Vallen dan Geisha sedang fokus menyalin jawaban fisika milik Dira di kelas 11 IPA 3, Vallen dan Geisha itu berbeda kelas dengan Nacha dan Dira tapi setiap sebelum masuk sekolah, jam istirahat, dan pulang sekolah mereka selalu berkumpul terlebih dahulu.
"Udah belum lama bener lo Vallen gue mau persiapan buat pelantikan!" Dira tak sabaran dan terus menatap Vallen yang masih fokus mencatat.
"Bentar Dira! Ini tumben ini gue berangkat pagi cuman mau liat lo pelantikan! Ini itu namanya perjuangan Dir," jawab Vallen.
"Gue sampe gak jadi marathon drama, tapi gak pa-pa Dir demi lo sahabat gue! Semangat ya Dir!!," Geisha memberikan semangat pada Dira.
Gadis dengan rambut di kucir dan memakai topi tersebut memeluk kedua sahabatnya dengan erat, menghargai perjuangan mereka demi melihat langsung pelantikan Dira sebagai anggota pengurus OSIS baru. "Thank you!"
Nacha yang baru saja datang dengan pakaian paskibra dan memakai make up yang biasa di pakai ketika Paskibra tampil itu tersenyum pada ketika sahabatnya yang tengah berpelukan, ia juga cukup bahagia karena akhirnya Dira akan pelantikan hari ini.
"Pelukan gak ngajak-ngajak nih!" Mereka semua berbalik pada Nacha dan terkejut sekaligus kagum melihat penampilan Nacha.
"Demi outfit mahalnya G-Dragon! Lo cantik banget Cha sumpah sudah!" Dira berdiri menghampiri Nacha begitupun Dira dan Vallen.
"CANTIK POKOKNYA!!" Seru Vallen.
"Cha....Sumpah ya pasti Nathan sampe mimisan kali liat lo," Dira terkekeh. Nacha menyerngitkan dahinya.
"Nathan?" bingung Nacha yang tak tahu apa maksud Dira.
"Haduh!! Kan lo pacarnya Nathan!" Celetuk Dira, Nacha terkejut.
"Paan sih engga tau!" elak Nacha.
"Bukan engga tapi belum aja ya gak?" Vallen menggoda Nacha.
**
Semua murid SMA Danendra II sudah berkumpul di lapangan sekaligus tempat upacara bendera di laksanakan. Semua sudah bersiap untuk acara pelantikan Pengurus OSIS baru. Nacha datang dengan ketiga sahabatnya dan langsung menjadi sorotan apalag Nacha yang kini tampak cantik dengan baju Paskibra dan make up yang natural.
"Widi....Nat liat noh si Nacha," Aldo membalikkan kepala Nathan ke arah Nacha yang berjalan ke arah kerumunan anak Paskibra lainnya.
Nathan menoleh ketika mendengar nama Nacha yang di sebut. Ia memandang Nacha lekat, ia akui Nacha sangat cantik hari ini dengan polesan make up yang natural. Tak sadar Nathan tersenyum ke arah Nacha walau gadis itu tidak melihatnya karena fokus mendengarkan arahan dari Ziyan.
"Liatinnya udah kali mau mimisan lo?" Zivar tertawa.
Nathan merubah tatapannya menjadi tajam ke arah Zivar. "Nat lo sama Nacha ada hubungan apa?" tanya Oki membuat sahabatnya yang lain mengacungkan jempol ke arah Oki yang memberi pertanyaan yang mewakili kepenasaran mereka.
"Teman," jawab Nathan.
"Gue kok ragu gitu kalian cuman sebatas teman doang," Reza menatap curiga pada Nathan.
Nathan berlalu meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih penasaran, "Gak percaya yaudah bodo amat," ucapnya lalu melenggang pergi karena acara pelantikkan akan segera di mulai.
**
Akhirnya semua berjalan lancar, Nathan sudah resmi menjadi Ketua OSIS baru SMA Danendra II. Semua murid masih setia di lapangan karena jamkos. Nathan mendapatkan ucapan selamat dari semua murid. Shelin wakilnya, menghampiri Nathan sembari tersenyum.
"Selamat ya Nat," Shelin mengulurkan tangannya memberikan ucapan selamat untuk Nathan.
"Lo juga," Nathan menbalas uluran tangan Shelin.
Mereka berdua berdiri beriringan melihat ke arah depan, ke arah murid-murid yang sedang berfoto dengan anak Paskibra maupun anggota Pengurus OSIS baru atau purna. Nathan menatap Nacha yang tengah berfoto dengan ketika sahabatnya dengan Nacha yang berada di tengah. Senyum Nacha yang manis dapat menular pada siapapun yang melihatnya.
"Nat, ke kantin yuk?" ajak Shelin. Nathan sekilas menoleh ke arahnya.
"Duluan saja," balas Nathan lalu melenggang pergi menghampiri Nacha.
Vallen yang pertama menyadari kehadiran Nathan menggoda Nacha, "Aduh pak ketua nyamperin calon bu ketu ini ye!!" semua yang mendengar godaan Vallen menoleh ke belakang dan mendapati Nathan yang berdiri tepat di belakang Nacha. Lalu seketika Dira mempunyai ide.
"Eh kalian foto dulu dong berdua! Cepet-cepet!" Dira mengatur posisi Nacha dan Nathan untuk berfoto berdua saja. Dan malah di dukung oleh Vallen dan Geisha.
"Ih kalian apaan sih?" Nacha kesal, ia gugup jika dekat Nathan.
"Biarin aja Cha," ucap Nathan.
Ketiga sahabatnya yang seperti mendapat kode dari Nathan segera bersiap untuk mengambil foto Nacha dan Nathan dengan sangat bersemangat.
"Nathan lo senyum dong jangan datar mulu kaya tembok!" keluh Geisha.
"Terserah gue," Geisha memutar bola matanya malas.
"Yang sweet dong gayanya!" pinta Vallen yang tersirat nada pemaksaan untuk keduanya.
Nacha menghela nafasnya jengah menghadapi sahabat-sahabatnya itu. Ia terkejut dengan Nathan yang merangkul pinggangnya tanpa berbicara sepatah katapun. Sahabatnya yang meliaht itu semua berteriak iri. "Oke-oke bagus!! 1 2 3!"
Nathan berfoto dengan wajah datarnya tapi sangat terlihat berkarisma dan tampan sedangkan Nacha tersenyum manis ke arah kamera hanphone Vallen. "Gue minjem Nacha," Nathan segera menarik tangan Nacha untuk ikut dengan dirinya.
"Eh Nathan!!" pekik Nacha.
"Gue pergi dulu ya!" Nacha berteriak pada teman-temannya yang di balas anggukan.
Nathan dan Nacha berjalan beriringan ke arah kantin karena Nathan lapar dan ia pun tahu jika Nacha pastinya tidak sarapan di rumah. "Kita mau ke kantin? Kalau begitu kenapa gak ngajak sahabat lo sama sahabat guekan biar bareng-bareng makannya juga jadi enak,"
"Cerewet," Nacha memutar bola matanya malas mendengar balasan Nathan.
Ia hanya mengikuti lelaki itu, di tengah perjalanan mata Nacha bertubtukan dengan mata lelaki yang berjalan berlawanan arah dengannya. Lekaki itu tampak tersenyum. Ia membuat Nacha berhenti sejenak, "Akhirnya kita ketemu lagi," ucap lelaki itu dengan senyumnya.
Nathan tahu siapa lelaki itu tapi ia diam, "Sok kenal," celetuk Nathan pada Fael lalu segera membawa Nacha menjauh dan sampai di kantin.
Nathan memilih duduk di kursi kantin paling pojok dekat jendela. "Lo mau makan apa?" tanya Nathan.
"Gue gak makan, lo aja,"
"Cepet!"
Nacha memutar bola matanya malas, "Yuadah nasi goreng pedes,"
"Masih pagi nanti lo sakit perut,"
"Mie ayam," ucap Nacha.
"Jangan makan mie,"
Nacha menghela nafasnya, "Yaudah nasi goreng biasa aja deh,"
Nathan berlalu pergi dan memesan makan yang sama dengan pesanan Nacha. Gadis itu menunggu sembari melihat para murid-murid yang menatap aneh ke arahnya. Lalu sebuah notifikasi pesan muncul pada handphone Nacha.
+62 8xxxxxx
Kayaknya ancaman gue wktu itu belum ckup ya buat lo!Nacha menatap isi pesan tersebut, lalu menelusuri setiap sudut kantin dengan matanya dan berakhir menatap Kirana yang juga menatapnya tajam setajam silet.
**
-8 Misi Rahasia-
VOTE+COMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Misi Rahasia [COMPLETE]
Teen Fiction[SQUEL CERITA ALNARA] Karena ulahnya sendiri, Nathan harus masuk ke dunia petualangan yang dunia tersebut sangat-sangat tidak di sukainya. Misi yang di buat Nacha membuat Nathan berfikir bahwa gadis itu konyol dan misi itu sangat tidak berguna. Tap...