5. Rusaknya Rumah Pohon

4.4K 305 11
                                    

[Typo BERTEBARAN.]

Ziyan, Nathan dan Dira berada di UKS menunggu Nacha yang masih dalam keadaan pingsan. Dira merasa risih karena kedua lelaki itu tidak mau keluar dari UKS. Sedangkan Nacha entah sampai kapan menutup mata.

"Kayaknya lebih baik lo berdua ke kelas deh, dah bel soalnya, " ucap Dira dengan hati-hati.

"Gue di sini aja, " balas Nathan.

Ziyan tampak tak setuju dengan ucapan Nathan, "Gue pelatih ekskul Paskibra, jadi gue juga merasa ikut bertanggung jawab. Nat, lo ke kelas aja, " ucap Ziyan.

"Siapa lo suruh-suruh gue? " tanya Nathan dengan sinis.

"Maksud gue bukan gitu. Lo kan gak ada sangkut pautnya, " Ziyan mencoba meluruskan.

Nathan berdecak kesal, "Lo lupa? Gue yang bawa Nacha ke UKS. Gue juga merasa bertanggung jawab. Dan lo, katanya lo pelatih ekskul, tapi bawa Nacha ke UKS aja lo lama banget, " Nathan dengan terang-terangan menyindir Ziyan.

Ziyan menatap tak suka pada Nathan. Walau Nathan cucu dari pemilik sekolah dan anak berprestasi tapi ia tidak suka dengan ucapannya. Dira yang merasa suasana berubah menjadi takut sendiri.

"Eh! Udah-udah mending dua-duanya keluar sekarang! Gue sahabat Nacha, yang selalu sama Nacha jadi ada gue yang jagain dia okey, udah semuanya pergi aja ke kelas, " pinta Dira ia tidak mau ada keributan di sini.

Nathan berjalan keluar terlebih dahulu karena malas berlama-lama bersama Ziyan. "Kalau Nacha kenapa-napa kasih tau gue, " ucap Ziyan sebelum pergi.

Dira mengangguk, "Iya kak, " lalu keduanya pergi dari UKS.

Dira akhirnya bisa bernafas lega, "Cha, kapan sih lo bangunnya? " Dira mulai merasa takut. Takut jika Nacha tak bangun lagi.

**

"Donat! Balik bareng yok! " Aldo memanggil Nathan yang sedang membereskan buku-bukunya.

Nathan menatap Aldo dengan tatapan tajam karena tak suka dengan panggilan donat yang di lontarkannya.

"Di tanya malah diem!"

"Lo nanya sama gue? " Nathan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lah masa sama setan! "

"Oh. "

Nathan meninggalkan kelas dan tak menghiraukan panggilan Aldo yang sampai terdengar ke luar kelas. Nathan berjalan di koridor yang sudah sepi.

Tak sengaja ia melewati kelas Nacha yang masih terdengar beberapa murid di dalam. Matanya tak sengaja menatap Nacha yang sedang membereskan tasnya. Muka gadis itu tampak pucat.

Entah dorongan dari mana Nathan mau menghampiri gadis itu. "Cha," panggil Nathan.

Nacha sedikit terkejut dengan Nathan yang berada di dekat pintu kelasnya. Ia segera menghampiri Nathan dengan menggendong tasnya.

"Kenapa?" tanya Nacha.

"Balik bareng gue, " ucap Nathan. Nadanya seperti tak bisa di bantah.

"Eh gak usah! " tolak Nacha.

"Gue gak minta kalimat penolakkan dari lo, " Nathan lalu berjalan terlebih dahulu.

Nacha hanya menghela nafas dan mengikuti Nathan dari belakangnya. Tapi Nacha bingung saat Nathan malah berbelok ke arah koridor lain.

"Eh Nathan mau kemana?" Nacha mencoba mensejajarkan posisinya dengan Nathan.

"Ruang OSIS bentar, gue mau ngasih persyaratan, " jawab Nathan tanpa menoleh ke arah Nacha.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang