"Lebih baik kehilangan sebuah jabatan dan mempertahankan kesolidaritasan."__Nathaniel Rafandra
Nathan baru saja memarkirkan motornya di dekat motor teman-temannya yang lain. Jajaran motor ninja itu selalu menjadi perhatian apalagi pemiliknya, mereka sudah tidak di ragukan lagi ketampanannya.
Mereka memilih duduk-duduk di motor mereka sebelum pergi ke kelas rasanya suasana menjadi berbeda saat ini, kejadian kemarin seperti merubah semuanya. Nathan sendiri belum tahu bagaimana kondisi Fael sekarang, mungkin saja lelaki itu sekarat sekarang ini akibat pukulan kemarin. Luka Nathan belum kering tapi dirinya memaksakan sekolah.
Berdiam diri di rumah akan membuat nya bosan karena Nara terus menceramahinya, termasuk Aldran. Belum di tambah lagi oleh kakaknya Arka. Lelaki itu sekilas menutup matanya lalu terbuka kembali.
"Waduh pagi-pagi gini udah ada Neng Shelin." Sudah tidak asing lagi jika seorang Aldo menggoda murid perempuan di sekolahnya.
Manusia dengan urat malunya yang sudah terputus itu bahkan terkadang menggoda murid perempuan yang sudah memiliki kekasih. Dirinya mempunyai mantan pacar, namanya Sania, rumor yang beredar mereka kembali dekat tapi hal itu sudah berlalu begitu cepat.
"Nathan kenapa?" Shelin bertanya pelan pada Aldo yang duduk di motornya.
"Lagi galau," Aldo menjawabnya dengan asal.
Shelin perlahan mendekat ke arah Nathan, "Nat," Panggil Shelin. Nathan menoleh ke arah Shelin yang berdiri di sampingnya.
"Apa?"
"Lo di panggil Bu Rima ke ruang BK," Shelin menyampaikan amanah yang di berikan Bu Rima padanya.
Keempat sahabat Nathan terkejut mendengar hal itu, pasti ada hubungannya dengan kejadian kemarin. Sedangkan Nathan menyembunyikan rasa keterkejutan nya di balik wajah tampan tapi datar itu. Dirinya mengambil jas OSIS yang di letakkan di stang motor dan melangkah pergi menuju ruang BK dengan keempat sahabatnya yang juga mengikuti kemana perginya Nathan.
**
Mereka berlima masuk ke dalam ruang BK setelah di persilahkan masuk oleh Bu Rima. Saat mereka menatap mata guru BK sekaligus pembina OSIS itu tatapan Bu Rima seakan menyiratkan kekecewaan dan juga amarah. Terutama pada Nathan.
"Kalian kenapa ngikut?" Bu Rima bertanya pada keempat sahabat Nathan yang malah mengikut ke ruang BK.
"Kita mah solid bu, kalau Nathan masuk ruang BK kita juga harus ikut, kalau Nathan di terkam sama ibu terus kita gak ada gimana?" Zivar menjawab.
"Ngejawab aja kamu!" Bu Rima menatap kesal ke arah Zivar.
"Emang ibu mau di kacangin sama jajaran cowok ganteng ini?" Aldo melirik keempat sahabatnya.
Bu Rima hanya menghela nafasnya, tidak akan habisnya jika berurusan dengan mereka, malah mengundang darah tinggi naik. Lalu, Bu Rima kembali menatap Nathan yang duduk di kursi hadapannya.
"Ibu kecewa sama kamu Nathan." Nathan sudah menduga pasti Bu Rima marah padanya. Tatapan guru itu menjelaskan semuanya.
Kabar perihal kejadian kemarin sudah menyebar luas di penjuru sekolah termasuk Bu Rima. Kali ini Nathan tidak bisa mengelak, di satu sisi ia juga bertanggung jawab atas bangkitnya lagi Brave dan secara tidak langsung dirinya melanggar perjanjian sewaktu dirinya akan menjadi calon ketua OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Misi Rahasia [COMPLETE]
Fiksi Remaja[SQUEL CERITA ALNARA] Karena ulahnya sendiri, Nathan harus masuk ke dunia petualangan yang dunia tersebut sangat-sangat tidak di sukainya. Misi yang di buat Nacha membuat Nathan berfikir bahwa gadis itu konyol dan misi itu sangat tidak berguna. Tap...