Sekolah di bubarkan lebih cepat karena ada suatu hal. Mereka semua bersorak senang karena bisa menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya.
Nathan setia duduk di motor kesayangannya sembari memainkan handphone. Ia menunggu kedatangan Nacha sejak 5 menit yang lalu. Tapi gadis itu belum juga datang entah pergi ke mana.
"Nathan! Sorry banget lama! " Nacha datang dengan nafas yang terengah-engah ia berlari karena takut Nathan menunggu lebih lama lagi.
Nathan menatap cewek itu, lalu kembali menatap layar handphonenya. "Kita mau kemana sih? " tanya Nacha.
Sesuai dengan yang di ucapkan Nathan, ia akan mengajak Nacha ke suatu tempat yang entah bisa membuat gadis itu ceria kembali atau tidak yang penting Nathan sudah berusaha.
Nacha merasa kesal karena tak mendapatkan respon sedikitpun dari Nathan. Ia merenggut handphone yang di pegang Nathan.
"Apaan sih Cha? " Nathan mengangkat halisnya sebelah.
"Lo yang kenapa, katanya ngajak gue ke suatu tempat yang mau lo tunjukkin pas gue udah di sini lo anggurin, " wajah Nacha berubah jadi cemberut.
Nathan mengambil kembali handphonenya dan memasukkan pada tas, "Cepet naik! " Nathan memakai helmnya dan memberikan helm satu lagi pada Nacha.
Gadis itu hanya mengikuti apa yang Nathan bilang walau sebetulnya masih sangat kesal. Mereka berdua meninggalkan sekolah yang sudah tak banyak murid lagi di sana.
"Misi pak! " Nathan mengklakson satpam sekolah sebelum keluar dari gerbang dan satpam itu tampak membalas Nathan dengan mengangguk sembari tersenyum.
"Nat, sebenarnya kita mau ke mana sih?" tanya Nacha yang mulai sangat penasaran.
"Ga usah bawel! "
Bukan itu jawaban yang Nacha harapkan, ia hanya pasrah menunggu kelanjutan apa yang akan terjadi.
Lampu merah membuat pengendara harus berhenti dan menunggu hingga lampu itu berwarna hijau. Nathan tak mengajaknya bicara atau apapun itu malah membuat keadaan menjadi bosan. Nacha suka wangi Nathan, wanginya sangat Nacha sukai seperti hanya Nathan yang mempunyai parfum ini dan jujur itu benar-benar sangat memabukkan. Siapapun pasti ingin berlama-lama dengan Nathan jika sudah mencium semerbak wangi parfumnya.
Nacha tak sengaja melihat 2 pemuda yang satu perempuan memakai baju putih biru dan satunya lagi lelaki memakai baju putih abu yang tandanya lelaki itu adalah anak SMA seperti dirinya.
Nacha seperti familiar dengan wajah anak SMP perempuan itu dan ternyata benar. Itu Jihan Wendari, adik tiri Nacha.
Jihan punya pacar? Awalnya Nacha bodo amat dengan apa yang mau di lakukan adiknya tersebut.
Tapi, entah kenapa ia seperti tak asing dengan lelaki itu, tapi tidak bisa ia lihat karena lelaki itu memakai topi yang nyaris tak bisa mengenali dirnya. Jihan tampak tersenyum bahagia di belanjakan beberapa barang mewah yang terlihat dari bungkus tas belanjaannya.
"Lo liatin apa? " tanya Nathan ia memperhatikan sedari tadi di kaca spion Nacha tampak memperhatikan sesuatu dengan sangat serius.
"Itu kayak mirip Jihan, adik tiri gue, " Nathan mengikuti arah pandang Nacha.
Nathan menatap kedua orang yang di perhatikan Nacha tersebut. Nathan belum tahu wajah adik tiri Nacha, jadi ia tak terlalu ambil pusing. Lampu sudah hijau dan Nathan kembali melajukan motornya kembali.
Suasana sangat terasa canggung jika tidak ada obrolan ringan ataupun semacamnya. "Nat, gimana tadi tesnya? Lancar? " Nacha mencoba membuka suara.
"Lancar, " astaga apakah Nathan tidak merasa kecanggungan ini? Nacha mengharapkan Nathan itu bercerita bukan hanya membalas singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Misi Rahasia [COMPLETE]
Teen Fiction[SQUEL CERITA ALNARA] Karena ulahnya sendiri, Nathan harus masuk ke dunia petualangan yang dunia tersebut sangat-sangat tidak di sukainya. Misi yang di buat Nacha membuat Nathan berfikir bahwa gadis itu konyol dan misi itu sangat tidak berguna. Tap...