Sebelum baca, klik gambar bintangnya. Thanks for read this novel v:
{°°°}
06.45
Mau gue berkata kasar kali ini karena sebentar lagi kelas masuk! Bisa bahaya kalau misalnya gue telat. Gue ini anak beasiswa dan ini hari pertama gue kuliah. Ini semua gara-gara Dilan. Awas aja, ya. Gue aduin lo ke Eun Woo baru sadar.
Gue langsung masuk ke kamar mandi. Karena gue gak mau telat, alhasil gue melaksanakan tiga kegiatan sekaligus. Berak, mandi, dan gosok gigi. Jangan, jangan puji gue karena hal itu.
Kurang dari tujuh menit, yang berarti enam menit setengah, gue udah beres. Dengan segera gue masuk ke dalam baju, kaki gue masuk ke dalam celana, dan rambut gue bersembunyi di balik hijab. Gue langsung mengenakan mukena. Ya, gue sadar ini terlalu siang untuk sholat subuh. Tapi, sumpah gue gak sengaja. Ampuni hambamu ini ya Rabb.
Gue langsung khusyuk. Untuk meminimalisir waktu, gue hanya membaca surat pendek al-ikhlas dan al-asr. Dengan itu, gue selesai ibadah gak kurang dari tiga menit.
Gue langsung berdoa. Lalu, gue membuka mukena dengan gerakan gak tentu. Dan bukannya membuat gue bergerak lebih cepat, namun hal itu malah menjadikan gue ke sasar di balik mukena. Gue gak menemukan lubang keluar! Kenapa bisa begini gusti?
Ternyata, tanpa gue sadari, ketika gue membuka atasan mukena, kepala gue masuk roknya. Dan gue berputar di sana. Dengan geram gue langsung melompat dan kain itu merosot dari tubuh gue. Haha, finally!
Gue langsung mengambil tas dan handphone gue. Setelah itu, gue mengambil nasi goreng, memasukkannya ke dalam plastik dan mulai berlari. Kalau orang buru-buru cuman sarapan roti atau kue, itu udah biasa. Gue, dong. Walaupun telat, sarapan tetap harus enak.
Gue menggerogoti nasi goreng yang ada di dalam plastik itu dengan tenang. Gue memakai sepatu selagi makanan masuk ke dalam perut gue. Dengan langkah yang pasti, karena sepatu gue baru beli, gue mendekati Baby Cheetah.
Sial!
Baby Cheetah lagi patah hati kayaknya. Atau lagi diet? Ah, gue gak tahu! Yang pasti, ban belakangnya kempes banget. Kempesnya banget. Udah gak ada harapan. Terpaksa gue naik, bis.
Untung seribu untung, letak halte bis gak jauh-jauh amat dari kos-an. Gue pun berlari tapi masih mengontrol jam. Nasi goreng habis bersamaan dengan kaki gue yang menaiki bis. Keadaan di sana, padat banget.
Setelah sepuluh menit berlalu, gue langsung loncat dari dalam bis. Pembayaran? Serahin aja sama pacar gue Song Joong Ki. Maksudnya, gak usah pertanyakan hal itu. Yang penting, gue udah sampai di Kampus A, sebuah kampus yang cukup elit.
Gue langsung berlari memasuki gerbang yang lebarnya udah kayak rasa sayang gue ke Eun Woo. Kaki gue terus bekerja sebelum gue masuk kelas. Ya, urusan gue tentang MOS dan segala rupanya udah gue lewatkan minggu lalu. Gak kerasa, kan?
Ternyata usaha gue untuk berlari gak sia-sia. Kelas yang gue tuju udah ada sepuluh meter di hadapan gue. Akhirnya, gue gak akan telat-telat amat.
Sebenarnya, selain kelas, gue juga lihat ada seorang pria yang berdiri sambil bongkok. Kayaknya itu abah-abah, deh. Tapi, di pagi buta gini, dia minum thai tea taro plus es? Kakek ini mau jakunnya mental karena batuk?
Gue gak perdulikan masalah itu. Gue tetap berlari dan terus berlari. Gue gak mau.. SLUNGG!!!
Sesuatu berhasil membuat kaki gue tersandung. Ternyata, ada keramik yang lebih tinggi dari keramik sebelumnya. Dan itu, cukup untuk membuat gue melayang-layang gak tentu. Yang paling parah, gue berhasil nabrak si kakek dan menimpanya hingga menumpahkan thai tea taronya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abah Dosen [COMPLETED] | TAMAT
Romance(Sudah tamat, kayak hubungan lu ama dia v:) Coba buka ratingnya! BUKA JUGA NOVEL AKU YANG BARU DI AKUNKU ^3^ SINOPSIS : Gue, tidak pernah mengalami cinta monyet. Karena gue tahu, gue masih berstatus MANUSIA. Tapi kalau cinta manusia, ya, gue juga t...