21: Penyesalan Devian

17.5K 761 13
                                    

Akan ada saatnya orang yang di sakiti kembali tertawa bahagia dan orang yang menyakiti akan tersakiti

DENGAN tergesa-gesa kaki jenjang Ferisha berlari ke arah pintu masuk rumah sakit, tanpa menoleh ke arah sahabat-sahabatnya Ferisha memilih untuk segera sampai keruangan Devian sekarang.

Setelah selasai menanyakan sesuatu kepada Resepsionis ia segera melenggang pergi ke arah lift untuk pergi ke ruangan yang di telah di sebutkan oleh wanita yang bertugas tadi.

Cewek dengan rambut yang digerai dengan raut panik yang membingkai wajahnya itu berjalan di sebuah koridor rumah sakit, ia bernapas lega setelah menemukan ruangan yang ia cari sejak tadi.

Ia melihat para dokter dan suster yang berlalu lalang di dekat ruangan tersebut, Ferisha yang melihat hal itu segera menghampiri sang dokter yang baru saja ingin memasuki ruangan.

"Dok saya istrinya seseorang yang baru saja kecelakaan tadi di jalan melati,"

Sang Dokter terkejut dan bernapas lega setelah melihat salah satu keluarga dari korban kecelakaan tersebut, Sang Dokter menganggukan kepalanya mendengar kalimat yang Ferisha ucapkan.

"Baik, sekarang saya harus segera melakukan operasi secepatnya kepada pasien, saya takut sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi," ujar Sang Dokter, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang operasi meninggalkan Ferisha sendiri di depan pintu operasi.

Ferisha memegang dadanya yang sesak sejak tadi, ia berharap bahwa Devian baik-baik saja, air mata keluar dengan sendirinya, ia terduduk lemas di lantai rumah sakit.

Sahabat Ferisha yang baru saja sampai disana langsung memeluk Ferisha erat berusaha untuk menenangkan Ferisha, mereka membawa Ferisha duduk di kursi rumah sakit tersebut.

"Devian pasti kuat Sha, dia pasti baik-baik aja," Tiffany mengelus punggung Ferisha

"Kita tunggu Dokter keluar yah, lo jangan takut," lanjut Tiffany membuat Ferisha mengangguk menjawabnya.

Beberapa menit kemudian Dokter keluar dengan senyuman yang terbit di bibirnya, Ferisha yang melihat hal itu langsung mendatangi Dokter tersebut.

"Dok, gimana keadaan suami saya?" tanya Ferisha khawatir.

Dokter tersebut tersenyum ke arah Ferisha dan menghembuskan napasnya lega.

"Suami anda baik-baik saja, tapi karena benturan yang terdapat di kepala suami anda, pasien belum sadar untuk sementara, mungkin sebentar lagi akan sadar,"

Ferisha yang mendengar hal itu langsung tersenyum,pikiran buruknya sejak tadi dapat hilang dari pikirang

"Saya boleh masuk Dok?" tanya Ferisha.

"Iya boleh silahkan," ucap Sang Dokter mempersilahkan

Ferisha masuk dan langsung menangis melihat keadaan Devian sekarang, cowok itu sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Ferisha berjalan ke arah Devian dan mengelus kepala Devian lembut, ia menatap sendu Devian.

"Untung aja kamu baik-baik aja," ucap Ferisha bersyukur melihat keadaan Devian.

"Walau kamu udah jahat sama aku, aku tetap gak rela ngeliat keadaan kamu sekarang,"

"Kamu mikirin apa sih sampai bisa kayak gini?" tanya Ferisha sambil menghapus air mata yang menetes melihat keadaan Devian.

Sahabat Ferisha yang baru saja masuk langsung berdiri di sebelah Ferisha dan menatap Devian yang terbaring lemah.

"Ini nih karma buat dia—"

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang