17. Misi Ke tiga

3.6K 284 18
                                    

Drttt drtt

Nacha masih menutup matanya terpaksa terbangun karena ada panggilan masuk dari handphonenya.  Entah siapa yang menelfonnya di pagi hari seperti ini.  Nacha langsung mengangkat tanpa melihat siapa yang menelfon.

Hallo?

Cha?

Hah? Siapa nih?

Nacha masih setengah tertidur

Nathan

Nacha terlonjak kaget dan rasa kantuknya hilang seketika.  Ia melihat nomer yang menghubunginya.

Eh ada apa?

Hari ini misi ke tiga

Nacha menoleh sebentar ke arah kalender yang ada di nakas. Ternyata benar hari ini waktunya menjalankan misi ke tiga.  Nathan ternyata lebih hafal dari pada Nacha.

Eh iya, lupa gue

Lo dah makan?

Tunggu? Nathan seorang yang di kenal dingin dan bodo amat-an itu menanyakan pada Nacha gadis itu sudah makan atau belum? Nacha catat kembali keajaiban yang di buat Nathan dalam otaknya.

Boro-boro makan Nathan,  gue aja baru bangun.  Ini baru jam setengah 7 Nat,  yakali mau jalanin sekarang?

Oke.

Panggilan itu di putuskan sepihak oleh Nathan.  Nacha masih menatap layar handphonenya dengan menggelengkan kepala. Nathan ini spesies manusia apa sih?

Ia kembali tidur di kasurnya yang nyaman,  walau mungkin tak lama lagi ibu tirinya akan marah-marah jadi Nacha harus mempersiapkan mental.

Baru saja Nacha tidur 10 menit,  suara bel rumah membangunkannya kembali. Ia mengusap wajahnya kesal. "Siapa sih datang pagi gini? " Nacha dengan rasa kantuknya berjalan turun ke bawah dan membuka pintu.

Ia tidur jam 3 pagi karena harus menunggu Devi dan Jihan pulang,  jika tidak ia akan di marahi habis-habisan seperti biasanya. Nacha membuka kunci pintu dan menarik knop pintu dan membukanya.

"Astagfirullah!! " Nacha mundur beberapa langkah saat terkejut dengan siapa yang ada di hadapannya sekarang.

"Nathan,  lo ngapain pagi-pagi di sini? Dari jam berapa lo? " Yang datang itu Nathan sepagi ini? Nathan mengigau atau bagaimana apalagi dengan pakaiannya yang sangat rapih dan sudah wangi seperti biasanya.

"Gak di suruh masuk gitu? "

"Masuk tuan batu! " Nacha mempersilahkan Nathan untuk masuk dengan senyum paksanya.

Natha masuk mendahului Nacha,  yang membuatnya kesal adalah wajahnya itu yang tidak pernah terlihat senyum atau apapun,  dalam kondisi seperti apapun hanya wajah datar yang mendominasi.

"Gue bawain bubur,  makan jangan lupa," ucap Nathan.

"Widihh makasih Nathan!! " Nacha memang sangat lapar sejak kemarin karena belum makan seharian.

Nathan duduk di sofa ruang tamu rumah Nacha,  masih sangat sepi dan gelap, Nacha menyalakan lampu agar lebih jelas. "Gue mandi dulu ya Nat, bentar kok, "

"1 menit gue tunggu, "

"Gila ni anak," Nacha menggelengkan kepala lalu segera pergi ke kamarnya untuk mandi.

Di saat Nacha sudah memasuki kamarnya.  Jihan turun dengan piamanya dan tak sadar ada Nathan di ruang tamu. Saat Jihan menoleh ke ruang tamu yang terang ia terkejut seorang pangeran sedang duduk dengan wajah datar tapi tampan sedang menatap dirinya.

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang