15-Accident

43.9K 2.7K 41
                                    

“AHHH!! TOLONG AKU!! DADDY!! KAKAK”

Suasana ballroom hotel malam  itu begitu ramai, tapi berbeda dengan ujung lorong dekat kolam renang yang sepi. Seorang pria muda terlihat sedang berdebat dengan pria yang lebih tua. Hingga suara teriakan mengejutkan mereka berdua. Mencari sumber suara dan terhenti mendapati kolam renang yang dalam keadaan gelap.

Mereka merasa aneh karena hanya bagian kolam renang indoor yang terlihat gelap. Samar-samar terlihat siluet sesorang yang sedang berlari menjauh.

Memutuskan untuk melihat lebih dekat memastikan keadaan, hanya bermodal senter dari ponsel keduanya berjalan memasuki area kolam. Mengarahkankan cahaya senter ke area kolam, terkejut mendapati seseorang dalam keadaan tidak sadarkan diri ditengah kolam. Sontak salah satu pria muda itu menyodorkan ponselnya kepada pria yang lebih tua, melepas jas dan sepatunya, melempar sembarang arah dan menceburkan diri ke kolam.

Berenang secepat mungkin kemudian membawa tubuh mungil yang mengambang di tengah kolam menuju tepi dengan susah payah. Memeriksa nadi memastikan masih ada tanda-tanda kehidupan.

Begitu cahaya senter mulai menerangi wajah mungil itu sontak salah satu pria tersebut terkejut.

“ARILLA!!” Alex membelalakan matanya terkejut mendapati adik sahabatnya dalam kondisi mengenaskan.

“KAK! CEPAT CARI BANTUAN, DIA MASIH HIDUP”
Alex berlari menuju area ballroom untuk mencari keluarga Eunbi, dan meminta tolong pelayan yang tidak sengaja berpapasan untuk menyalakan lampu di area kolam. Yah.. kedua orang tadi adalah Alexander William dengan adiknya Nathanael William.

Di tepi kolam Nathan masih berusaha memberikan pertolongan pertama, memompa dada Eunbi dan memberikan nafas buatan. Melakukan berkali-kali tanpa menghiraukan keadaan mereka yang basah kuyup.

“Uhuk.. uhuk.. eugh...” akhirnya Eunbi membuka sedikit mata sayunya bertepatan dengan kedatangan keluarganya.

Nathan merasa sangat lega melihat mata cantik itu terbuka meski wajahnya terlihat pucat. Lampu diarea kolam sudah kembali menyala sehingga Nathan bisa melihat dengan jelas wajah dihadapannya. Mereka berdua masih mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Alfred dengan cepat menghampiri adiknya, mengambil handuk besar untuk membungkus tubuh adiknya yang mulai mengigil kedinginan, wajahnya begitu pucat tapi tersirat kelegaan dalam tatapannya. Alfred dengan sigap memeriksa tanda vital adiknya, “Princess are you okay?” ujarnya sambil menepuk pelan pipi adiknya yang mulai kehilangan kesadaraanya lagi.

“Kita ke rumah sakit sekarang!” Alaric berjalan cepat memimpin di depan sedangkan Eunbi sudah dalam gendongan Alfred. Adrian mengikuti mereka berdua dari belakang sambil menundukkan kepalanya karena merasa bersalah. Andai saja tidak membiarkan adiknya sendirian pasti semua ini tidak akan terjadi, ia merasa sangat menyesal dan gagal melindungi adiknya.

Lean masih berusaha menenangkan Yoora yang menangis histeris melihat keadaan anaknya. Ia begitu marah, belum satu bulan putrinya berada dipelukannya ia sudah lalai untuk menjaganya. Lean mengkode assitennya untuk mencari tahu semua kejadian ini. Asistennya menganggukkan kepalanya memahami perintah tuannya, dengan tenang menyingkir dan terlihat menghubungi seseorang melalui ponselnya.

Alex mengulurkan handuk kepada adiknya  kemudian menepuk bahunya.

“Kakak mengenalnya?”

“Hm, dia putri bungsu keluarga Carlos, adik Alaric”

“Mereka punya anak perempuan?” Nathan mengerutkan keningnya.

Alex memukul kepala adiknya dengan gemas, “Makanya jangan menghilang ditengah acara bodoh! Tadi mereka sudah mengenalkannya!” perlakuan Alex mendapatkan tatapan dingin dan tajam dari adiknya, membuatnya menyengir tidak jelas.

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang