Author POV
Cafe
Sudah hampir satu jam, keduanya masih saja asik bercengkrama layaknya pasangan kekasih yang sudah lama tidak bertemu, mereka terlihat akrab satu sama lain. Tampak seperti ayah dan anak perempuannya yang sedang menghabiskan waktu berdua.
Lean tidak menyangka, pertemuan tidak sengaja ini menimbulkan ketertarikan yang berlebih terhadap gadis kecil di depannya. Bukan... bukan keinginan seperti cinta terhadap lawan jenis, tapi lebih seperti perasaan sayang yang menghangatkan. Senyuman cerah dan mata bulat yang mengingatkannya pada seseorang yang selalu dirindukannya.
Suara ponsel menginterupsi percakapan mereka berdua. Eunbi merogoh tas ransel yang sedari tadi diletakkan dikursi sebelahnya untuk mencari ponselnya. Dengan wajah cemberut dan menggeser icon hijau pada ponselnya dengan kasar,
"Oppa!!kenapa belum kembali, aku sudah lelah menunggumu, sudahlah aku akan pulang naik bus saja..., aku bukan anak kecil yang akan tersesat saat pulang, berhentilah berpikir kalau aku ini masih kecil. Ya... aku pasti akan menelfon setelah aku sampai di rumah."
"Apa kau akan pulang? Sendirian?"
Uhum...Eunbi hanya menjawab dengan anggukan kepala karena tangannya sibuk menyendok cake dan IceCream yang belum sempat di habiskan olehnya. Makan tergesa-gesa dan dengan suapan-suapan besar membuat alis Lean bertaut tidak suka, "Jangan tergesa-gesa makanlah dengan perlahan nanti kamu tersedak dan makan seperti itu tidak baik untuk pencernaanmu, kamu bisa sakit perut." Nasehat Lean dibalas dengan raut tidak bersahabat dari Eunbi, semua itu mengingatkan pada mommy nya yang sangat cerewet.
"Makanlah dengan perlahan, nanti akan uncle antar pulang"
Eunbi menggeleng sadis menolak tawaran Lean, bukan karena apa, tapi ia takut pada ibunya akan marah kalau mengetahui ia diantar pulang oleh laki laki yang tidak di kenalnya.
"Tidak perlu uncle, aku sudah biasa naik bus, lagi pula apa uncle tidak ada kerjaan lagi, bukan kan uncle bilang tadi sedang melakukan perjalanan bisnis... aku tidak mau merepo...., ugh..." ucapan Eunbi terhenti karena tiba tiba perutnya mual.
"Kenapa?" raut wajah Lean berubah menjadi khawatir.
"Tidak,.. aku baik-baik saja... aku mau kebelakang sebentar,..." Eunbi berjalan cepat menuju toilet cafe karena merasakan mual yang begitu mendesak. Sementara Lean hanya bisa terpaku di kursinya sambil memandang Eunbi yang mulai berjalan menjauh.
Tidak lama ponsel Eunbi yang tergeletak di meja berbunyi lagi menampilkan nama MOMMY sebagai IDCall. Dengan tampak ragu-ragu Lean mengambil ponsel Eunbi bermaksud untuk menjawab panggilan, tapi belum sempat menggeser tombol hijau panggilan sudah terputus. Tubuh Lean mendadak kaku, secara tidak sengaja membuka ponsel Eunbi yang tidak berpassword dan menampilkan foto dua orang perempuan cantik berbeda umur.
Lean membeku, ia mengenali satu orang diantaranya, Ya... itu adalah foto istrinya... mendadak tangannya gemetar sambil tetep mencengkeram ponsel Eunbi. Pikirannya kosong, karena terlalu banyak yang ingin ditanyakan.
Lean tersentak dari lamunannya mendengar teriakan salah satu pelayan cafe, spontan berlari mendekat saat dilihatnya gadis kecil itu pingsan beberapa saat setelah keluar dari toilet cafe, dengan cekatan membopong tubuh kecil itu untuk masuk ke dalam mobilnya, mengabaikan segala pertanyaan dan teriakan yang terlontar dari pelayan, karena fokusnya sekarang adalah tubuh mungil yang berada di dekapannya.
Hospital
Menunggu di depan ruangan UGD dengan perasaan gelisah, mondar mandir dengan tangan yang masih sibuk dengan ponsel di telinganya. Lean akhirnya menghubungi Pesonal Assistantnya untuk membawa tas dan ponsel Eunbi yang tadi ditinggalkannya di cafe karena telalu tergesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome Back (Posessive Family)
Chick-LitCarlos Story Book I - END It's a story about family Ketika sebuah keluarga dihadapkan cobaan, bukan tidak mungkin akan ada yang terluka. Seperti seorang gadis yang sedari lahir sudah hidup terpisah dari keluarganya. Hingga tiba saatnya, dimana rahas...