09: Cemburu?

16.4K 781 24
                                    

Jika nanti aku baik-baik saja tanpamu, percayalah itu sandiwara terbesar ku.

KETIKA mobil yang Ferisha dan Devian kendarai sampai di halaman depan rumah mereka, Ferisha langsung membuka pintu mobil dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah, meninggalkan Devian yang masih memarkirkan mobilnya, ia ingin segera masuk ke kamar mandi,ia sangat malu jika melihat wajah Devian.

"Kalian udah pulang," Silvia terkejut melihat kedatangan kedua orang yang kini menjadi pasangan suami-istri tersebut.

"Iya kak, aku ke kamar dulu yah," Ferisha langsung berjalan ke arah kamarnya diatas, meninggalkan Silvia yang terlihat kebingungan.

Silvia mengerutkan alisnya.

"Shasha kenapa Dev?" heran Silvia tidak biasanya Ferisha bertingkah aneh seperti itu.

Namun yang diberi pertanyaan hanya membalas dengan gelengan kepala,bukannya ia tak tahu tetapi Devian malas membicarakan hal tadi kepada Silvia, tak haruskan dia mengatakan kejadian tadi kepada Silvia.

"Ya ampun dasar manusia es, untung aja Arsen gak se-dingin kamu, kalo gak udah kakak potong terus kakak masak tuh dia," Silvia meninggalkan Devian yang sedang duduk menonton televisi.

"Sadis banget lo kak," Devian menyaut namun suaranya masih terdengar oleh Silvia.

Silvia membalikan badannya, berpura-pura menutup telinganya, dan mengeluarkan lidahnya.

"Bodo,wlee," ejek Silvia

•••

Setelah mengganti pakaiannya Ferisha turun bersama Silvia dan juga bayi kecil berumur satu tahun digendongan, Faro, anak dari kakak iparnya ini, mempunyai wajah yang tampan sejak kecil, definisi dari bibit unggul sesungguhnya.

"Ih lucu banget sih kamu," Ferisha berjalan sambil melihat bayi yang berada di gendongannya.

Ferisha mendudukan dirinya di sofa ruang keluarga, sekilas ia melihat Devian disampingnya, Devian tengah memainkan handphone miliknya, lalu ikut juga melihat ke arahnya.

"Eyo! Faro," Devian mengambil Faro dari gendongan Ferisha.

"Ish, baru juga nge-gendong, udah kamu rebut aja," kesal Ferisha melihat tingkah Devian yang semena-mena.

"Kakak pergi dulu yah ke rumah sakit, kalian jagain Faro yah," Silvia berkata kepada Ferisha dan Devian.

"Semua peralatan Faro ada di tas itu yah," lanjut Silvia sambil mengambil tas bermerek 'burberry' yang berada di sofa, Ferisha yakin saat ini tas tersebut di bandrol dengan harga yang cukup fantastis berkisar puluhan juta rupiah.

"Sip pasti aman kalo sama Shasha," Ferisha mengacungkan jempolnya ke arah Silvia dan dibalas anggukan oleh Silvia.

"Jangan percaya kak, gak beres dia mah," ejek Devian kepada Ferisha.

"Enak aja bilangin aku gak beres, kamu tuh yang gak beres,"

"Lo yang gak beres,"

"Ih kamu yang gak beres tau,"

"Udah, udah kakak yang gak beres," kata Silvia bermaksud untuk melerai perdebatan yang tiada habisnya.

"Nah itu baru bener," Devian mengiyakan ucapan Silvia, Silvia melihat ke arahnya dan menatap tajam mata Devian, ia mengelus dadanya sambil merapalkan kata 'sabar'

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang