Kelak akan ada waktunya kamu yang menunggu dan aku yang tak pernah datang.
KEGIATAN memasak mereka tadi sudah selesai mereka lalui dengan Devian yang sangat kesal dengan tingkah Ferisha yang berhasil membuatnya kelelahan mengaduk dalgona coffee itu, sekarang waktunya Devian dan Ferisha mengerjakan PR mereka di ruang tamu, mereka duduk di karpet hitam ruang tamu dan menggunakan meja untuk meletakkan semua buku-buku mereka.
"Lo bisa belajar Matematika tapi gak bisa Fisika?"
Ferisha melihat ke arah Devian,dan tersenyum kikuk ke arahnya, tangannya tergerak menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Kan gak semua orang harus bisa belajar semua mata pelajaran sih," kata Ferisha.
"Bukan masalah itu tapi ini udah gak bisa di bilang gak bisa, lo orang yang paling bego yang pernah gue temui dalam fisika," celetuk Devian setelah melihat hasil yang Ferisha dapatkan.
"Wah, ini namanya penghinaan, gak bisa di biarin,"
"Ini tuh bagus tau, liat nih cantik banget kan angkanya, bulat tau, unyu dia," Ferisha mengambil alih bukunya dan menunjukkan angka pada buku itu.
"Mana sini liat buku kamu,pasti banyak yang nol juga," katanya sambil mengambil buku Devian satu persatu, ia memeriksa semua hasil dari buku itu, dan betapa terkejutnya Ferisha saat melihat angka-angka pada buku itu yang satupun tak ada yang buruk semua sempurna.
What's wrong with this guy? Why is he so smart?
"Gimana? Masih mau ngeraguin gue?" tanya Devian, tangannya ia lipat di depan dadanya dan menatap Ferisha angkuh.
"Ish bukan gitu, aku tuh gak paham gimana Fisika, otak aku itu gak bisa nyerap apapun di pelajaran itu,"
"Apa susahnya coba?" tanya Devian.
"Enak banget bilang 'apa susahnya?' Fisika adalah hal terumit yang pernah aku jumpai selama hidup aku,"Kesal Ferisha dengan Devian yang gampangnya berkata jika Fisika adalah hal yang mudah.
"Lo itu aneh, seharusnya kalo lo pintar Matematika lo juga harusnya pintar Fisika,"
"Lah kenapa jadi begitu? Gak semua harus begitukan?!"
"Kamu aja punya restaurant tapi gak bisa masak, nah kalo udah begitu gimana?" tanya Ferisha heran melihat hal yang sangat aneh dari diri Devian.
"Gue bisa bisnis, gue bisa rekrut koki untuk kerja sama gue, mau gue pinter masak atau enggak juga gak masalah," ujar Devian menjelaskan.
"Iya-in aja deh biar seneng, kan kalo nyenengin suami dapat pahala," ucap Ferisha pasrah, Devian melihat ke arahnya dan tertawa kecil, dengan spontan tangannya terangkat mengacak rambut Ferisha.
"Lo itu kalo pinter matematika seharusnya lo bisa menganalisis rumus,"
"Ih rumus Matematika sama Fisika itu sangat jauh berbeda," Ferisha terus menerus di buat kesal oleh Devian, Devian pun sebenarnya sudah sangat pusing melihat keanehan dari diri Ferisha, menghembuskan napasnya berat dan mencoba untuk tetap tenang.
"Mana sini-in buku lo biar gue bantuin ngerjainnya," kata Devian kepada Ferisha, dengan segera Ferisha mengambil bukunya dan menyodorkannya ke arah Devian.
"Nah gitu dong dari tadi, di bantuin bukan malah di ceramahin,"
"Gini doang lo gak bisa? Bocah," ejek Devian membuat Ferisha kesal.
"Ini tuh susah, apaan coba?"
"Sebuah rangkaian listrik dengan sumber tegangan V memiliki kuat arus 6 A. Jika hambatan dibuat tetap, sedangkan sumber tegangan dinaikkan menjadi 2V, maka kuat arus akan menjadi"Katanya membaca seluruh pertanyaan yang tertulis di dalam buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Cold Boy
Teen FictionDevian Mahendra Wijaya-Cowok jangkung yang memiliki paras sempurna, pandai dalam segala bidang mulai dari akademi sampai bela diri, merupakan ketua OSIS disekolahnya, memiliki sifat dingin dan menjadi most wanted di SMA JAYA NEGERI. Kehidupannya sel...