Nacha masuk ke kelasnya dengan muka yang sangat pucat walaupun gadis itu terlihat memakai lip tint tapi tetap saja terlihat wajahnya yang sangat pucat. Nacha berangkat lebih awal sehingga keadaan kelas masih sangat sepi, bahkan belum ada orang. Nacha sengaja pergi lebih awal karena takut jika bertemu dengan Nathan dan memintanya untuk pulang lagi.
Hari ini adalah hari di mana perlombaan akan dimulai, akan banyak sekali peserta dari sekolah lain dan salah satunya adalah sekolah Jihan, adik tirinya datang ke SMA Danendra II. Mata Nacha bingung saat ada sebuah kotak berwarna hitam yang disimpan di atas mejanya. Ia segera membuka tutup kotak tersebut.
Matanya membulat sempurna dan ia berteriak ketakutan, bangkai tikus besar dan berlumuran darah di simpan di dalam kotak tersebut. "Lo kenapa?" seseorang masuk dengan wajah panik menatap Nacha.
Fael, lelaki itu juga terkejut melihat isi dari kotak hitam yang ada di atas meja Nacha. "Sebentar gue buang dulu," Fael segera menutup kotak hitam tersebut dan membuangnya jauh-jauh.
Bukan di buang ke tong sampah melainkan ke belakang sekolah. Nacha menetralkan degup jantungnya. Siapa yang neror? tanya Nacha dalam hatinya.
"Lo gak pa-pa kan?" tanya Fael yang baru kembali.
Nacha hanya mengangguk, Fael tampak mengulurkan tangannya kepada Nacha membuat gadis itu bingung, "Gue belum tahu nama lo," ucap Fael. Nacha membalas uluran tangan Fael.
"Nacha,"
**
Pertandingan akan segera di mulai dan semua murid perwakilan dari sekolah-sekolah lain sudah berkumpul di tengah lapangan SMA Danendra II. Jihan, gadis itu salah satu perwakilan putri di pertandingan bola basket sekolahnya, SMP Purnama. Jihan menatap suka ke arah Nathan yang sedang memberikan sambutan sebagai ketua OSIS di SMA Danendra II.
"Do, cepetan elah! Gue mau liat anak dance tampil!!!" Zivar berseru pada Aldo yang sedang menulis tugas di buku catatan dan menyalin isi tugas milik Nathan.
"Alah lo mah pengen loat karena pada pake baju minim semua, apalagi si Kirana kan?" tebak Reza.
"Hehe sa ae lo Reza,"
Akhirnya Aldo selesai mencatat tugasnya dan mengembalikan buku Nathan ke tas lelaki tersebut lalu meninggalkan kelas karena Zivar sudah seperti orang yang kesetanan.
**
Jihan menatap Nathan yang tengah sibuk memperhatikan sebuah lembar kertas putih, penampilan Nathan sangat enak di pandang dengan lengan jas OSIS yang berwarna biru tua itu Nathan gulung hingga ke sikut menampilkan jam tangan yang bertengger manis di tangan kiri putihnya.
Niat Jihan untuk menghampiri Nathan seketika ia urungkan karena tak sengaja berpapasan dengan mata seorang lelaki yang menatapnya lekat. Jihan seketika tersenyum manis ke arah lelaki yang menatapnya itu.
"Cha udah deh jangan maksain gini!" Dira terus mengucapkan kalimat itu dari kelas hingga sampai lapangan.
"Dira, gue sudah jadi kepercayaannya pak Bagus nih," Dan Nacha tetap dengan pendiriannya ikut dalam lomba basket bertanding dengan SMA lainnya.
Perlombaan ini ada antar SMA dan ada juga antar SMP namun di laksanakan di SMA Danendra II. Pembukaan di mulai oleh penampilan anak Dance yang sudah tidak asing lagi dengan Kirana, leader ekskul dance. Zivar berteriak histeris saat pembukaan anak Dance dengan lagu dari girl group Korea besutan YG Entertaiment yaitu Blackpink.
"BLEKPING!!"
"OYE OYE!!!!"
Nacha sebisa mungkin tidak bertemu dengan Nathan sekarang, ia tidak mau Nathan menanyakan tentang sakitnya. Bukannya PD, tapi bisa saja bukan? Nacha duduk di kerumunan murid SMA lainnya yang sedang menikmati penampilan dari anak Dance.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Misi Rahasia [COMPLETE]
Teen Fiction[SQUEL CERITA ALNARA] Karena ulahnya sendiri, Nathan harus masuk ke dunia petualangan yang dunia tersebut sangat-sangat tidak di sukainya. Misi yang di buat Nacha membuat Nathan berfikir bahwa gadis itu konyol dan misi itu sangat tidak berguna. Tap...