai Nacha karena masih macet.

"Makasih Nathan!" Nacha tersenyum dan memperlihatkan deretan putih dan rapih giginya.

Nathan hanya mengangguk lalu mereka menuju lapangan depan rumah pohon. "Lo bawa kamera?" Nacha melihat Natha mengeluarkan kamera dan tripod di dalam tas hitamnya.

"Seperti yang lo lihat," jawab Nathan. Nacha hanya mengangguk.

"Sesuai misi kedua, bikin opening video kan?" Nathan mencoba menanyakan kembali sembari memasang kamera.

"Nah berarti inget lo!" Nacha terkekeh.

Ia mengambil bola basket dan memainkannya sembari menunggu Nathan menyesuaikan kamera.

"Nat!" panggil Nacha.

"Hm?"

"Emang lo ikutan gang motor ya?" tanya Nacha.

"Tau dari mana?"

"Denger kemarin," Nathan hanya mengangguk.

Pasti Nacha mendengar obrolan Nathan dengan Ziyan kemarin. "Lo kenapa gak ikut OSIS, padahal Dira ikutan,"

Nathan tahu Dira itu sahabat Nacha terlihat dari dekatnya mereka yang selalu kemana-mana bersama.

"Gak, papah gak ngijinin gue. Katanya takut sakit,"

"Kan belum tentu,"

"Lo aja yang bilang ke bokap gue," canda Nacha.

"Oke nanti gue bilang," Hal itu membuat Nacha melotot tak percaya.

"Eh jangan!" Nathan mengangkat halisnya bingung.

"Udah nih,"

Nacha menyimpan bola basket di dekat ring dan menghampiri Nathan, ia menarik Nathan untuk gabung dengannya membuat opening untuk video 8 Misi Rahasia kedepannya.

"Nat senyum kali jangan jutek," ucap Nacha.

"Lo aja yang ngomong,"

"Iya tapi lo senyum ya?" Nathan hanya bergumam membalas ucapan Nacha.

Mereka memulai videonya. Di mulai dari Nara yang akan berbicara karena manusia setengah es di hadapannya itu tampak tak berniat untuk ikut bicara.

"Hai semua! Selamat datang di video kita bersama saya Nacha Aldara dan..." Nacha memperhatikan Nathan yang tersenyum paksa membuatnya menahan tawa.

Nathan menatap balik Nacha mengangkat halisnya tak mengerti apa maksud Nacha menatapnya, "Apaan?" tanya Nathan.

"Kenalin diri lo Nathan," Nathan menghela nafas.

"Dan gue Nathaniel Rafandra," akhirnya Nathan berbicara.

"Dan selamat datang di 8 Misi Rahasia kita!! Ikutin terus kegiatan kita...Enjoy guys!" lanjut Nacha.

Mereka membuat video itu sembari menceritakan apa saja yang akan mereka lalukan dan tujuannya apa. Terkadang Nathan mengagumi cara Nacha berbicara gadis itu tampak sangat antusias membuat video ini, tak sia-sia Nathan memperbaiki kameranya ini.

**

Nathan duduk di lapangan sembari memotret pemandangan, sedangkan Nacha masih bermain dengan bola basket walau bolanya tak masuk ke dalam ring tapi terlihat gadis itu senang bermain sendiri.

Nacha terlihat sangat cute dengan hoodie yang di pakainya apalagi dengan kulitnya yang putih. Nathan mengarahkan kamera ke arah Nacha dan memotretnya dengan gaya candid.

Ia sempat memvideokan kekesalan Nacha karena bolanya tak juga masuk ring dan malah menggerutu sendiri.

"Eh Nathan lo videoin gue ya?!" kesal Nacha menebak.

"Gak!" bohongnya.

Nacha duduk di samping Nathan, "Makan dulu!" Nathan menerima mangkok bakso dari tukang bakso yang kebetulan lewat.

"Yeayy makan," Nacha menerima mangkok bakso yang di berikan Nathan padanya.

Nathan tersenyum melihat Nacha tang tampak ceria. Mereka memakan bakso tersebut sembari mengobrol ringan seputar sekolah ataupun hobi mereka.

"Lo bisa gitar gak?" tanya Nacha pada Nathan yang memakan baksonya.

"Bisa," jawab Nathan masih fokus pada baksonya.

"Hebat deh lo! Bela diri pinter, basket dan olahraga lain pinter otak encer. Main alat musik bisa juga," Nacha memuji Nathan dan itu tidak ada unsur kebohongan. Semuanya fakta.

"Mau gue ajarin main gitar?" tanya Nathan. Nacha seketika berhenti mengunyah dan menatap Nathan.

"Serius?"

"Dua rius malah," Nacha tampak tersenyum senang.

"Besok di sekolah gue bawa gitarnya,"

**

Hai semua apa kabar nihh......jangan lupa vote dan comen yaaa....yang belum baca Alnara jangan lupa baca...yang mau gabung grup chat Alnara boleh cek link di bio aku yaaa...

Thank you

Tbc

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang