28: Tsundere

13.5K 600 22
                                    

Cinta itu bikin bego,benerkan?

DEVIAN menggeram kesal kala melihat Gerlan dan Ervan yang mengganggu pelukan dirinya dan Ferisha, ia dengan cepat melepaskan pelukannya dan bersikap biasa seolah tak terjadi apa-apa antara dirinya dan Ferisha, Ferisha pun langsung tersenyum tipis ketika di pergoki oleh kedua orang itu.

"Lo sih ngapain lewat sini? Gangguin aja orang lagi romantisan," ucap Gerlan seolah kesal kepada Ervan, Ervan melihat ke arah Gerlan dengan pandangan kesal.

"Kapan gue bilang lewat sini? Kan lo yang ngajak gue tadi," kesalnya kepada Gerlan,enak saja melempar kesalahan pada dirinya, jelas-jelas dia yang meminta untuk berjalan melewati jalanan ini tadi, sekarang kenapa dia yang di tuduh.

"Lah seriusan? Emang gue tadi yang ngajak?"

"Ya iyalah lo yang ngajak, pikun lo item,"

"Kayaknya tadi gue gak bermaksud lewat sini, apa mungkin gue dapet sinyal dari Yang Kuasa untuk menghalangi perbuatan terlalu uwu ini?"

"Heh! Lalat Pekalongan!"

Teriakan dari arah belakang membuat mereka menoleh ke asal suara, mereka melihat Veno yang tengah berlari ke arah mereka, rambutnya acak-acakan dan seragamnya yang terbuka tak mengurangi ketampanannya, ia berjalan ke arah mereka dan langsung memukul kepala Gerlan dan Ervan kuat.

"Gila lo berdua, gue jatuh bukannya di tolongin malah ditinggal," kesalnya kepada Gerlan dan Ervan, Ervan terkekeh melihat raut wajah Veno saat ini, sedangkan Gerlan memasang wajah bengong tak bersalah.

"Lo yang bloon, gak ngehindar,"

"Kurang ajar, lo yang salah malah ngatain gue 'bloon' lagi, gak punya akhlak lo yah,"

"Bukan salah gue, dia yang dorong," kata Gerlan kembali melempar kesalahan dirinya kepada Ervan, jari telunjuknya ia arahkan ke arah Ervan, membuat Ervan kembali melototkan matanya kepada Gerlan.

"Lah kok jadi gue lagi? Bukannya tadi ide lo yah?" heran Ervan saat ia yang sekali lagi dituduh oleh Gerlan.

"Ide gue, tapi kan elu yang dorong,"

"Gue kan dorong karena lo yang nyuruh, kok salah gue?!"

"Gue kan cuman nyuruh, jadi kalo gue suruh lo jatuhin diri ke jurang lo mau?" tanya Gerlan sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Sial, kena lagi gue,"

"Emang lo kampret, kenapa sih gue punya sahabat ngeselin kayak lo?" kata Ervan kesal, ia melepaskan tas dari punggungnya dan dengan cepat memukul punggung Gerlan dengan tas miliknya.

"Malah berantem lagi," ucap Veno kesal.

Sedangkan Devian yang muak melihat tingkah sahabat-sahabatnya itu langsung menarik tangan Ferisha untuk menaiki motornya, tapi sebelum itu ia kembali memberikan jaket miliknya, aktifitasnya tak luput dari pandangan ketiga sahabatnya, tingkahnya kembali membuat ketiga sahabatnya langsung terdiam dan tak lama terkekeh pelan menyaksikannya.

"Lo liat tuh bos lo," ucap Gerlan sambil tertawa ketika melihat tingkah Devian yang lumayan jarang ia perlihatkan kepada mereka, tak di sangka Devian yang cuek dapat langsung bisa menjadi seperti sekarang, bisa di definisikan dengan kata 'bucin'

"Dulu nolak sekarang kayak begini," sindir Gerlan.

"Ke makan omongan sendiri dia," celetuk Veno masih terus tertawa.

"Ish berisik tau gak sih, ganggu aja lo semua," kesal Ferisha melihat tingkah sahabat Devian, ia melilitkan jaket milik Devian ke pinggangnya untuk menutupi rok pendeknya, bisa di katakan Ferisha bukanlah mirid yang selalu menuruti peraturan sekolah, jika di tanya mengapa ia lebih menyukai rok pendek, jawabannya simple ia merasa lebih nyaman di banding harus memakai rok di bawah lutut seperti murid sopan di sekolahnya.

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang