36.Genggaman Tangan

7.7K 487 62
                                    

Aku kira diriku prioritasnya,tapi aku salah,ternyata aku pelampiasannya

RENCANA masker-maskeran tadi sudah selesai Ferisha lakukan bersama sang suami, Devian yang sudah selesai mencuci wajahnya di kamar mandi langsung merebahkan punggungnya di samping Ferisha yang tengah santai memainkan handphone-nya.

Entahlah Devian tak yakin apa yang sedang Ferisha lakukan sekarang, namun matanya menangkap Ferisha yang terlihat fokus ke layar handphone-nya yang menampilkan seorang wanita yang tengah pergi ke suatu pasar yang terdapat banyak makanan disana, wanita itu berjalan menikmati segala jenis makanan yang tersedia di semua titik penjuru tempat itu.

Perasaan aneh kembali masuk ke dalam pikirannya, yakinlah pasti tak lama cewek yang ada di hadapannya ini akan kembali meminta sesuatu kepadanya.

"Pergi makan keluar dong, pengen nyobain makan yang ini," Ferisha tersenyum dihadapannya sambil menunjukan sebuah video tadi kehadapan Devian, tangannya terus menunjuk ke layar handphone-nya terus menerus.

Sudah Devian duga, apa yang Ferisha lihat pasti dengan gampangnya ia dapat tergoda, Devian mengangguk-angguk mengiakan, dengan mata berbinar Ferisha melompat dari kasurnya dan segera keluar dari kamarnya.

Namun sebuah kepala menyembul kembali masuk dari pintu tersebut, "Cepetan dong, lama banget kamu," katanya lagi.

Devian menggelengkan kepalanya tak mengerti kepada sikap Ferisha yang masih saja seperti bocah kecil yang kegirangan ketika diajak pergi ke suatu tempat.

Sebenarnya ia tak menyangka mengapa ia harus di takdirkan kepada gadis yang sangat cerewet ini, berbanding terbalik dengan sikapnya, sangat jauh, dirinya yang cuek dan Ferisha yang sangat cerewet.

Namun tak dapat di pungkiri semenjak Ferisha masuk ke dalam kehidupannya, sosok ini dapat menggantikan sang mama dalam hidupnya, mamanya sama cerewetnya dengan Ferisha, Ah—bukan bahkan melebihi cerewet sang mama pada dirinya, sama-sama sering bertingkah konyol di hadapannya namun tak naif kadang Devian dapat tersenyum hanya karena gurawan itu, huftt mengingat hal itu ia menjadi mengingat mendiang sang mama.

"Let's go, kita berangkat!" ucap Ferisha semangat bersamaan dengan mobil yang bergerak keluar dari kediaman rumahnya.

Lampu kelap kelip malam menghiasi setiap perjalanan malam yang Devian dan Ferisha lalui malam ini, Ferisha tersenyum melihat keramaian  yang terpampang jelas di hadapannya.

Tangannya bergerak cepat memotret segala aktifitas orang-orang melalui handphone-nya, setelah merasa puas dengan hasil foto yang ia ambil, ia kembali menyimpan handphone-nya ke dalam saku celana-nya.

Suara alunan musik terdengar ketelinga Ferisha, Ferisha tahu lagu ini, ini merupakan lagu kesukaan yang selalu berada di playlist music miliknya, dan tak pernah absen ia dengarkan, lagu yang dinyanyikan TheOvertunes yang berjudul I still love you mampu membuatnya tersenyum ketika mendengarkan lagu itu.

Cause I will fall for you
No matter what they say
I still love you, I still love you
You'll never be alone
Now look me in the eyes
I still love you, I still love you 'til forever

Suara merdu milik sang suami yang jarang ia dengar masuk ke gendang telinganya menyanyikan beberapa bagian lagu itu, Devian bernyanyi sambil menyetir tanpa memandang sedikitpun ke arah Ferisha yang terpana dengan suara khas miliknya, bisakah ia berharap suatu saat nanti Devian dapat menyanyikan sebuah lagu untuk dirinya dengan menatap wajahnya.

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang