41-Time is Over

23.3K 1.7K 39
                                    

♡♡♡

Kesenangan sudah berakhir, setidaknya itulah yang dirasakan Eunbi saat ini. Duduk pasrah di pangkuan daddynya setelah puas dan lelah menagisi keadaannya.

Satu jam yang lalu semua masih baik-baik saja, hingga saat Eunbi bergabung bersama teman-temannya yang lain untuk mempersiapkan puncak acara camping hari ini yaitu api unggun. Semua orang sibuk menata kayu dan mempersiapkan acara barbeque party yang akan turut meramaikan acara malam ini.

Ditengah kesibukan semua orang, hanya keempat pria Carlos yang bersantai sambil mengamati tuan putri mereka dari kejauhan. Eunbi yang tengah bergabung bersama Caroline ikut sibuk mempersiapkan perlengkapan api unggun.

Hingga insiden yang tidak disangka terjadi, karena terlalu bersemangat Eunbi jatuh tersungkur dan tubuhnya menimpa kayu bakar yang dibawanya. Sontak saja keempat pria Carlos itu langsung panik dan berlari menghampirinya. Sedangkan Eunbi hanya meringis menahan perih di kedua lututnya.

“Astaga! Kamu tidak apa-apa Arilla?” ujar Caroline yang berdiri tidak jauh dari Eunbi dan sedang membantunya berdiri.

Simpul tali sepatu Eunbi yang terlepas, hingga membuatnya jatuh tersungkur karena terinjak kakinya yang lain saat hendak berjalan membawa kayu bakar.

Princess!”

“Apa yang terjadi? Kamu tidak apa-apa sayang?” ujar Lean yang sudah berjongkok di depan putrinya.

“Kakimu terluka?!” seru Alaric terkejut melihat darah dikedua lutut adiknya.

Alfred mendekat dan ikut berjongkok untuk memeriksa kaki adiknya.

“Sudahlah... aku tidak apa-apa bukan begitu Carol?” Eunbi menahan diri agar tidak meringis karena menahan perih dikakinya.

“Emm... tapi tanganmu juga berdarah Arilla” ujar Carol lirih sambil menatap takut pada keluarga Eunbi yang sedang memasang wajah tegangnya. Sedangkan Eunbi membulatkan matanya sambil menggelengkan kepalanya seakan menyuruh Caroline untuk tidak terlalu banyak bicara.

Mendengar itu, Alaric langsung meraih kedua tangan adiknya yang sengaja disembunyikan dibelakang tubuhnya.

Dengan perlahan membuka kepalan tangan adiknya untuk memeriksa telapak tangannya. Rahang Alaric menegang, melihat luka di telapak tangan dan lutut adiknya.

“Kita pulang sekarang!” Alaric berucap dengan nada dingin tanda tidak ingin dibantah.

“Tidak mau!!” kini isak tangis yang ditahan Eunbi akhirnya pecah.

“Kamu terluka princess, kita pulang sekarang”

Lean menghela nafasnya, menyetujui pendapat putra pertamanya. Dengan segera meraih putrinya dalam gendongannya.

“NO! DADDY AKU TIDAK MAU PULANG!!” jerit Eunbi mulai histeris dalam gendongan Lean. Sungguh, dirinya tidak rela jika harus melewatkan acara yang paling dinantikan olehnya.

Seakan menulikan pendengarannya, Lean tetap melangkahkan kakinya menuju bus yang telah siap membawa mereka semua kembali ke mansion. Caroline hanya bisa menatap sendu ke arah sahabatnya karena tidak bisa berbuat banyak.

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang