25: Posesif Mode On

17.4K 660 29
                                    

Tak mampu mengatakan bukan berarti pengecut,aku hanya takut hubungan kita akan menjauh.

SETELAH satu setengah jam menonton film, Ferisha tak mampu menahan kekesalannya kepada Devian, bukannya menikmati film-nya ia malah terus menerus menutup matanya erat dan memeluk tubuh Devian disampingnya.

Jika ia mau pasti ia akan menyumpah serapah kan Devian sekarang juga, namun apa dayanya yang hanya di tatap tajam oleh Devian saja dirinya takut.

Setelah film-nya selesai Devian berjalan ke arah kamar mandi, Ferisha yang melihat Devian berjalan menjauhinya langsung berlari mengikuti Devian.

"Ikut!" teriaknya kepada Devian, Devian menoleh ke arah Ferisha dan menatap Ferisha penuh tanda tanya.

"Gue mau ke kamar mandi,lo mau ikut?" tanya Devian.

"Ish aku takut nih, kamu sih ngajak nonton film begitu,"

"Salah sendiri penakut," ucap Devian sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

"Ish Devian,cepetan dong aku takut nih,sepi banget kamarnya,"Ucap Ferisha sambil menggedor pintu kamar mandi dan melihat ke sekeliling

"Berisik lo," ucap Devian sambil keluar dari kamar mandi.

Devian kembali berjalan ke arah kasur dan mendudukan dirinya di kasur itu, Ferisha juga begitu ia mendudukan dirinya dengan terus menggendong Miko.

Ferisha meletakan Miko di pangkuannya dan mengelus Miko lembut, entah kenapa Miko sangat nyaman jika berada disana, padahal baru saja ia di adopsi oleh Ferisha dan Devian.

Devian melihat ke arah Miko yang terlihat nyaman berada di pangkuan Ferisha, Ferisha yang menyadari tatapan Devian tersenyum jail.

"Mau ngelus juga?"

"Gak," sela Devian cepat.

"Serius nih? Coba deh pasti nagih," rayu Ferisha sambil mendekatkan Miko kepangkuan Devian, Devian yang melihat Miko dipangkuannya menatap Ferisha tajam namun tetap mengelus pelan punggung berbulu Miko.

Ting!

Suara bunyi pemberitahuan pesan masuk dari handphone yang berada di samping Devian mampu membuat Devian dengan cepat mengambil handphone-nya, ia mendengus melihat pesan yang dikirim dari handphone-nya.

Papa
Nak, kalian ke rumah nenek sekarang, semuanya pada ngumpul disana, bilang sama Kak Silvia juga supaya bareng sama kalian, Papa sama Bang Arsen bakal nyusul.

"Siapa?" tanya Ferisha penasaran.

"Papa nyuruh ngumpul di rumah nenek,"

"Seriusan?" tanya Ferisha dan dijawab anggukan oleh Devian.

"Yaudah ayo siap-siap," ajak Ferisha, namun tiba-tiba ia terdiam sebentar.

"Hm, tapi kamu temenin yah didepan pintu kamar mandi, jangan tinggalin aku," lanjutnya

"You are a cowardly girl," ejek Devian sambil mengacak pelan rambut Ferisha.

"Aku gak penakut yah,"

"Gak penakut?"

"Hm," ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.

"Oke, kita coba," ucap Devian sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu namun sebelum benar-benar meninggalkan kamar miliknya, ia lebih dulu mematikan lampu yang ada diruangan itu dan menutup pintu dengan menguncinya dari luar, perbuatan Devian tersebut mampu membuat Ferisha menjerit ketakutan.

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang