3-Its a Long Journey

60.3K 4K 90
                                    

Author POV

Setelah penerbangan yang lumayan memakan waktu, seorang pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu menginjakkan kaki di kota Seoul, Korea Selatan. Negara ini adalah satu dari sekian negara Asia yang akan dijadikan tempat untuk membuka cabang perusahaannya.
Jadwalnya yang padat di negara ini mengharuskannya untuk berada disini sekitar 2 minggu, atau bahkan lebih dari itu karena disinilah pusat perusahaannya di Asia.

Jadwalnya yang padat di negara ini mengharuskannya untuk berada disini sekitar 2 minggu, atau bahkan lebih dari itu karena disinilah pusat perusahaannya di Asia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menghela nafas berat, Lean melangkahkan kakinya keluar dari jet pribadinya. Entah mengapa dadanya merasa sangat sesak seakan terhimpit beban yang sangat berat. Di tempat ini lah wanitanya tinggal, meski kesempatan untuk bertemu ataupun berpapasan sangat kecil entah mengapa Leon mempunyai harapan tinggi untuk bertemu kembali dengannya.

Dengan langkah pasti, keluar dari bandara dan langsung menuju lokasi pembangunan gedung perusahaan barunya. Mengabaikan rasa lelah, dengan dijemput orang kepercayaannya langsung mengarahkan Lean untuk masuk mobil dan bergegas menuju lokasi.

☆☆☆

School of Performing Arts, Seoul

Gadis cantik tengah menunggu seseorang yang sudah berjanji untuk menjemputnya.
Masih mengenakan seragam sekolah, berdiri menunggu dengan menggoyang-goyangkan kakinya karena lelah sambil sekali-sekali menggerutu karena lelah menunggu.

Masih mengenakan seragam sekolah, berdiri menunggu dengan menggoyang-goyangkan kakinya karena lelah sambil sekali-sekali menggerutu karena lelah menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinn.. tin...
Suara klakson mobil yang tiba tiba terparkir di depannya membuatnya terkejut. "Astaga!! Hyun Oppa... kau mengagetkanku!! Kenapa Oppa ada disini? Di mana mommyku? Apa Oppa akan menjemputku? Kalau iya, bisakah kita mampir dulu?", pertanyaan beruntun itu membuat laki laki didalam mobil menaikkan sebelah alisnya. "Masuk dulu princess... baru aku jawab pertanyaanmu, Oppa tidak punya banyak waktu karena sebentar lagi aku harus bergegas menemui seseorang".
"Kalau oppa sibuk kenapa menjemputku! Aku juga bisa naik bus pulang kalau mommy tidak bisa menjemput, kenapa sih harus menyuruh oppa segala..." kesal sang gadis. Hyun hanya bisa menggelengkan kepala mendengar gerutuan princessnya. Hyun menyayangi Eunbi seperti adiknya sendiri. Mereka bertetangga dan sering menghabiskan waktu bermain bersama, tumbuh berdampingan sedari kecil membuat Hyun paham dengan semua sifat Eunbi.

Hyun melajukan mobilnya keluar dari halaman sekolah lalu menoleh kepada Eunbi yang masih memasang wajah kesalnya. "Mau ikut oppa? Oppa hanya akan pergi sebentar, kamu bisa menunggu di cafe terdekat. Setelah itu kita bisa pergi bersenang-senang. Bagaimana? Biar Oppa yang memberitahu Yoora imoo." Eunbi hanya menganggukan kepalanya saja.

Setelah menurunkan Eunbi di cafe, Hyun bergegas menemui seseorang yang dianggapnya penting.
Eunbi memesan banyak cake dan minuman favoritnya, yang tentu saja atas persetujuan Hyun. Bosan menunggu, perhatiannya teralih kan pada sosok laki laki paruh baya yang sepertinya sedang kesulitan berkomunikasi dengan pelayan cafe. Muncul niatan untuk membantu, sepertinya pelayan itu kesusahan memahami perkataan laki laki itu.

Dengan aksen Spanyol yang kental, Lean mencoba berbahasa Korea yang nyatanya malah membuat binggung pelayan di depannya. Tiba tiba Eunbi sudah berdiri disebelah pelayan itu, "Paman bukan orang Korea?" Eunbi bertanya masih menggunakan bahasa koreanya. "Ah... ya... Aku dari Spanyol".
"Katakan saja padaku mungkin aku bisa membantu, aku bisa sedikit bahasa Spanyol, karena sepertinya pelayan disampingku tidak mengerti apa yang paman katakan. Karena jujur saja, bahasa Korea paman terdengar aneh."
Lean terkekeh mendengar penuturan gadis kecil di depannya. Awalnya dia mengira akan lebih mudah jika berkomunikasi menggunakan bahasa Korea tapi malah sebaliknya.
"Sebenarnya aku hanya ingin memesan Kopi tanpa gula dan beberapa kue untuk di bungkus." Eunbi dengan cekatan menyampaikan semua itu pada pelayan cafe. "Apakah kopi nya akan diminum disni, paman?"
"Ya... Jika aku boleh bergabung di meja mu. Karena sepertinya sudah tidak ada meja kosong."
Eunbi terlihat berpikir sebentar lalu mengganggukan kepalanya.

Tadinya Lean memilih untuk langsung menuju lokasi pembangunan, tapi pikirannya teralihkan oleh cafe yang berdiri di seberang jalan. Dia sangat mengenal cafe ini, karena disinilah dulu Lean bertemu dengan istrinya. Dan sepertinya cafe ini sedikit berubah meski ada beberapa bagian yang masih dipertahankan. Akhirnya Lean memutuskan untuk menunda peninjauan lokasi. Dan sekarang disinilah, duduk berhadapan dengan gadis kecil yang sudah membantunya.

"Siapa namamu little girl?"
"Eunbi... Kim Eunbi... Sebenarnya mommy melarangku untuk berbicara dan akrab dengan orang asing, tapi sepertinya paman orang yang baik." Lean tertawa mendengar kalimat polos gadis di depannya. "Baiklah... karena paman baik, biar paman yang traktir hari ini..."
"Ini semua sudah dibayar Hyun Oppa... tapi bolehkah jika aku membeli lagi untuk di bawa pulang?" Jawab Eunbi dengan cengiran lebarnya. Lagi lagi Lean tertawa karena gadis di depannya.. "Tentu! Ambil saja yang kamu mau"
"Really?? Wow.... asikkk.... oh ya... siapa nama paman?"
"Panggil saja uncle Lean..."
"Baiklah... thank you uncle Lean..."

Tanpa mereka sadari, keduanya mulai merasa nyaman satu sama lain. Lean sendiri tidak pernah membayangkan bisa dengan mudahnya akrab dengan gadis asing di depannya. Entah kenapa, setiap kali Lean melihat sorot mata Eunbi... dadanya dilingkupi kehangatan yang tidak dapat dia jelaskan.

To be continue...

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang