♡♡♡
"Mommy... aku mau pipis"
"Mommy... aku mau ganti baju"
"Mommy... aku mau bertemu mama rabbit" yang dimaksud Eunbi adalah keluarga boneka kelinci kesayanganya.
Yoora yang sudah paham dengan kebiasaan putrinya sudah mengantisipasi semua permintaan Eunbi. Yoora tahu, Eunbi merasa tidak nyaman berada di rumah sakit karena itu putrinya berusaha menciptakan kenyamanannya sendiri.
Hingga obat yang diminum Eunbi sudah mulai bekerja, mata Eunbi telihat mengerjab berat. Hingga beberapa menit kemudian Eunbi sudah tertidur dengan nyaman.
Melihat Eunbi sudah tidur ketiga orang diruangan itu mendesah lega. Setidaknya mereka bisa bersantai sejenak sebelum disibukkan dengan berbagai permintaan Eunbi.
"Bagaimana?"
"Bagaimana apanya mom?"
"Siapa? Siapa yang membuat putriku seperti ini? Mommy sudah tahu, ini semua pasti disengaja. Jangan menyembunyikan apapun dari mommy, Alaric..."
Alaric mendesah gusar, mereka memang belum mengetahui siapa dalang yang bertanggung jawab atas semua kejadian yang menimpa adiknya. Bahkan semalam Adrian sudah kembali ke TKP untuk mencari apapun yang bisa dijadikannya petunjuk.
Terakhir kali, kamera CCTV yang terpasang di area kolam hanya menunjukkan sampai dimana Beatrice meninggalkan Eunbi sendirian di tepi kolam. Setelahnya CCTV ikut mati bersamaan dengan lampu yang mati.
Awalnya Adrian sempat mencurigai Beatrice, tapi di waktu yang hampir bersamaan ternyata Beatrice tertangkap kamera CCTV di lorong dekat area toilet.
Dan sialnya tidak terlihat ada orang lain yang keluar dari area kolam pada waktu kejadian. Hal itu membuat Adrian sedikit geram karena sepertinya hal ini sudah direncanakan dengan baik dan entah apa motif dibaliknya.
Sibuk dengan pemikirannya tiba-tiba pintu di ketuk, lalu muncul sahabat kakaknya bersama seseorang yang juga dikenalnya.
"Selamat Siang, maaf baru bisa menjenguk Arilla, bagaimana keadaanya?" ucap Alex begitu masuk ruangan sembari menyerahkan parcel buah kepada Yoora.
"Sudah lebih baik" Yoora memeluk Alex sebentar lalu beralih pada Nathan yang berada di sebelah kakaknya. "Maafkan tante bahkan belum sempat mengucapkan terima kasih kepada kalian. Terima kasih sudah menyelamatkan nyawa Arilla, entah apa yang terjadi kalau saat itu tidak ada kalian." Nathan hanya mengangguk samar.
"Kami hanya kebetulan berada di sana tante. Tapi... bagaimana bisa semua itu terjadi. Kemarin kami bahkan sempat melihat siluet seseorang di tepi kolam, tapi sudah menghilang saat kami masuk." ujar Alex menjelaskan kejadian kemarin.
"Benarkah?" kali ini Alaric yang berbicara.
"Bisa kita bicarakan ini sebentar di luar?"
Alaric menepuk pelan bahu Alex "Thanks bro!" sedangkan Alex hanya mengerdikkan bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome Back (Posessive Family)
ChickLitCarlos Story Book I - END It's a story about family Ketika sebuah keluarga dihadapkan cobaan, bukan tidak mungkin akan ada yang terluka. Seperti seorang gadis yang sedari lahir sudah hidup terpisah dari keluarganya. Hingga tiba saatnya, dimana rahas...