33-Get Well Soon

28K 1.7K 18
                                    

♡♡♡

"Kamu demam princess?"

Eunbi tidak menjawab malah memilih untuk menyandarkan keningnya di bahu kakaknya. Mendengar itu, Alfred menggeser duduknya ke sebelah kakaknya. Lalu meraba kening dan leher adiknya.

"Ambilkan termometer, dan kotak obat" perintah Alfred pada salah seorang maid yang berdiri tidak jauh dari posisi mereka.

"Baik tuan"

Tidak lama maid datang membawa apa yang diperlukan Alfred.

"Kak, bisa baringkan sebentar"

Saat Alaric berniat membaringkan adiknya di sofa, Eunbi mengeratkan pelukannya ke leher kakaknya dan kakinya menendang-nendang tidak setuju.

"Oke... oke... tetap seperti ini saja" jelas Alaric sambil menenangkan adiknya.

Mau tidak mau Alfred harus bersusah payah memeriksa adiknya yang masih betah mempel pada kakaknya. Alfred mulai mengecek suhu tubuh adiknya 37,9° cukup tinggi, lalu meraih pergelangan tangan adiknya memeriksa denyut nadinya.

Alfred mengambil plester demam dari kotak obat dan menempelkannya di kening adiknya. Tidak ada perlawanan, Eunbi hanya pasrah karena sepertinya hawa panas mulai menguasai tubuhnya membuatnya lemah. Inilah yang mereka khawatirkan, sejak sekolah pola makan Eunbi tidak teratur membuat kondisinya mudah menurun.

"Minum obat ya sayang?"

Eunbi menggeleng, menutup mulut dengan tangannya dan mulai menangis. Alaric berdiri dengan Eunbi yang masih berada dalam gendongannya dan membawa adiknya menuju kamar. Alfred yang mengetahui maksud kakaknya pun mempersiapkan semuanya.

"Haruskah kita memberitahu mommy kak?"

"Jangan dulu, kasihan kalau nantinya mommy dan daddy jadi kepikiran. Selama masih bisa di handle jangan memberi tahu mereka dulu" jawab Alfred

"Oke... aku ikut ke atas"

...

Memasuki kamar adiknya, Alfred dan Adrian disambut dengan suara bersin Eunbi.

Hachim... Hachim...

Eunbi masih betah bertahan dalam posisinya, pasti lelah batin Adrian sedangkan Alaric tidak menunjukkan ekspresi keberatan sama sekali ketika berdiri dengan posisi menggendong adiknya.

Badan Eunbi memang mungil dan langsing tapi mengingat adiknya sudah duduk dibangku SHS sudah pasti bukan dikategorikan anak kecil. Tapi biar bagaimanapun Eunbi tetap seperti bayi jika berhadapan dengan pria-pria Carlos.

Alaric berjalan mendekat ke arah ranjang setelah melihat kedatangan Alfred. Lalu membaringkan adiknya di ranjangnya. Eunbi membuka matanya karena merasa kesulitan bernafas, sepertinya flu sudah menguasainya. Alfred membantu menyusun bantal dikepala adiknya agar sedikit lebih tinggi.

Alfred datang sudah dengan membawa alat medis ditangannya dan dengan teliti mulai melakukan pemeriksaan pada adiknya.

"Tarik nafas dan hembuskan secara perlahan princess" ucap Alfred sambil mengarahkan stethoscope nya ke dada adiknya.

"Apa yang kamu rasakan princess? Pusing?" Eunbi mengangguk lemah.

Alfred benar-benar tidak menduga, tepat seperti apa yang dikatakan mommynya, daya tahan tubuh adiknya sangat lemah. Baru tadi mengkonsumsi makanan dingin sedikit berlebihan maka tubuhnya langsung drop. Belum lagi, kelelahan dan juga stress turut andil dalam menurunkan kondisinya.

"Sebentar sayang" Alfred membuka selimut dan sedikit menaikkan baju adiknya untuk memeriksa perutnya.

"Sakit?" Alfred sedikit menekan perut bagian atas, atau tepatnya ulu hati adiknya.

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang