Terus berharap kepadanya tidak akan membuatnya mencintaimu begitu saja jadi ku mohon berhentilah menyakiti perasaanmu
SETELAH berhasil menenangkan rasa mual dari dalam perutnya Ferisha kembali berjalan ke arah sahabat-sahabatnya dan kembali duduk di tempat-nya semula, Devian pun juga mendudukan dirinya di samping Ferisha, tangan-nya ia letakkan di punggung Ferisha dan mengelusnya lagi dan lagi.
"Gak usah makan bakso-nya lagi, ganti yang lain," ujar Devian kepada Ferisha, mendengar ucapan Devian membuat Ferisha langsung menggelengkan kepalanya menolak saran dari Devian.
"Gak mau,aku pengen makan yang ini,sayang kali kalo beli lagi,habis nanti uang kamu cuma gara-gara aku,muntah doang juga,gak bakalan mati aku,"Jawab Ferisha sambil memegang mangkuk bakso di depannya.
"Gue gak suka kalo lo bandel gini, lo tanggung jawab gue, lo lebih penting dari uang yang gue punya," ucap Devian spontan, sahabat-sahabatnya menatap Devian tak percaya, begitu juga dengan Ferisha, ia terkejut sangat terkejut, dengan cepat ia meletakkan tangannya ke dahi Devian.
"Gak panas berarti gak sakit, kok aneh banget sih kamu?" heran Ferisha, melihat keterkejutan sahabat-sahabatnya membuat Devian berusaha berpikir keras mengganti topik pembicaraan.
"Yaudah kalo gitu kita pulang aja," ucap Devian sambil berancang-ancang menarik tangan Ferisha untuk berdiri.
"Lah-lah kenapa jadi pulang sih?! Ish nyebelin banget sih kamu, aku pengen makan bakso," kesal Ferisha.
"Yaudah kalo gitu beli-in aku bakso tapi jangan pake bawang goreng aja deh, bolehkan?" tanya Ferisha meminta persetujuan dari Devian, Devian melihat ke arah Ferisha menimang-nimang ucapan cewek itu, kemudian menganggukkan kepalanya.
"Jangan pake bawang kalo gak bisa makan bawang," peringat Devian dan langsung di jawab anggukan oleh Ferisha.
"Belum lagi nonton udah pada romantisan begini, gue kaum jomblo jadi iri liatnya kampret," ucap Gerlan sambil menatap tajam ke arah Devian dan Ferisha.
"Kebanyakan iri lo, kebiasaan ganggu orang lagi sweet aja lo gosong," kesal Tiffany kepada Gerlan.
"Heh Surinem! Sementang putih kayak mayat begini belagu banget lo jadi orang, gue gosong juga banyak kali yang suka," kesal Gerlan.
"Siapa yang suka sama lo sih? Jangan ngimpi, palingan yang suka sama lo hanya rumput bergoyang," sindir Tiffany sambil mengarahkan makanan ke mulutnya.
"Sial, rumput bergoyang coy," ucap Veno menahan kekehan dari mulutnya.
"Lah yang suka sama lo juga saha neng?! Mulut nyerocos pedes begini siapa yang mau? Anjing laut? Kudanil? Atau buldog?!" sindir Gerlan tak kalah nyelekit.
"Ini lebih parah by, anjing laut di bawa-bawa,pftt," ucap Nada.
"Heh Bandar togel! Mulut lo kenapa minta di potong sih, masa cantik begini lo sandingin sama hewan begitu, lagian gue jomblo bukan karena gue gak laku tapi tipe cowok gue susah di temuin yah contohnya oppa Korea!" kesal Tiffany kepada Gerlan.
"Cantik? Waduh gak punya kaca lo di rumah, atau perlu gue beliin?" kata Gerlan tak kalah sadis.
"Gak butuh gue kaca, gue butuh uang, lo tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Cold Boy
Teen FictionDevian Mahendra Wijaya-Cowok jangkung yang memiliki paras sempurna, pandai dalam segala bidang mulai dari akademi sampai bela diri, merupakan ketua OSIS disekolahnya, memiliki sifat dingin dan menjadi most wanted di SMA JAYA NEGERI. Kehidupannya sel...