7. Pigura Foto

4K 291 12
                                    

Tiba-tiba handphone Nacha berdering. Ia menatap layar handphonenya. Papah. Nacha segera menerima panggilan telfon dari papahnya itu.

Hallo pah?

Cha, kamu di mana? Papah di rumah nih. Kok kamu gak ada?

Nacha terkejut. Ternyata ayah sudah pulang dari luar kota. Jika ia pulang, ia takut ayahnya khawatir jika melihat kondisinya sekarang.

Nacha lagi di rumah Dira pah. I-iya sekarang Nacha pulang Pah

Papah tunggu di rumah ya Cha

Sambungan telfon terputus. Nacha menatap Dira yang sedang menonton drama di laptopnya, "telfon dari siapa Cha? " tanya Dira, tapi matanya masih terfokus pada layar laptop.

"Papah gue udah pulang Dir, kayaknya gue harus balik sekarang. " jawab Nacha walau dirinya masih bingung dan cemas.

"Nanti lo ketemu si nenek lampir dong?! " kesal Dira, ia tak suka dengan sikap ibu tiri Nacha. Rasanya ia ingin bercekcok dengan ibu tiri Nacha jika Nacha tak melarangnya.

"Gak bakal kenapa-napa Dir, kan ada bokap gue, " Dira mengangguk.

"Yaudah gue anterin ya Cha, "

"Eh gak usah Dir, gue pulang sendiri aja jam segini biasanya masih ada taksi juga kan? "

"Iya sih, yaudah hati-hati aja ya Cha, nanti kalau si nenek lampir apa-apain lo telfon gue ya. Sekalian gue bawa katel merek channel aja sekalian buat nenek lampir lo yang matre itu, " ucap Dira yang malah mengundang tawa Nacha.

"Selow dong Dir, mana ada katel merek channel, " Nacha dan Dira malah tertawa bersama.

**

Ternyata dugaan Nacha salah, taksi masih belum terlihat, hanya beberapa pengendara motor yang terlihat dan itupun tidak terlalu banyak. Nacha harus berjalan untuk sampai ke jalan yang lebih ramai dan mendapatkan taksi untuk pulang.

"Ih kok jadi merinding ya, " Nacha mengusap tangannya, ia merasa merinding melewati tempat yang sepi seperti ini. Beberapa toko sudah tutup, walaupun masih ada yang buka tapi terlihat sepi.

Nacha terkejut dengan segerombolan yang sepertinya anak gang motor yang sedang nongkrong di pinggir jalan yang sepi. Dan ketakutan Nacha mulai menjadi-jadi.

Ia berjalan lebih cepat ketika hendak melewati segerombolan anak gang motor tersebut. Mereka yang awalnya saling melempar tawa tiba-tiba terdiam melihat Nacha yang hendak melewati mereka.

Nacha menundukkan kepala melihat semua anggota gang motor itu menatap ke arahnya, apalagi pakaian mereka serba hitam dan motor-motor mereka yang terjajar membuat Nacha seperti melayang ke dunia mafia.

"Punya mulut? Kok gak bilang permisi, emangnya kita setan gak bisa di liat? " seseorang dari mereka berkomentar ketika Nacha melewati mereka.

"Eum.. Permisi, " takut Nacha. Ia segera berlari menjauhi mereka semua.

"Nacha! " Nacha memantung mendengar seseorang memanggilnya. Dan pasti ia salah satu dari anak gang motor tadi.

Nacha menutup matanya, kakinya terasa berat untuk melangkah. "Aduh astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah Yaallah Nacha takut! " Nacha menutup matanya dengan kedua tangan.

"Lo kenapa? "

"Aaaaaa!!! "

Nacha menjerit ketakutan saat seseorang mencekal tangannya.
"Lo kenapa sih? "

Nacha menatap seseorang yang mencekal tangannya. Karena tak merasa asing dengan suara lelaki itu.

"Nathan! Lo ngagetin gue tau gak?! " kesal Nacha.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang