20-Lets Start the Game

31.7K 2K 30
                                    

♡♡♡

Somewhere

“Sekarang apa rencanamu? Kita tidak bisa diam saja menunggu, membuang waktu!”

“Permainan sudah dimulai.” Ujar seorang laki-laki sambil menghembuskan asap rokoknya.

Alfred memandang wajah adiknya yang bergelung dalam pelukannya. Tidak tega untuk membangunkan adiknya karena semalam tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Adiknya baru bisa tidur nyenyak lewat tengah malam, hampir jam 2 dini hari.

Dengan perlahan melepaskan pelukan dan menggeser tubuhnya takut membangunkan adiknya. Alfred bergegas membersihkan diri lalu turun ke ruang makan membiarkan adiknya yang masih tertidur pulas.

“Pagi” sapa Alfred kepada orang tuanya yang lebih dulu berada di ruang makan.

“Pagi son” balas Lean.

Tidak lama kemudian Alaric dan Adrian muncul bersamaan.

“Eunbi belum bangun? Anak itu benar-benar, bukankah dia harus sekolah!” Yoora berdiri dari duduknya hendak menghampiri putrinya.

“Eunbi masih tidur mom. Semalam tidur di kamar Alfred.”

“Hah? Bagaimana bisa?”

“Aku ceritakan setelah sarapan.”

Sesuai janjinya Alfred menceritakan semuanya kepada anggota keluarganya. Lean tampak terkejut dan marah, terlebih Alaric yang sudah mengeratkan genggamannya pada gelas.

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”

“Ada temanku seorang psikiater yang bersedia membantu, dia dapat dipercaya. Tapi yang jadi masalah adalah tidak akan mudah membawa Eunbi untuk berkonsultasi, sekarang saja dia masih sulit untuk membicarakan masalahnya kepada kita. Kita harus melakukannya secara perlahan.”

“Baiklah, lakukan yang terbaik.”

“Pasti dad, hari ini aku akan menemuinya.”

Yoora menundukkan kepalanya, kenapa kehidupan putrinya menjadi serumit ini. Sejak kecil selalu berurusan dengan rumah sakit, sekarang putrinya menjadi sasaran kebencian orang lain, bahkan buah dari kejadian itu malah menimbulkan trauma.

Mendapati wajah murung istrinya, Lean menggenggam tangan Yoora untuk memberikan dukungan. Lean sendiri merasa gagal dan bersalah sebagai orang tua. Kenapa harus putrinya yang mengalami semua ini. Belum juga berhasil mengetahui dalang dibalik kejadian kemarin sudah muncul masalah baru.

“Hari ini biarkan saja Eunbi tidak masuk sekolah mom, dia baru bisa tidur nyenyak lewat tengah malam.” Alfred kembali menambahkan.

“Nanti malam biar Eunbi tidur bersamaku, sebaiknya kita tidak membiarkannya tidur sendiri untuk saat ini” ujar Alaric.

“Baiklah, nanti biar mommy bawa sarapannya ke atas. Eunbi pasti mengamuk karena baru kemarin dia sekolah sekarang sudah bolos lagi. Kita harus menyiapkan diri.” Yoora tersenyum di akhir kalimatnya.

Semua anggota keluarga Carlos sudah mengetahui sifat tuan putri mereka kalau sedang marah.

Eunbi bangun dari tidurnya tidak menemukan keberadaan kakaknya. Lalu terlonjak kaget ketika melihat jam di atas nakas, mendapati dirinya bangun kesiangan.

“Oh my God! Kenapa tidak ada yang membangunkanku!!”

Eunbi bangun tergesa-gesa membuat selimut dan bonekanya terlempar begitu saja karena tendangan kakinya.

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang