21. Sakit yang Di Rahasiakan

3.5K 281 7
                                    

Sudah 1 minggu Nacha dan Nathan tidak bertemu walau mereka masih satu sekolah. Nacha yang selalu melihat Nathan sibuk dengan kegiatannya enggan mengganggu lelaki itu. Misi pun tertunda karena ia tidak mau egois, sudah menjadi kewajiban Nathan untuk mengurus kegiatan OSIS apalagi menjelang perlombaan antar sekolah yang akan di laksanakan di SMA Danendra II.

Nathan merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal dan kakinya terasa lemas karena harus mondar-mandir ke lantai satu dan dua. Besok adalah hari di mana perlombaan antar sekolah akan di mulai. Banyak sekali acara untuk 3 hari kedepan jadi semua pengurus OSIS harus bekerja keras agar perlombaan berjalan sesuai yang telah di rencanakan. Lelah itu pasti di rasakan namun mengeluh juga bukan kunci meraih kesuksesan.

"Nathan, ini buat lo, " Shelin memberikan botol air mineral pada Nathan yang terlihat sangat lelah itu.

"Thanks," Nathan menerima air mineral tersebut dan segera meminumnya. Akhirnya rasa dahaga yang sedari tadi ia tahan itu terobati.

Nathan menatap jam tangan hitam yang terletak di tangan kirinya. Jam istirahat masih berlangsung ia menjadi teringat Nacha yang sudah lama tidak ia temui karena terlalu sibuk. "Gue pergi dulu, " pamit Nathan pada Shelin yang masih setia di sampingnya.

Shelin yang memang sadar bahwa ia bukan siapa-siapa Nathan itu hanya mengangguk walau rasanya ingin mengobrol dengan ketua OSIS tampan itu.

Di tempat lain Nacha sedang tertidur di kelasnya dengan kepala yang di sandarkan di meja dan tangan menjadi bantalannya. Dira, Vallen dan Geisha tengah di kantin mencari makan untuk Nacha karena gadis itu tengah sakit.

Nacha tiba-tiba merasakan sakit di daerah perutnya, ia memegangi perutnya tersebut dengan kuat. Plis jangan sekarang! Ia berdoa dalam hati agar sakitnya tidak kambuh.

"Cha? " suara itu mengangetkan Nacha.  Ia mendongak dan melihat Nathan yang duduk di depannya.

"K-kenapa? " Nacha berusaha menahan sakit di daerah perutnya itu.

Nathan menyerngit melihat kulit Nacha yang sedikit menguning. "Kulit lo kenapa menguning?" Nathan memegang tangan Nacha.

Nacha yang terkejut segera menarik tangannya kembali. "Apa sih Nat enggak juga, ada apa ke sini? " tanya Nacha to the point.

"Gue mau ngajak ke kantin, " jawab Nathan.

Nacha menundukkan wajahnya, ia sudah merasa mual dengan perutnya yang tak henti terasa sakit. Ia dengan terburu-buru mengambil bungkus obat di dalam tasnya sembari menyembunyikan obat tersebut dan mengambil air mineral yang ada di tasnya.

"Duluan aja!" Nacha dengan terburu-buru keluar dari kelas membuat Nathan bingung.

Lelaki itu masih penasaran sekaligus khawatir karena menguningnya kulit Nacha membuat dirinya berfikir yang tidak-tidak. Nathan mengejar Nacha yang sudah berlalu pergi.

"Cha! " Nathan berusaha membuat Nacha berhenti, tapi gadis itu tak menghiraukannya.

Ia tetap berlari sembari menahan sakit di perutnya. Dira dan kedua sahabatnya yang lain terkejut melihat Nacha yang berlari dan Nathan yang mengejarnya.

Vallen segera menahan Nacha, "Mau kemana? " bingung Vallen.

"Toilet! "

Nacha meninggalkan sahabat-sahabatnya yang masih bingung. Dira yang terkejut dengan kulit Nacha yang menguning segera mengejar gadis itu dan Vallen serta Geisha masih terdiam tidak mengerti.

"Ih ada apa sih kok kita di tinggal? " bingung Geisha.

Vallen juga menyetujui apa yang di katakan Geisha. Sedetik kemudian ia teringat sesuatu dan mulai panik. "Wah gak beres! " Vallen ikut berlari dengan Geisha yang masih bingung apa yang sedang terjadi sekarang ini.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang