12. Pemilihan

3.6K 288 27
                                    

Nathan menunggu di dekat kelas Nacha. Kemarin tak melihat Nacha dan lupa karena tak mengajarkannya bermain gitar. Hari ini adalah hari pemilihan calon ketua OSIS beserta wakilnya.

Nathan harap Nacha sekolah hari ini, entah kenapa ia ingin Nacha melihatnya saat di pemilihan nanti. Dan tepat seperti dugaan Nathan, Nacha datang dengan Vallen dan Geisha di sampingnya.

Vallen dan Geisha itu adalah sahabat Nacha, tapi kedua gadis itu di kenal dengan Gadis pembuat onar di sekolah mereka, sepertinya skors mereka telah berakhir.

"Wedeehh!! Nathan ngapain lo di sini?" tanya Vallen. Nacha menatap Nathan dengan tatapan biasa saja.

"Gue minjem temen kalian," Nathan membawa Nacha pergi dari kedua sahabatnya.

"Aduh gara-gara skors seminggu gue ketinggalan berita nih!" Geisha sedikit berteriak dan tertawa bersama Vallen.

Nacha hanya menunduk malu di perhatikan siswa siswi yang berlalu lalang apa lagi Nathan yang malah menggenggam sebelah tangannya menjadikan mereka mendapatkan tatapan bingung dari semua orang yang di lewati keduanya.

"Nat ngapain sih di sini, gue mau masuk kelas nih," Nacha merasa jengkel karena Nathan membawanya ke belakang sekolah.

"Lo kenapa?" tanya Nathan.

"Gue gak pa-pa," jawab Nacha membuat Nathan mengangkat halisnya sebelah.

"Kemarin kemana?"

Nacha menghela nafasnya dan menatap ke arah jamnya, "Gue yang seharusnya nanya gitu sama lo,"

Nathan terdiam, "Kenapa lo gak cari gue?" tanya lagi Nathan.

"Nathan,"

"hm?"

"Buat apa gue cari seseorang yang lagi berduaan sama cewek? Mau gue jadi jelangkung, datang tak di undang pulang tak di antar,"

Nathan terdiam mencoba mencerna apa yang di maksud ucapan Nacha tadi. Ia berduaan dengan perempuan?
Tiba-tiba kejadian kemarin terulang dalam ingatan Nathan.

Nathan terduduk di bawah pohon rindang belakang sekolahnya perlahan melupakan semua ucapan bu Rima yang membuatnya sedikit pening.

"Minum!" Nathan menoleh ke arah Shelin yang menyodorkan air mineral untuknya.

"Thanks," balas Nathan.

"Gue boleh duduk di samping lo?" Nathan hanya mengangguk sebagai jawaban dan meneguk air mineral pemberian Shelin tadi.

Shelin ingin bertanya tentang apa yang di bicarakan bu Rima pada Nathan sampai raut wajah lelaki itu berubah drastis. Tapi ia tak jadi menayakannya ketika melihat Nathan yang menutup mata membuatnya enggan pergi dan ingin tetap di sana.

"Kemarin Shelin ngasih air minum," jawab Nathan.

Nacha hanya mengangguk dan tak berniat untuk memperpanjang masalah, toh dirinya bukan siapa-siapa Nathan jadi untuk apa memperpanjang masalah sepele?

"Vallen sama Geisha sahabat lo juga?" tanya Nathan membuat Nacha mengangguk.

"Emang kenapa?"

"Lo gak takut gitu temenan sama mereka?" pertanyaan Nathan sebenarnya membuat Nacha sedikit kesal karena banyak orang yang sangat menyayangkan jika Nacha berteman dengan kedua gadis yang bisa di bilang trouble maker sekolahnya.

Sering membolos,membully, dan bahkan kadang mengerjai guru sudah menjadi ciri khas Vallen dan Geisha. "Enggak sama sekali!"

"Gue bingung kenapa banyak banget yang bilang dan nanya Cha kenapa sih lo mau aja temenan sama 2 sahabat lo yang bandel gitu, Cha lo tuh pinter, baik cantik jauh banget sama si Vallen dan Geisha," Nacha mulai bercerita dengan nada tak suka banyak yang membicarakan tentang hubungan persahabatannya dengan Vallen dan Geisha.

"Padahal temenan itu jangan pilih-pilih. Walaupun Vallen sama Geisha terkenal dengan kenakalan mereka bukan berarti mereka gak punya hati dan juga gak boleh punya temen kan? Gue temenan sama mereka udah lama banget termasuk Dira fine-fine aja tuh, mereka baik cuman sikapnya aja yang nyebelin. Padahal sahabatan sama mereka itu ramenya minta ampun."

"Di balik kenakalan seseorang pasti ada alasannya. Dan di balik semua itu mereka punya jiwa kesolidaritasan yang tinggi!" jelas Nacha sangat panjang lebar.

Nathan tersenyum pada Nacha, "Fiks lo orang baik!"

"Ya emang gue orang baik," bangga Nacha membuat Nathan terkekeh.

**

Pemungutan suara untuk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS telah selesai, sekarang waktunya menghitung suara yang telah di berikan oleh semua siswa dan siswi SMA Danendra II.

Nathan dan Shelin sama-sama meyakinkan diri mereka agar tetap optimis untuk menang. Satu persatu suara di bacakan oleh Hamid anggota pengurus OSIS kelas 12.

Nathan dan Shelin adalah calon pasangan nomber urut 3. Tak sedikit yang memilih mereka malah banyak sekali. Mungkin setiap membuka surat suara Hamid sudah menebak pasti pilihannya jatuh pada paslon nomber 3.

Nacha tersenyum ke arah Nathan yang berdiri di tengah lapangan dengan calon pasangan lainnya. Memberi semangat untuk partner 8 misi rahasianya itu. Nathan melihat Nacha yang tersenyum ke arahnya. Dirinya membalas senyum tipis.

"Semangat!" ucap Nacha tanpa suara tapi masih bisa di mengerti oleh Nathan. Dan Nathan mengangguk sebagai balasan.

Setelah semua surat suara di bacakan kini tinggal menghitung hasil dari pemungutan suara.

"Baik kita tadi sudah menghitung dan membacakan surat suara pilihan kalian untuk calon ketua dan wakil ketua OSIS periode tahun ini untuk SMA Danendra II. Dan kami juga sudah menghitung hasil dan mendapatkan siapa yang terpilih menjadi calon pemimpin baru. Yaitu pasangan calon nomer...." Ziyan menggantung ucapannya membuat semua penasaran siapa yang akan terpilih.

"Selamat untuk calon pasangan nomer 3! Nathaniel Rafandra sebagai Ketua OSIS dan Shelina Putri sebagai wakil Ketua OSIS! Semoga kalian bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab mengharumkan nama sekolah!" semua bertepuk tangan dan bersorak riuh setelah mendengar hasil.

Mereka semua berfoto bersama. Nacha tampak bahagia kala menghampiri Nathan yang hanya tersenyum tipis. Apakah lelaki itu tidak bisa senyum lebar sekali saja?

"Cie jadi ketos ciee!!!" goda Nacha.

Nathan malah terkekeh, "Apaan sih Cha,"

"Selamat ya Nathaniel Rafandra pak ketos baruu!" Nacha bersalaman dengan Nathan.

"Thanks Cha buat dukungannya." Nacha mengangguk dengan semangat dan mengacungi jempol pada Nathan.

Lalu di tambah kehadiran sahabat-sahabat Nathan yang juga memberikan selamat untuk Nathan.

"Wadaww Nathan selamat!" Reza bertos dengan Nathan

"Wess selamat menempuh hidup baru ya Donat!"

"Eh ini bukan kawinan Aldo!" Aldo malah tertawa.

Nacha hanya tersenyum melihat kedekatan Nathan dan sahabat-sahabatnya yang selalu mendukung lelaki itu. Nathan menghampiri Nacha.

"Cha kita foto berdua ya?" ajak Nathan. Nacha melotot tak percaya.

"Hah? Berdua?"

"Iya, mau kan?" bukannya menunggu jawaban Nacha, Nathan malah langsung menarik cewe itu dan merangkulnya lalu menatap ke arah kamera handphone yang di pegang Aldo yang bersiap memfoto mereka berdua.
Nacha mau tak mau ikut tersenyum ke arah kamera.

**

-8 MS-

Vote+comen

8 Misi Rahasia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang