49. Fakta Yang Di Sembunyikan

3.5K 313 66
                                    

"Niat baik butuh pembuktian, bukan hanya lisan semata..."_Nacha Aldara.

Nacha menatap malas ke arah surat wasiat harta untuknya, seorang pengacara tengah berbicara dengan Daren yang ada di hadapannya. Pengacara itu menjelaskan bahwa masih banyak harta yang tersisa dan belum bisa di kuasai Devi, pengacara itu juga berjanji akan mengusut masalah Devi hingga selesai dan rumah serta peninggalan lainnya kembali ke tangan Nacha.

Nacha tidak bahagia ataupun sedih, sejujurnya ia sudah merelakan harta yang di rampas Devi. Ia menyadari bahwa masih ada Tuhan yang berkuasa atas segalanya ia menyerahkan semua pada yang maha kuasa. Harta hanya untuk di dunia, tidak dapat menolong kita dalam akhirat nanti.

Oki masih duduk terdiam di sampingnya. "Baik pak, saya permisi dulu." Ucap pengacara itu.

"Terima kasih pak, saya serahkan masalah ini pada bapak." Balas Daren dan bersalaman dengan pengacara itu.

Daren telah pergi karena ada urusan di kantor, dan tersisa Oki dan Nacha. Sedari tadi perut Nacha meronta ingin segera di isi. Ia menoleh ke arah Oki yang malah asyik memainkan games Online di handphone-nya. Lelaki itu seakan tidak merasa lapar padahal dirinya dari pagi belum makan sesuatu. Daren melarang Oki pergi ke basecamp karena harus menjaga Nacha takut gadis itu kembali drop.

"Ki, lo enggak laper apa?" Tanya Nacha.

"Hm." Jawab singkat Oki.

"Ham hem aja lu, laper enggak?"

"Lumayan."

Nacha menghela nafasnya, "Susah ya kalau ngomong sama es batu." Keluh Nacha.

"Susah lah, kan benda mati."

Rasanya sekarang Nacha ingin membanting bantal sofa tepat ke wajah Oki, tapi syukurlah dirinya masih bersabar. "Ke warteg kuy!"

**

Nacha turun dari motor matic yang di kendarai Oki, lelaki itu sengaja membawa motor maticnya karena pastinya Nacha akan pegal jika memakai motor ninjanya yang tinggi. Mereka sampai di sebuah warteg yang berada lumayan jauh dari rumah Oki.

Nacha masuk ke dalam warteg tersebut dan duduk di kursi kecil yang di sediakan. Dan Oki hanya mengikuti gadis itu dengan malas lalu ikut duduk di samping Nacha, pasti akhirnya dia juga yang akan membayar semua pesanan.

"Bu pesen nasi bungkus 2, temen makannya ayam goreng , tempe, tahu, sayur, udang sama es teh manisnya 2!" Nacha memesan makanan pada ibu pemilik warteg.

Oki yang mendengar pesanan Nacha yang begitu banyak segera mengecek isi dompetnya. "Badan kecil tapi makan banyak." Sindir Oki. Nacha refleks menoleh ke arah lelaki itu.

"Biarin Ki, biar kenyeng terus tambah tinggi." Balas Nacha.

"Tinggi itu ke atas bukan ke samping. Mau tinggi ya banyakin olahraga bukan makan."

Oki, sudah pastinya Nacha akan kalah jika berdebat dengan Oki, tetapi Nacha memang sudah benar-benar lapar dan pesanan juga sudah di buat, jadi tanggung jika Nacha membatalkan pesanannya. "Lo pesen apa Ki?" Tanya Nacha.

"Samain aja." Jawaban Nacha membuat Nacha kesal di buatnya.

"BADAN KECIL TAPI MAKAN BANYAK!!" Nacha menyindir balik Oki.

**

Kebanyakan orang merasa merdeka di hari libur dan menghabiskan waktu dengan rebahan, menonton film, drakor, dan lain-lain. Tapi tidak dengan anak Brave, sekarang mereka tengah bersantai setelah keliling kota membagikan sembako untuk orang-orang yang tidak mampu sudah rutinitas setiap bulannya.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang