51-Stay Strong Daddys Lil Girl

24K 1.8K 156
                                    

♡♡♡

Saat malam hari keadaan Eunbi tiba-tiba saja menjadi drop setelah sebelumnya dinyatakan sudah membaik. Badannya kembali menggigil dan bernafas terputus-putus, bahkan Alfred sampai harus memasangkan electrode pada dada Eunbi untuk memonitoring ritme jantungnya. Masker oksigen masih setia bertengger di hidung munggilnya.

Kini mereka semua berkumpul di salah satu ruangan yang memang sudah di persiapkan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini mereka semua berkumpul di salah satu ruangan yang memang sudah di persiapkan sebelumnya. Ruangan yang penuh alat medis yang lengkap. Memang tidak seluas dan semewah kamar rumah sakit yang biasa di tempati oleh Eunbi namun peralatan dan obat yang tersedia tidak perlu diragukan.

Ruangan ini sebenarnya terhubung dengan kamar Eunbi di mansion, hanya saja keberadaanya tersamarkan karena tidak mau membuat adiknya tidak nyaman setiap kali berada di kamarnya.

Alfred menatap cemas adiknya. Setelah meyakinkan Adrian dan kedua orang tua mereka agar beristirahat terlebih dahulu, kini hanya tinggal Alaric dan Alfred yang bertahan untuk menjaga adiknya. Bahkan tadi siang, mommy mereka sempat hampir pingsan mengetahui keadaan Eunbi.

Wajah ceria itu kehilangan sinarnya, matanya terpejam erat dengan wajah pucat. Sungguh, bukan pemandangan yang ingin dilihat oleh mereka.

“Alfred... Apa dia baik-baik saja?”

“Semoga, aku berharap dia akan baik-baik saja. Aku lebih senang melihatnya merengek atau membuat banyak masalah daripada terbaring tidak berdaya seperti ini” ujar Alfred menjawab pertanyaan kakaknya sambil mengecek aliran infus adiknya.

“Kakak tidur saja, biar aku yang memantau keadaannya” Alfred kembali menambahkan.

“Tidak! Aku tidak akan bisa tidur.” Alaric mendekat pada ranjang adiknya. Membenarkan letak selimut dan menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah adiknya kemudian menghela nafasnya lelah.

“Entah apa yang akan dilakukan oleh Granpa jika mengetahui keadaan Eunbi seperti ini karena kelalaian kita” gumam Alaric yang masih dapat di dengar oleh Alfred.

“Itulah kenapa kita merawatnya di mansion kak."

"Sepertinya keadaanya sudah mulai membaik dan stabil kembali, kita bisa sedikit beristirahat. Masa krisisnya sudah terlewati” ujar Alfred yang kini berdiri di depan monitor di samping ranjang.

Memang beberapa waktu yang lalu Alfred kembali menyuntikkan obat dan sepertinya sudah mulai bekerja.

Alaric menepuk pundak adiknya memberikan semangat. Dia tahu sejak tadi Alfred lah yang paling sibuk diantara mereka. Bahkan saat Eunbi kembali collapse, Alfred juga yang berjuang sendirian sedang dirinya hanya bisa membantu sebisanya.

“Tidurlah, akan membangunkanmu jika terjadi sesuatu.”

“Tapi kak-“

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang