8. Merendahkan

4K 303 12
                                    

4 anggota keluarga itu tampak sibuk memakan sarapan mereka tanpa membuka suara sedikit pun. Hal ini bisa di bilang langka karena jika tidak ada Farel di rumah Nacha sudah seperti pembantu ia tidak di bolehkan makan di ruang makan. Tapi kali ini dia duduk di meja makan berkumpul dengan keluarganya dan duduk di samping Jihan,  adik tirinya.

"Kak, Jihan nanti ada lomba di sekolah kakak loh, " ucap Jihan tiba-tiba.

Nacha menoleh, rasanya aneh tiba-tiba Jihan berbicara seperti itu, pasti hanya pasang muka di depan ayahnya. Nacha hanya membalas dengan senyuman.

"Kapan? " tanya Farel.

"Nanti sih Pah, doain ya semoga nanti Jihan menang. Jihan ikutan lomba basket, " ucap Jihan dengan antusias.

Nacha ingat lomba yang akan di laksanakan setelah pemilihan OSIS baru nanti. Ternyata Jihan ikut serta dalam lomba itu. Sejahat-jahatnya Jihan, Nacha pasti akan mendoakan yang terbaik untuknya. Jihan masih duduk di kelas 3 SMP tandanya 2 tahun lebih muda darinya.

"Semoga menang ya dek, " ucap Nacha dengan senyum. Dan Jihan membalas anggukan sembari tersenyum.

Ogah banget di kasih do'a sama lo! Batin Jihan.

**

Nacha akhirnya sampai di sekolah di antar oleh ayahnya. Pasti ada Jihan juga. Sebelum Nacha ke sekolah ia harus mencari Nathan terlebih dahulu.

Ia pergi ke parkiran, siapa tahu Nathan masih ada di parkiran. Dan benar saja, Nathan bersama keempat temannya terlihat sedang mengobrol di atas motor mereka masing-masing.

"Nathan, " panggil Nacha.

"Ebusett... Neng Nacha pagi-pagi udah nyariin pangeran aja, " goda Aldo.

"Eh donat, ada yang nyariin noh! " Zivar menyadarkan Nathan yang sibuk dengan handphonenya.

Nathan tersadar dan menoleh ke arah belakang dan melihat Nacha. Ia berdiri dan menghampiri gadis itu.

"Kenapa? " tanya Nathan.

Nacha tampak melihat sekeliling, sangat ramai, sepertinya tidak mungkin ia membicarakannya di sini.

"Gue mau ngomongin tentang misi rahasia itu, " ucap Nacha.

Nathan mengangguk lalu membawa Nacha pergi ke arah belakang sekolah, tempat yang cukup sepi dan jarang di jangkau orang lain.

Mereka duduk di rumput yang ada di sana. Nacha mengambil sebuah catatan yang sudah setengah terbakar.
"Cuman ini yang gue bisa selamatin,semuanya di bakar," ucap Nacha.

Nathan tampak mengangguk mengerti. "Emang apa sih yang membuat lo mau jalanin misi ini? " tanya Nathan. Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sering ia fikirkan setiap harinya.

Nacha tampak bingung, tapi ia harus menjelaskan, "Dulu, pertama gue masuk ke rumah pohon itu, gue nemu catatan milik mamah kandung gue Nat, di situ ada jurnal 8 misi rahasia dan catatan yang di tulis tentang keinginan mamah gue buat bikin 8 misi rahasia sama papah. Tapi kayaknya gak kesampaian, gue gak tahu mamah gue di mana Nat, bahkan mukanya dan nama gue gak tahu. Jadi gue pengen ngejalanin 8 misis rahasia ini buat mamah, " penjelasan Nacha membuat hati Nathan melemah.

Ia baru tahu Nacha sama sekali tak tahu ibu kandungnya sendiri. Jika Nathan ada di posisi itu mungkin ia sudah depresi atau bagaimana karena seorang ibu adalah bagian dari hidupnya. "Kenapa gak ngajak Dira? " tanya Nathan.

"Dira selalu sibuk. Dan, btw lo beneran mau ikutan ngejalanin 8 misi rahasia ini? " tanya Nacha.

Nathan awalnya terlalu bodo amat dengan 8 misi itu. Tapi, setelah mendengar penjelasan Nacha tentang keluarganya entah kenapa lelaki itu sangat ingin membantu Nacha melupakan kesedihannya.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang