36. Terdiam

3.3K 250 3
                                    

Nacha berjalan di lorong sekolah sembari mendengarkan musik lewat earphonenya. Saat di persimpangan koridor dirinya bertemu dengan Nathan dan teman-temannya di belakang lelaki dengan tubuh tinggi tegap itu.

Tatapan lelaki itu tampak seperti tidak melihat kehadiran Nacha membuat gadis itu menyerngit bingung. "Nathan, " Nacha menyapa Nathan dengan senyum tapi lelaki itu seperti tuli dan berjalan melewati Nacha.

Aldo dan ketiga sahabatnya saling tatap dengan rasa bingung sekaligus penasaran. "Nat! Dari si Nacha nyapa lo tuh." Aldo menyadarkan Nathan saat mereka sudah melewati Nacha yang menatap sendu ke arah punggung Nathan yang mulai menjauh.

"Terus?" Tanya Nathan dengan ketus membuat keempat sahabatnya menduga bahwa di antara Nacha dan Nathan sedang ada masalah.

"Lo ada masalah sama dia?" Kini Oki yang bertanya sembari berjalan menuju kantin untuk mengisi perut di pagi hari. "Gue gak ada hubungannya sama dia." Jawaban Nathan sudah memberi bukti bahwa hubungan dirinya dengan Nacha tengah renggang.

Sahabat Nathan yang lain memilih diam dan tidak bertanya lagi. Memilih untuk melanjutkan pergi ke kantin karena perut mereka sudah demo meminta untuk di isi.

Nacha terus membatin dalam hatinya, Nathan hari ini berbeda 180° hari ini, apa perasannya saja? Masa iya sih cuman gara-gara kemarin Nathan sampe marah? Nacha bermonolog dalam hatinya.

Saat ia memasuki kelas matanya menatap bingung ke arah meja tempat duduknya. Ada sebuket bunga dan coklat yang di letakkan di sana, entah siapa pemilik buket bunga dan coklat tersebut. Nacha meraih kertas kecil yang di selipkan di buket bunga tersebut.

Bunga cantik untuk orang yang cantik. Coklat manis untuk orang yang manis juga. Terima ya.

Nacha menautkan halisnya, siapa yang memberikan ini semua? "Waduh apaan nih pagi-pagi udah ada yang ngasih bunga sama coklat segala," Dira terkekeh saat melihat wajah Nacha yang bingung sembari melihat coklat dan buket bunga yang ada di atas mejanya.

"Gak tahu Dir, tiba-tiba udah ada."

Nacha segera mengambil buket bunga dan coklat tersebut dan berjalan hendak ke luar kelas. "Eh mau kemana?" Dira mencegah Nacha yang akan pergi.

"Buang ini. Kalau ini dari orang jahat gimana coba?" Dira menepuk jidatnya ketika mendengar ucapan Nacha.

"Nacha... Lo pinter tapi lola banget sih? Ini tuh pasti dari penggemar rahasia lo!" Ucap Dira.

"Penggemar rahasia? Emang ada?"

"Ini buktinya."

Nacha tidak perduli akan hal itu, ia malah melanjutkan langkahnya menuju ke luar kelas. Nacha bersyukur tong sampah belum di bawa dan di bersihkan oleh Pak Sendang penjaga sekolah. Nacha membuka tutup tong sampah dan membuang buket bunga beserta coklatnya ke dalam tong sampah.

"Maaf ya bukannya Nacha gak sayang makanan sama bunga, tapi kalau gak jelas asal-usulnya Nacha takut kena terror lagi. "

Nacha memasuki lagi kelasnya tanpa ia sadari seseorang tersenyum kecut melihat Nacha yang membuang hadiah darinya.

**

Nacha sedang melaksanakan kegiatan belajar di kelasnya, hari ini pelajaran sejarah yang di ajarkan oleh Bu Sefi. Gadis itu menghela nafasnya kesal, ia paling tidak suka sejarah itu malah membuatnya mengantuk. Tapi memilih tidur di pelajaran bu Sefi adalah hal yang dapat membuat siapapun berujung di ruang BK.

Gurunya di kenal galak dan terkesan ketus membuat semua orang terkadang kesal dengan guru tersebut. "Permisi, " seseorang masuk ke dalam kelas 11 IPA 3.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang