Carlos Story Book I - END
It's a story about family
Ketika sebuah keluarga dihadapkan cobaan, bukan tidak mungkin akan ada yang terluka.
Seperti seorang gadis yang sedari lahir sudah hidup terpisah dari keluarganya.
Hingga tiba saatnya, dimana rahas...
Sambutan hangat dari kakaknya membuatnya tersenyum tulus. Eunbi merasa sangat bahagia. Tidak lama kemudian, mobil orang tua dan kakaknya yang lain berdatangan dan berhenti tepat di depan mansion.
“Kita masuk” ajak Lean kepada seluruh anggota keluarganya.
Deretan pelayan berseragam hitam putih berjajar rapi menyambut kedatangan mereka. Sejenak Lean mengenalkan istri dan putrinya karena banyak pelayan baru yang belum mengenal Nyonya rumah.
Hingga seorang pria tua menghampiri mereka kemudian menunduk hormat.
“Senang melihat anda kembali Nyonya”
“Senang juga bertemu kembali Noah” Yoora tersenyum kepada kepala pelayan yang sudah dikenalnya sekian lama.
“Senang bertemu dengan anda nona, saya siap melayani anda. Saya ucapkan selamat datang.” Noah membungkuk hormat kepada Eunbi.
“Terima kasih paman, senang juga bertemu denganmu.” Eunbi tersenyum manis.
“Cukup panggil saya Noah, nona. Anda sangat mirip dengan Nyonya Carlos.”
“Tapi sifatnya murni mirip dengan daddynya Noah!” Yoora menambahkan sambil melirik Lean dengan ekor matanya.
Lean tersenyum “Dia memang putriku tentu saja mirip denganku, tapi aku bersyukur wajah Eunbi mirip denganmu. Seperti mempunyai versi lain dirimu sayang.” dengan santai Lean mengecup sekilas bibir Yoora membuat Yoora menatap tajam kepada Lean.
“Ekhm... ke kamar sana Dad! Jangan disini... sebaiknya kita ke dalam, princess pasti lelah. Kakak antarkan ke kamarmu.” dengan penuh semangat Adrian menggandeng adiknya menuju lift di dalam mansion. Kedua kakaknya mengikuti Eunbi yang sudah berjalan lebih dahulu bersama Adrian. Begitu pula dengan Lean yang sudah membawa Yoora ke kamar mereka sendiri.
Kamar Eunbi berada di lantai 2 sayap kanan mansion, tepatnya diantara kamar Alaric dan Adrian. Melihat itu Alfred sempat protes. Berkat kepulangan kedua saudaranya yang lebih awal, membuat mereka bebas menentukan letak kamar Eunbi.
Mereka bersama masuk ke dalam kamar dengan nuansa putih. Kamar mewah dan luas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Suka dengan kamarnya princess? Kakak bisa mengubahnya lagi kalau tidak menyukainya.”
“Aku suka! Kamarnya sangat cantik. Aku menyukainya.” Sebenarnya kamar yang dipakai Eunbi sekarang adalah kamar tamu yang disulap dengan singkat menjadi kamar mewah adiknya. Bahkan Alaric sendirilah yang memilih design kamar beserta furniture didalamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
