1-The Girl Who Need The Own Story

98.4K 4.5K 60
                                    

Present Time

Author POV

Seorang gadis kecil berlari dengan wajah yang cemberut. Menghampiri wanita paruh baya yang sedang merangkai bunga diruang tengah sebuah rumah yang nyaman.

"Mommy! Kenapa lama...? Aku sudah menunggu hampir 1 jam tapi mommy belum juga selesai dengan bunga-bunga itu! Aishh..." dengan pipi menggembung dan bibir mengerucut sebal gadis manja itu duduk di kursi diseberang ibu nya yang tengah sibuk.

" dengan pipi menggembung dan bibir mengerucut sebal gadis manja itu duduk di kursi diseberang ibu nya yang tengah sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sweetheart... bukankah mom sudah bilang kalau tidak bisa mengantarmu... kenapa tidak pergi bersama temanmu saja? Apalagi ada si tampan Chris, yang dengan senang hati pasti mau menemanimu melihat festival kembang api." Ucap sang ibu sedikit menggoda anak perempuannya.
"Tapi aku mau pergi bersama mommy.... Pleasee... Lagi pula chris tidak tampan, dia menyebalkan!"

Begitulah hari-hari Kim Yoora dan putri kecilnya Kim Eunbi yang sudah tumbuh menjadi gadis kecil cantik berwajah khas asia meski dalam darahnya mengalir darah keturunan Spanyol, tp Eunbi mempunyai wajah mungil bermata hitam bulat, pipi sedikit chubby dan bibir pink tipis. Meski sifatnya menurun banyak dari ayahnya tapi untuk wajah sangat mirip dengan ibunya.

Setelah bertahun tahun meninggalkan suami dan anak anak yang entah seperti apa kabarnya, kini ia menetap di Korea.
Dengan kerja keras dan usahanya sendiri, ia mampu mendirikan cafe yang juga toko bunga miliknya. Dan, ya... kini ia hidup dengan anak perempuan satu satunya yang sedari dulu sangat diinginkannya. Meski sudah mempunyai 3 orang anak laki laki, tetap saja masih menginginkan anak perempuan.

Tahun pertama saat itu terasa sangat berat, memang ia memutuskan untuk kembali ke negara asalnya yaitu Korea, dia memang menemui orang tuanya dan menjelaskan keputusannya. Bahkan dia tidak menyadari bahwa sedang berbadan dua saat memutuskan pergi. Kedua orang tuanya tidak menyetujui keputusannya apalagi sampai mengorbankan ke 3 cucunya. Orang tuanya memang marah, tapi setelah mengetahui bahwa anaknya tengah sedang hamil dengan berat hati mereka memutuskan untuk mengalah, dengan mengijinkan putrinya untuk tinggal.

Saat itu dengan kondisi Yoora yang bisa dikatakan tidak baik, berulang kali orang tuanya mencoba untuk menghubungi menantunya. Akan tetapi, Yoora mengancam akan pergi dan tidak memberi kabar pada siapapun termasuk orang tuanya. Dengan kondisi yang seperti itu jelas saja orang tua nya memilih untuk menuruti keinginan anak semata wayangnya, dan juga mereka sedikit kecewa karena menantunya tega menyakiti hati anak perempuan satu satunya.

Hamil seorang diri tanpa ditemani suami, membuat kondisi Yoora saat itu sangat lemah. Belum lagi kondisi psikis Yoora yang juga jauh dari kata baik. Yoora tidak pernah sedikitpun melupakan anak dan suaminya. Rasa bersalah, amarah, kekecewaan menghantuinya setiap hari.
Tidak jarang dia harus dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan.
Akhirnya, setelah perjuangan yang tidak bisa dikatakan mudah lahirlah bayi mungil cantik meski belum cukup umur untuk dilahirkan atau biasa disebut dengan kelahiran premature. Meski begitu tidak menyurutkan kebahagiannya.

Semenjak itu dia memutuskan untuk hidup berdua dengan putri kecilnya. Yoora bertekad akan membesarkan anaknya seorang diri. Dia memutuskan untuk tinggal berdua dirumah sederhana namun masih tergolong mewah. Berkali kali orang tuanya membujuk untuk tetap tinggal bersama, tapi Yoora menolak.

Dengan ditemani seorang pengasuh untuk putrinya , yang sebenarnya adalah salah satu maid kepercayaan orang tuanya, dia hidup mandiri bersama sang putri. Sampai tidak terasa bahwa kini putrinya sudah beranjak menjadi seorang gadis kecil yang cantik. Meski rasa bersalah tidak pernah menghilang dari hidupnya.

"MOMM..." panggil sang tuan putri dengan suara kesalnya karena merasa di acuhkan oleh ibunya.

"Okay... okay... akan mommy temani, kapan putri kecil mommy jadi dewasa? Kenapa setiap kali pergi harus mom yang menemani? Tunggu sebentar mom ganti baju dulu" dengan setegah kesal Eunbi mengangguk saja. Setelah nya keduanya berangkat menuju tempat festival.

---‐---------

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang