14: Sakit Hati

12.8K 703 20
                                    

Jika kau ingin memahami,dengarkan apa yang tak terucapkan olehnya,bukan mendengarkan apa yang ia katakan

SETELAH selesai mandi Devian berjalan keluar dari kamar mandi, Ferisha heran melihat baju yang Devian gunakan, ia menggunakan baju hitam polos dan menggunakan celana hitam tidak seperti biasanya hanya menggunakan celana pendek biasa.

"Kamu mau kemana?" tanya Ferisha membuat pergerakkan tubuh Devian berhenti.

Devian melihat ke arahnya dan menghembuskan napasnya, ia sangat malas untuk berbicara kepada Ferisha sekarang.

"Gue mau keluar,"

Devian berjalan ke arah meja yang berada di samping kasur miliknya, mengambil kunci mobil dan berjalan keluar dari kamarnya, ia berjalan menuruni tangga, keadaan rumah saat ini sangat sepi, Silvia dan Arsen baru saja pergi untuk keluar kota mengurus masalah usaha mereka sekaligus untuk berlibur.

Devian berjalan masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya menjauh dari pekarangan rumah, ia bermaksud untuk datang ke restaurant miliknya untuk bertemu dengan Syakira, Syakira yang mengajaknya dengan alasan ingin melepaskan rasa rindu setelah belum lama berjumpa.

Setelah sampai di depan restaurant ia berjalan masuk dan melihat Syakira sudah ada di dalam dan duduk di dekat jendela, segera Devian berjalan mendatangi Syakira.

"Eh, Devian udah dateng," ucap Syakira terkejut melihat Devian yang sudah duduk di hadapannya.

"Mau pesan apa?" tanya Syakira kepada Devian.

Devian yang mendengar pertanyaan dari Syakira langsung memanggil pelayan dan menyebutkan pesanannya.

"Ice Americano satu," ucapnya setelah itu pelayan tersebut menganggukkan kepalanya mengerti dan pergi dari hadapan mereka.

"Aku seneng banget deh bisa ketemu kamu lagi," ucap Syakira memulai pembicaraan dengan Devian.

Setelah itu perbincangan mereka berlanjut.

•••

"Sha, kuy kita nongkrong ke cafe, sekalian nenangin pikiran lo, gue sama yang lain bakalan ikut kalo lo ikut pokoknya,"

Ferisha berpikir sejenak, keadaan rumah saat ini sangat kosong dan juga benar Ferisha butuh refreshing sekarang.

"Yaudah gue ikut,"

"Nah gitu dong jangan sedih-sedih terus," ujar Bella di seberang sana. "Nanti jam 8 kesana yah,gue sharelock cafe-nya," lanjutnya.

Setelah selesai berbincang dengan Bella melalui telepon tadi, ia berjalan ke arah kamar mandi berniat untuk menyegarkan dirinya, lebih baik ia lebih dulu sampai ke cafe itu dibanding ketiga sahabatnya, pikirnya.

Setelah selesai Ferisha keluar dengan pakaian kaos berwarna ungu dan rok selutut, ia menghidupkan handphone-nya dan menerima pesan yang Bella kirimkan berupa lokasi cafe yang ingin mereka datangi.

Ferisha menegang melihat lokasi cafe yang dikirimkan oleh Bella, mengapa harus cafe milik Devian sih? pikirnya.

"Huff..yaudahlah gapapa," Ferisha berjalan keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamarnya.

Ia berjalan keluar setelah berhasil menemukan driver taksi online, ia menunggu lama dan tak lama taksi online yang Ferisha pesan telah sampai di depan rumahnya.

Ia masuk ke dalam mobil tersebut sambil menatap keadaan malam Jakarta.

"Kalo malam lebih indah yah," ucapnya sambil terus menatap jalanan melalui kaca mobil tersebut dan atensinya tertarik melihat beberapa pasangan yang sedang duduk bersama di kursi taman sambil bercanda ria.

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang