Jangan lupa vote terlebih dahulu ya! Dan jangan lupa komen juga Terima kasih :)
🎀🎀🎀
Sepulang dari sekolah Mahera langsung menganti pakaian di kamar kost-nya. Menyimpan berkas ke dalam lemari tepat di bawah baju-baju. Ia sengaja menyimpan berkas file di dalam map hijau pada baju-baju, agar tidak seorang pun dapat melihat atau tanpa sengaja menemukan bekas berharga miliknya.
Malam sudah tiba, waktunya bagi Mahera menjalankan kembali aksinya yang sempat gagal. Mahera memarkirkan motornya agak jauh dari rumah Denar. Setelah itu, hanya butuh waktu lima belas menit ia dapat masuk dengan mudah ke dalam rumah. Mahera menelisir suasana rumah Denar yang saat itu sepi. Dengan cepat ia pun masuk ke dalam ruangan tempat menyimpan file-fole berharga lebih tepatnya ruang kerja Ayah nya dahulu.
Mahera pelan-pelan membuka pintu lemari kaca agar tidak menimbulkan bunyi dencitan. Ia segera mengambil berkas akta kelahiran dan kartu keluarganya dari lemari kaca urutan kedua. Berkas tersebut masih Denar letak kan pada posisi yang sama tidak berubah sama sekali, setelah Mahera kemarin sempat hampir berhasil mengambil berkas yang ia ingin kan.
Mahera meletakkan berkas yang ia ambil di atas meja. Mencari akta kelahirannya. Ketika sudah menemukan ia dibuat bingung. Mahera memandang kertas tersebut dengan heran. Sebab akta kelahirannya ada dua dengan dua nama ibu yang berbeda. Yang satu atas nama Fawas dengan Nawal. Dan yang satu atas nama Fawas dengan Rini
Tidak mau ambil pusing. Mahera memutuskan untuk membawa kedua akte tersebut dan memasukkannya ke dalam map, kemudian map tersebut diletak kan di dalam tas supaya aman.
Tanpa sadar senyum Mahera terukir usai memperoleh berkas yang ia inginkan. Mahera bergegas keluar dari rumah Denar. Kali ini ia lewat tembok belakang, karena motornya lebih mudah dijangkau jika ia lewat belakang rumah Denar.
Mahera melangkahkan kaki menuju motornya. Sesegera mungkin ia harus pergi dari daerah rumah Denar, mengingat teman-teman Denar sering nongkrong di rumah Denar untuk sekedar mabar. Dan tanpa Mahera sadari ada seseorang yang sudah memperhatikan nya diam-diam. Sejak ia ingin masuk ke dalam rumah Denar. Seseorang itu, tersenyum menyeringai.
"Mahera, is show timee!"
***
Mahera dengan cepat melajukan motor menuju kostsan. Namun, saat diperjalanan seorang pengendara lain seakan menghadang untuk meminta Mahera berhenti. Mahera menatap motor itu sekilas. Ia tidak tahu dan tidak pernah melihat motor sport berwarna putih itu. Bahkan teman-teman Denar pun, Mahera kira bukan. Karena, mereka semua memiliki motor berwarna sama yaitu merah.
"Woy, berhenti lo!" ucap seseorang bermotor sport warna putih. Mahera tak menghirau kan ia memilih untuk melajukan motor lebih cepat.
"Woy, berhenti!" Kali ini seseorang yang mengenakan helm hitam menodongkan sebuah benda tajam pada Mahera.
Mahera yang merasa panik, semakin mengencangkan laju motornya. Namun, kedua orang itu tepat saja mengikuti bahkan motor jarak di antara motor mereka dengan motor Mahera semakin dekat.
"Woy!"
"Berhenti!"
Mahera kehilangan fokus.
Motor yang ia kendarai semakin terpinggir, hingga tanpa sadar ia mengendarai motor keluar dari jalan beraspal. Mahera hilang kendali.Motor Mahera sulit untuk dikendalikan, karena jalanan yang tidak rata. Sampai akhirnya Mahera menabrak tembok gapura. Kaca spion motor Mahera patah dan ban motor Mahera terlepas serta mengelinding. Mahera terpental jatuh di antara bebatuan dan tak sadarkan diri. Darah segar keluar cukup banyak dari pelipis serta belakang kepala Mahera. Kedua orang yang tahu jika Mahera terjatuh langsung bergegas pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Luka
Teen FictionFaras Mahera Putra adalah seorang pentolan di SMA Valletta Nusantara. Dia ingin sekali menghancur hidup seorang gadis bernama Dearni. Karena dia atau lebih tepatnya orang tua dari Dearni telah membuatnya terusir dari rumahnya sendiri dan membuatnya...