Mancing ikan pakai garpu
Ditangkapnya pakai serudu
Emang bisa?IG : LULU_RIZKISAL.ICE
Happy reading guys
{°°°}Gue keluar dari dalam kamar mandi setelah jam menunjukkan pukul enam tepat. Lama juga gue bersemedi. Eits, tapi gue tidak sedang benar-benar 'bersemedi'. Gue hanya duduk dan jalan tak karuan. Selain pembicaraan Pak Davin dengan Divana yang membuat hidung gue kembang kempis, nomor kontak Divana juga jadi masalah.
Gue lihat foto profilnya dan memang dia cantik.
Pintar dalam mencari wanita, bisa dibilang iya. Pak Davin yang tampan itu memang bakal mudah memikat hati wanita, kecuali gue. Karenanya, beliau pasti memilih wanita yang wajahnya lebih. Bukan apa-apa, hanya saja mereka memang cocok. Mirip. Dan kalau mirip katanya jodoh. Seperti gue dan Cha Eun Woo, mirip.
Gue menarik nafas sambil bersiap menuju kampus. Pikiran gue masih dipenuhi oleh banyak kalimat. Tentunya kalimat yang akan diucapkan pada Pak Davin saat di perjalanan nanti. Maka dari itu, setelah gue berpapasan dengan Pak Aka dan Bu Ika di halaman depan, gue langsung pamit dan berjalan menuju Bobig. Entah mengapa, melihat wajah mereka membuat gue merasa berdosa karena bersikap tak baik pada anaknya.
Bobig diparkir lumayan jauh dari rumah setelah dipanaskan sebelumnya. Alhasil, gue harus membuka langkah lebih banyak dari biasanya. Tapi tak apa. Demi duduk dikursi empuk Bobig sambil menikmati harum dan mewahnya mobil itu, gue rela. Kapan lagi bisa naik mobil seperti ini setiap hari, coba?
"Silahkan naik."begitu perintah Pak Da- tunggu sebentar.
Gue memang terbiasa dengan sikap formal beliau. Tapi, tidak biasanya Pak Davin menambahkan kata 'silahkan' pada perintahnya. Beliau itu dingin, tidak terlalu suka basa-basi. Selain itu, suaranya nampak berbeda. Gue mengecek mobil mewah ini, dan memang benar ini Bobig. Namun siapa yang menggantikan Pak Davin?
"Saya antar, neng."lanjut pria itu.
Gue terperanjat. Bahkan, mata gue sampai melotot dan mulut gue terbuka. Oh, jangan lupa badan gue yang lebaynya minta ampun ikut bergerak. Itu membuat gue memperlihatkan ekspresi kaget terburuk pada pria ini. Bagaimana tidak? Coba bayangkan jika seseorang ada di posisi gue. Sudah deg-degan karena memoto layar handphone Pak Davin tanpa izin, bertemu orang tua Pak Davin bahkan sampai cium tangan, lagi harus lihat Pak Davin berubah jadi tukang galon.
Kenapa Pak Davin bisa berubah? Imajinasi gue mulai bergejolak saat ini. Gue langsung marah. Lah, kok bisa? Ya, gue marah karena Pak Davin sepertinya mempunyai kekuatan spiritual untuk mengubah wujudnya. Selain itu, hal yang menjengkelkan, beliau mempergunakan kekuatan itu dengan tidak baik. Kenapa harus berubah jadi tukang galon? Kenapa bukan Cha Eun Woo yang jelas-jelas suka gue. Tunggu, apa?
"Nak Davin tadi suruh saya bilang 'naik' sebelum membukakan pintu Bobig pada Neng Sena. Dia menyuruh saya untuk mengantar Neng Sena dengan Bobig. Katanya neng sedang tapa jadi tidak bisa diberi amanat. Neng, hebat bisa tapa."
Gue langsung menenangkan tubuh gue. Cukup, imajinasi. Pak Davin bukan makhluk mitologi dan beliau tidak punya kekuatan macam itu. Hah, memang penglihatan gue lebih cerdas sekarang. Tapi tunggu. Tapa?
"Kalau boleh tahu, Davinnya ke mana, ya, mang?"tanya gue. Ya, gue tahu gue tidak sopan saat memanggil Pak Davin dengan namanya. Tapi, itu sudah biasa kalau menyangkut masyarakat sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abah Dosen [COMPLETED] | TAMAT
Romansa(Sudah tamat, kayak hubungan lu ama dia v:) Coba buka ratingnya! BUKA JUGA NOVEL AKU YANG BARU DI AKUNKU ^3^ SINOPSIS : Gue, tidak pernah mengalami cinta monyet. Karena gue tahu, gue masih berstatus MANUSIA. Tapi kalau cinta manusia, ya, gue juga t...