"Kamu itu seperti pasir semakin digenggam semakin menghilang"
ㅡYUJUPCY02ㅡ
SEJAK keluar dari UKS tadi pikiran Ferisha masih melayang ke arah wanita yang sedang dekat dengan Devian tadi, ia memikirkan banyak pertanyaan di dalam otaknya, ia masih bingung siapa perempuan itu bagaimana ia bisa dekat dengan Devian.
Ia berjalan dengan arah pandang lurus dan dengan pikiran menerawang ke segala arah, ia bahkan hampir pusing memikirkan itu, hingga ia tidak menyadari telah menabrak orang di depannya.
Ferisha jatuh dengan mengenaskan di bawah kaki lelaki tersebut, tak ada bantuan sama sekali, sama sekali tak perduli dengan dirinya, ingin sekali ia meninju wajah orang di depannya ini.
"Lo gak punya mata yah?" ucap Ferisha sambil berusaha untuk bangun.
"Ada nih dua, mungkin lo yang gak punya mata kali," tunjuk lelaki tersebut ke arah dua matanya, seakan-akan menyalahkan Ferisha yang benar-benar bersalah akan hal ini.
Ferisha mengingat sesuatu, ia merasa tidak asing dengan lelaki di depannya,
"Lo yang tadi dorong cowok gue kan, kok lo masih disini sih bukannya pulang kesekolah lo?"
Lelaki tersebut menaikkan satu alisnya. "Cowok yang mana maksud lo?"
"Devian," ujar Ferisha percaya diri.
Cowok itu tampak seperti menahan tawanya, "Gak percaya gue Devian mau sama cewek sinting kayak lo,"
"Apa lo bilang gue sinting, lo kali yang sinting," ucapnya sambil memukul bahu lelaki tersebut.
"Aduh, aduh, selain lo sinting lo galak juga yah," ucapnya semakin membuat Ferisha murka dan semakin memukul lelaki tersebut dengan kuat.
Deheman yang keluar dari arah belakang mampu membuat Ferisha membeku, ia menoleh ke arah belakang, dan betapa terkejutnya Ferisha sekarang kala melihat seorang lelaki yang tengah dibantu berjalan oleh ketiga lelaki lain dan satu orang perempuan.
Dan suara tadi adalah suara yang dikeluarkan oleh Devian.
"Lo cowok yang dorong Devian kan, awas lo yah," ucap Ervan sambil mendaratkan satu pukulannya kearah lelaki tersebut dan membuat lelaki tersebut tersungkur ke belakang.
Gerlan melihat kearah Ferisha dengan pandangan bigung.
"Kok lo bisa sama dia sih Sha udah dapet yang baru?" tanya Gerlan sambil melihat kearah lelaki yang kini tengah dibantu berdiri oleh Ferisha.
"Apaan sih?! Kenapa kalo gue ngomong sama dia? Emangnya kalian punya hak ngatur hidup gue?"
"Jadi ceritanya lo udah move on nih?" tanya Veno menggoda.
Ferisha terdiam sejenak, ia bingung mau menjawab pertanyaan Veno.
"Jadi belum move on toh, kirain udah kalo gak pasti sekarang bakal ada singa yang marah-marah," ucap Gerlan membuat semua temannya bertanya-tanya.
"Siapa?" tanya Devian yang merasa sindiran tersebut diarahkan kearahnya.
Gerlan mengangkat ke dua bahunya acuh. "Pikir aja sendiri," ucap Gerlan sambil berjalan kedepan dan mendadak berhenti.
"Untuk lo jangan pernah ganggu Devian kalo lo mau hidup lo tenang," ucapnya memperingati lelaki tersebut dan langsung cepat berjalan di depan.
"Heh maimunah, enak banget lo jalan duluan bantuin nih ketua lo," ucap Ervan membuat Gerlan berbalik dan langsung ingin membantu Devian berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Cold Boy
Teen FictionDevian Mahendra Wijaya-Cowok jangkung yang memiliki paras sempurna, pandai dalam segala bidang mulai dari akademi sampai bela diri, merupakan ketua OSIS disekolahnya, memiliki sifat dingin dan menjadi most wanted di SMA JAYA NEGERI. Kehidupannya sel...