34-Amanda

25.7K 1.6K 22
                                    

♤♤♤

Sakit adalah hal yang paling dibenci oleh Eunbi. Seperti saat ini, ketiga kakaknya akan menjadi menyebalkan berkali-kali lipat. Semua yang diinginkan Eunbi selalu di larang oleh kakaknya, padahal keadaanya sudah lebih baik.

Untuk saat ini Eunbi berada di kamar ditemani oleh Alfred yang melarangnya turun dari ranjangnya. Untung saja infus ditangannya sudah dilepas, itupun dengan ancaman Eunbi akan melepas sendiri infusnya.

“Kakak aku-“

“Tidak boleh princess

“Ish! Aku belum bilang mau apa!”

Alfres terkekeh, “baiklah... baiklah... princess kakak mau apa?”

“Aku mau turun”

“Tidak!”

“Haish... tapi aku mau pipis!”

Tanpa menjawab pertanyaan adiknya, Alfred berdiri dan menggendong Eunbi masuk kamar mandi.

“Kakak tunggu di luar, panggil kakak kalau sudah selesai”

Eunbi hanya dibuat melongo dengan perlakuan kakaknya, yang benar saja hanya untuk ke kamar mandi ia merasa tidak perlu dikawal seperti ini.

...

Sekarang, Eunbi sudah mencapai kebosanan tinggat tinggi, sedari tadi dia hanya berbaring, makan minum dan nonton TV. Untuk bermain ponselnya pun dilarang oleh kakaknya. Dan sialnya lagi, secara bergantian kakaknya selalu menemaninya di kamar.

Kini giliran Alaric yang menemani adiknya, bahkan dengan santainya membawa berkas pekerjaannya dan terlihat beberapa kali menelfon seseorang untuk memberi perintah.

Diam-diam Eunbi menurunkan kakinya saat kakaknya fokus pada dokumen dan macbook yang ada di depannya.

“Naik ke ranjangmu lagi princess” Alaric berbicara dengan mata yang masih fokus membaca dokumen.

Bagaimana kakak bisa tahu, batin Eunbi

“Tapi aku bosan dikamar terus kakak, aku mau keluar”

Alaric meletakkan dokumen yang dipegangnya, lalu menghampiri adiknya. Tanpa aba-aba, Alaric mengangkat Eunbi dalam gendongan dan membawanya untuk ikut duduk di sofa. Setelahnya Alaric kembali menekuni pekerjaannya.

“Apa bedanya dengan tadi, inikan cuma berpindah tempat saja”, Eunbi menggerutu dalam suara kecil yang masih bisa didengar kakaknya.

Sebelah tangan Alaric membelai kepala adiknya dan sebelah lagi memegang dokumennya. Eunbi melongokkan kepalanya ikut melihat apa yang dipegang kakaknya.

“Kakak bisa membacanya?” dahi Eunbi mengeryit melihat tulisan Rusia yang tercetak di dokumen kakaknya.

Alaric menoleh pada adiknya, “Tentu saja princess” lalu mencubit pipi adiknya gemas.

“Wow... benarkahh...” ucap Eunbi dengan mata berbinar kagum.

“Kakak bisa berapa bahasa? Banyak? Kakak sangat hebat, bahkan untuk tulisan yang aneh saja kakak mengerti. Keren!” seru Eunbi antusias.

Alaric tersenyum, “Kamu juga akan bisa kalau mau belajar princess

Eunbi mengerucutkan bibirnya, “Aku tidak mau” karena merasa gemas, Alaric mencium pipi adiknya lalu menarik hidungnya sedikit keras.

“Sakit” Alaric tertawa, sungguh pria yang terkenal dengan sikap dinginnya akan berubah jika sedang berhadapan dengan Eunbi. Tidak banyak yang akan menyangka jika Alaric bisa tertawa selepas itu.
Alaric meletakkan kembali dokumen di meja dan mematikan macbooknya.

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang