18. Misi Ke Empat

3.6K 276 21
                                    

Nacha dan Nathan dalam perjalanan untuk menjalankan misi ke empat mereka. Menuju panti asuhan. "Nathan,  jangan lupa kita harus beli dulu makanan buat mereka, " Nacha mengingatkan di balik punggung Nathan,  lebih tepatnya di boncengan lelaki itu.

Nathan hanya menjawab dengan gumam-an, angin sore sangat terasa sejuk, Nacha menutup matanya sekilas lalu membukanya lagi,  ia sangat suka langit sore warnanya indah. Waktu di mana matahari akan bertukar tempat dengan bulan dan seterusnya akan terjadi seperti itu.

Nathan memarkirkan motornya di sebuah tempat makan yang juga menerima orderan untuk Catering. Nacha turun dari motor besar Nathan dan begitupun sebaliknya.  Mereka tidak mau membuang waktu, jadi segera menuju ke tempat makan tersebut dan membeli beberapa nasi kotak.

Nacha dan Nathan duduk berhadapan dengan Nathan yang memainkan games online di handphonenya. Nacha sendiri sebenarnya bingung kenapa para lelaki sangat suka memainkan games online tersebut,  walau perempuan juga ada yang memaikan itu,  namun Nacha bukanlah tipikal orang yang suka bermain games,  ia gampang bosan.

"Nathan kita bakal ke panti asuhan mana? " tanya Nacha mencoba memecah kebosanan yang melanda dirinya.

"Cahaya bunda, " jawab Nathan dan masih fokus dengan games-nya membuat Nacha mendengus kesal.

Ia membuka handphonenya dan mendapatkan beberapa notifikasi pesan salah satunya dari kakak kelas, yaitu Ziyan.

Ziyan Faraelouis
Cha,  bsok ada lthn ekskul di sklah.  Jangan lupa datang ya

Nacha segera mengetik pesan untuk membalas chat dari Ziyan.

Nacha Aldara
Iya kak, Nacha psti datang

Nathan melihat Nacha yang sibuk memainkan handphonenya. Mukanya sangat cantik dengan rambut yang di gerai menampilkan rambut coklat panjangnya. Nathan keluar dari aplikasi games dan beralih ke aplikasi kamera.

Ia memotret Nacha yang sedang asyik memainkan handphonenya. Entah kenapa ia suka saja mengambil foto Nacha sekarang candid,  lebih tepatnya diam-diam. Lalu segera memasukkan kembali handphonenya pada saku celana.

"Mas! Saya minta buku menunya, " seorang pelayan memberikan buku menu kepada Nathan.

Lelaki itu segera memilih menu makanan yang akan di santap olehnya tak lupa untuk Nacha juga.

"Saya pesan nasi goreng special 2 sama jus jeruknya 2," pesan Nathan,  dan pelayan itu tentunya mencatat pesanan Nathan.

"Buset,  Nathan makannya banyak banget, " Nacha terkejut.

"Buat lo juga, "

"Hah? Gak usah Nathan gue gak laper, " tolak Nacha merasa tidak enak dengan Nathan yang selalu men-traktirnya.

Natham menghela nafas, "Lo baru makan pagi Nacha,  lo harus makan atau lo sakit. Gue gak nerima penolakan!" tegas Nathan.

"Iya deh ngalah!" Nacha memilih mengalah dari Nathan dari pada memperpanjang masalah,  tidak ada faedahnya juga.  Nathan tersenyum kemenangan.

"Gitu nurut jangan ngebantah, " Nacha hanya mendengus kesal mendengar ucapan Nathan.

**

Mereka berdua akhirnya sampai di depan sebuah panti asuhan yang terlihat cukup besar. Suara tawa dan canda anak-anak terdengar sampai pekarangan  panti asuhan itu. Senyum Nacha tak memudar di tambah lagi melihat wajah anak-anak itu tampak bahagia dengan tulus seperti tidak ada beban. Nacha ingin bahagia seperti itu, tapi ketika ia bahagia setelah itu terjadi hal menyakitkan begitulah jalan hidup.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang