24: Nyaman

14.8K 654 27
                                    

Sebesar apapun masalah yang kamu hadapi,jangan putus asa dengan hal itu
kamu kuat

KEESOKAN harinya Ferisha dan Devian bangun setelah menonton drama Korea semalam, ralat— hanya Ferisha yang terlalu fokus kepada drama itu sedangkan Devian hanya bermain handphone di sampingnya, namun Ferisha bersyukur mempunyai suami yang tidak mengurusi hobby-nya, walaupun Devian tak suka namun ia tak pernah sekali pun menghina mereka.

"Bangun woy!" teriak Ferisha ke telinga Devian.

Devian yang merasa terusik akibat perlakuan Ferisha membuka matanya sedikit, ia melihat Ferisha yang sudah berdiri dengan memakai seragam sekolah dan tengah berkacak pinggang menghadapnnya.

"Aku mau sekolah hari ini," ucap Ferisha sambil berjalan ke arah kaca.

"Kamu sekolah atau masih mau istirahat aja?"

Devian tak menggubris pertanyaan Ferisha, ia masih ngantuk dan sudah di ajak bicara, mana ngudeng dia.

"Eh jambu, bangun,"

Ferisha kembali berjalan ke arah kasur dan memukul tubuh Devian berulang kali, kesal melihat Devian yang tak terganggu dengan perilakunya Ferisha malah melompat dan menimpa tubuh Ferisha yang tengah berbaring.

"Ayo bangun, kalo gak mau sekolah juga harus bangun gak bagus siang-siang bangunnya,"

"Hm."

"Saoloh, bisa gak sih sifat cueknya di buang,"

"Hm."

"Kamu kayak Nisa Sabyan lama-lama, ayo bangun,"

Ferisha mendudukan dirinya dan mengarahkan tangannya mengambil kedua tangan Devian dan menaruhnya di pundaknya seolah-olah ingin menggendong Devian.

"Ya ampun berat banget ini badan,"

"Kamu keberatan badan atau dosa sih?"

Dengan segala kekuatannya ia berhasil membawa Devian ke depan pintu kamar mandi.

"Mau sekolah atau enggak?" tanya Ferisha sekali lagi, Devian yang masih mengumpulkan nyawanya menggeleng sebagai jawaban.

"Oke gak usah sekolah, istirahat aja dulu,"

"Tapi lo jangan sekolah juga,"

"Tolong mas, aku udah berapa hari gak sekolah? Mas mah enak ada alasan yang jelas, kalo aku liburnya tidak jelas sekarang ini," sahut Ferisha dengan memanggil Devian dengan embel-embel 'Mas'

"Gampang,tinggal telpon aja gak mungkin gak di kasih,kalo dia nolak pecat langsung,"

"Ye punya suami somplak, sementang holkay gampang banget tuh congor ngomong," Ferisha mengambil mulut Devian dan memajukannya ke depan membuat Devian meringis kesakitan.

"Aku mau sekolah, kamu di rumah aja istirahat," ucap Ferisha sambil melangkahkan kakinya.

Namun tiba-tiba Devian langsung menarik tangan Ferisha membuat Ferisha masuk dalam dekapan tubuhnya, ia memeluk tubuh Ferisha erat, kepalanya ia letakan di ceruk leher Ferisha.

"Temenin gue," ucapnya berbisik kepada Ferisha, Ferisha terdiam akibat perlakuan Devian.

"Apaan sih? Orang tuh mau sekolah gak kemana-mana," omel Ferisha kepada Devian.

"Gak boleh, disini temenin gue," ucapnya lagi.

Ferisha menghela napasnya kesal dan memukul kepala Devian dengan posisi masih berpelukan.

"Manja kamu ih, dulu waktu aku deket-deket kamu, kamunya ngehindar terus, sekarang kok malah begini sih," sindir Ferisha kepada Devian, sedangkan sang pelaku hanya mengendikkan bahunya acuh sambil mempererat pelukannya.

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang