Misi ke lima ini cukup berkesan, karena Nacha dan Nathan melaksanakannya di panti jompo. Semua pasti tahu apa itu panti jompo. Mereka masih memakai baju sekolah tapi kali ini Nacha membawa motor maticnya sendiri da tidak ikut dengan Nathan.
Perasaan saat Nacha menginjakkan kaki di panti jompo sangat merasakan sakit. Melihat orang-orang lanjut usia yang sedang menikmati sore hari di depan teras panti jompo yang luas.
"Nat, gue kasihan deh liat mereka, kemana keluarga mereka? Apa tega ngelakuin ini sama orang tua mereka sendiri? " Nacha masih menatap sendu ke arah panti jompo.
Kulit pada orang tua itu sudah mulai keriput mereka bahkan seperti bingung dan tidak sadar di mana mereka sekarang ini. "Namanya manusia, terkadang selalu lupa dari mana mereka berasal dan bagaimana susahnya menghidupi kebutuhan mereka sewaktu kecil. Sampai ketika mereka berhasil dan merasa orang tua mereka hanya menyusahkan dan di tempatkan di sini, " jawab Nathan yang sama-sama menatap sendu ke arah panti.
Nathan berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah merasa di susahkan atau terbebani oleh orang tuanya nanti ketika mereka sudah tua. Karena sesungguhnya apa yang kita rasakan nanti ketika orang tua kita sudah tua dan tak mampu berbuat apa apa, lalu kita mengurus mereka dengan rasa lelah. Dan rasa lelah itu lah yang di rasakan orang tua kita saat mengurus dari kecil hingga berhasil dan sukses.
Nacha bersama Nathan masuk ke dalam pekarangan rumah panti jompo dan menemui bu Yani selaku pengurus panti jompo.
"Assalamualaikum bu," Nacha yang kenal dengan bu Yani itu tersenyum manis.
"Waalaikumsalam, eh Nacha apa kabar?"
"Alhamdulillah baik bu, "
Lalu Nathan menjelaskan tentang maksud mereka ke sini. Dalam menjalani 8 misi ini bukan untuk meraih eksistensi tapi untuk mencari sebuah arti dari kehidupan dan melihat dari sudut pandang yang berbeda. Mereka ingin berbuat baik dan membantu sesama dengan di buatnya video mereka akan menyadarkan orang banyak tentang masih banyak orang-orang yang kurang berkecukupan dan masih butuh bantuan kita.
Mereka sama sekali tidak mengharapkan suatu imbalan karena dengan hanya melakukan sebuah kebaikan dan membantu orang rasa lelah itu terbayar dengan sebuah senyuman tulus.
Keduanya di bawa masuk ke dalam panti jompo, ada banyak pengasuh di sana saat melewati satu kamar Nacha tak sengaja melihat wanita tua yang duduk di kursi roda dan menatap kosong ke arah jendela kamar yang menghubungkan ke arah taman.
Nacha menyenggol tangan Nathan yang berada di sampingnya, "Nat, ke sana yuk!" ajak Nacha, maksudnya untuk menemui nenek tua tadi.
Nathan mengintip dari luar, hatinya juga tergerak untuk masuk ke ruangan nenek tersebut. "Bu, boleh kita masuk ke sana?" tanya Nathan pada bu Yuni.
"Boleh. Namanya nek Caya, dia di tinggalkan oleh anak-anaknya di lampu merah, saat itu nek Caya tidak sadar dengan apa yang di lakukan anak-anak nya sampai sekarang ia terus berbicara bahwa anak-anaknya sedang bekerja dan nanti akan menjemputnya, " penjelasan dari bu Yuni sangat menyentuh hati Nacha begitupun Nathan.
Setelah di berikan ijin untuk masuk, mereka akhirnya menemui nek Caya, Nathan merekam secara sembunyi-sembunyi dengan handphonenya.
"Halo nek, " Nacha menyapa nek Caya yang tidak menoleh sedikitpun pada Nacha.
Suasana kamar sangat pengap dan panas membuat hati Nacha merasa sakit melihat kondisi nek Caya yang mengkhawatirkan. Nacha berjongkok di depan nek Caya yang sedang menatap kosong ke arah luar.
"Nenek ini Nacha, hallo, " Nacha mencoba menyapa nek Caya sekali lagi. Dan nek Caya menoleh ke arahnya.
"Siapa?" tanya nek Caya dengan suara parau.
"Nacha, " jawab Nacha dengan senyumnya.
"Terus ini temen Nacha namanya Nathan, " Nek Caya beralih menatap Nathan yang sedang tersenyum.
Nek Caya ikut tersenyum walau hanya sekilas. "Nenek kenapa di dalem kamar terus? " tanya Nathan.
"Nenek mau nunggu anak-anak nenek di sini, mereka mau datang, " ucap Nenek Ciya terlihat dari matanya ada sebuah harapan besar bahwa anak-anaknya akan menjemput dirinya di panti jompo.
"Nek sambil nunggu kita jalan-jalan yuk?" ajak Nacha.
"Enggak, nenek mau di sini aja, mereka mau dateng, " tolak Nek Ciya.
Nathan ikut berjongkok agar bisa memberi pengertian kepada Nek Ciya. "Kita tunggunya di luar aja nek biar nanti anak-anak nenek langsung liat nek Ciya pas di luar, ya? " Nek Ciya tersenyum penuh arti.
"Iya nenek mau! " Nek Ciya begitu antusias.
Nathan mendorong kursi roda nek Ciya dan bersama Nacha membawa nek Ciya ke halaman panti asuhan. Suasana sangat tenang di sini. "Oh iya bu Yuni, kota bawa nasi kotak buat semuanya, " ucap Nacha.
"Terima kasih ya Nathan, Nacha ibu sangat berterimakasih, akhirnya nek Ciya mau di ajak ke luar,"
"Sama sama,"
Nacha terkadang bermain dengan penghuni panti yang lain dan mengajak ngobrol serta mengajak mereka menyanyi untuk sejenak melepas beban berat dalam hidup mereka saat ini.
Bersyukurlah dengan apa yang kalian punya saat ini
Karena jika kalian melihat dari sudut yang berbeda
Masih banyak orang-orang yang lebih membutuhkan dan tidak memiliki keluarga, tapi tetap bersyukur dengan apa yang mereka punya sekarang karena semua itu datangnya dari yang maha Kuasa.**
8 MISI RAHASIA
VOTE+COMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Misi Rahasia [COMPLETE]
Teen Fiction[SQUEL CERITA ALNARA] Karena ulahnya sendiri, Nathan harus masuk ke dunia petualangan yang dunia tersebut sangat-sangat tidak di sukainya. Misi yang di buat Nacha membuat Nathan berfikir bahwa gadis itu konyol dan misi itu sangat tidak berguna. Tap...