22: Cowok Misterius Muncul

16.1K 644 13
                                    

Semua akan indah di masanya, jika sekarang masih menemui kesulitan berarti tandanya sebuah perjalanan belum berakhir.

JIKA Kalian berpikir Bella adalah penasehat, Tiffany adalah mulut sadis, Nada adalah pembuat onar,dan Ferisha adalah penyabar, maka tebakan kalian sangat benar.

Namun dengan perbedaan tersebut mereka dapat terus mempertahankan persahabatan mereka.

Seperti sekarang Nada sedang berbuat onar seperti biasanya didukung lagi ada Gerlan disana.

"Yaelah Nad jangan begitu napa," kesal Gerlan melihat kelakuan Nada yang sedang berulah di ruangan rumah sakit Devian dirawat.

Keluarga Devian langsung mendatangi rumah sakit setelah mengetahui kabar bahwa Devian kecelakaan dan sahabat dari Ferisha dan Devian juga telah datang memenuhi ruangan tersebut.

Keadaan ruangan itu sangat berisik dan yang selalu membuat ribut siapa lagi kalau bukan Nada dan Gerlan.

"Gapapa kali, kak Silvia aja gak marah, kok lo yang sewot sih," marah Nada kepada Gerlan.

Silvia membawa kue yang ia bawa dari luar kota, tadinya ia ingin membawanya sebagai oleh-oleh tetapi sekarang malah menjadi santapan memuaskan untuk sahabat-sahabat Ferisha dan Devian.

"Lo sebagai perempuan jaga image kali," sahut Ervan.

"Eh kuli bangunan, lo mah kagak tau apa-apa," ucap Nada sambil mengambil kembali kue cokelat tersebut.

"Nih yah gue kasih tau, perempuan yang apa adanya lebih baik daripada perempuan yang sok cantik didepan tapi busuk di belakang," lanjut Nada sambil menatap Gerlan dan Ervan.

Gerlan berdecih melihat kelakuan Nada.

"Kalo lo mah emang busuk Nad, tapi bukan busuk sifat tapi badan lo yang bau busuk," ucap Gerlan bercanda.

Nada yang mendengar hal itu membuka matanya lebar dan berjalan memukul Gerlan.

"Wadaw gila," ucap Gerlan setelah mendapatkan pukulan dari Nada.

"Nad goblok, lo mah sakit badan gue somplak,"

"Woi, No pacar lo ganas nih,"

"Stop woi Nad, stop,"

Setelah puas memukuli badan Gerlan Nada berjalan ke arah Veno lagi.

"Lo mah gak tau aja cewek gue galak, matikan lo," ejek Veno kepada Gerlan.

"Apa kamu bilang?!" tanya Nada kesal.

"Ehh..gak bilang apa-apa kok Yang, uluulu imutnya," Veno mencubit pipi Nada gemas, sedangkan Gerlan menatap mereka geli.

"Mau muntah asli," ucap Gerlan sambil berpura-pura mengeluarkan isi perutnya.

"Maafin yah om, bang, kak kalo sahabat kita pada error semua, emang begitu tingkahnya," ucap Tiffany meminta maaf.

"Gapapa kali,kan jadi rame, kalo gak ada kalian mah nih ruangan bakalan dingin karena si Devian," ucap Dika kepada sahabat anak-anaknya.

"Bener juga yah pa, Arsen heran deh sama sifatnya si Devian, mama sama papa aja gak dingin Arsen juga terus kenapa dia dingin banget yah," ucap Arsen kepada Sang Papa.

"Kakek kamu kan orangnya datar, mungkin aja turunan dari kakek," ucap Dika.

"Iya kali yah," ucap Arsen menyetujui.

"Udah ah, gausah dibahas masalah dinginnya si Devian gak ada habisnya nanti," ucap Silvia menghentikan pembicaraan tersebut.

Ferisha yang sejak tadi bermain dengan Faro tidak memperdulikan pembicaraan yang terjadi sejak tadi.

Married With Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang