30-Trash

24.8K 1.8K 37
                                    

♧♧♧

Saat Lean sedang fokus dengan dokumen di depannya, suara ponselnya memecah keheningan. Tertera nama Mr. Albert, otak Lean langsung memikirkan putrinya disekolah. Tangannya dengan cekatan mengangkat panggilan tersebut.

"Ada apa?" ucap Lean tanpa basa basi.

"Maaf tuan Carlos, saya butuh kehadiran anda di sekolah secepatnya."

"Apa ada masalah dengan putriku?"

"I-iya tuan"

"Aku kesana!" Lean memutuskan sambungan tanpa menunggu balasan.

....

"Apa-apaan ini!" seru Lean yang baru saja memasuki ruang kepala sekolah tanpa permisi.

"Ah, kebetulan sekali tuan Carlos, perkenalkan saya Samantha Frederick, dan ini putri saya, Naomi. Apa anda kesini atas permintaan tuan Gerald?" ujar wanita itu dengan nada genit dan sedikit menundukkan tubuhnya untuk memperlihatkan belahan payudaranya.

"Kau yang melakukannya!" Lean tidak mengindahkan sapaan wanita didepannya, rahangnya mengeras melihat bekas tamparan di pipi putrinya.

"Ah! Itu... karena dia sudah menjambak rambut dan melukai putriku hanya karena putriku membela Beatrice! Orang tuanya pasti tidak mendidiknya dengan benar!"

"Mom!"

"Nyonya Frederick!"

Ujar Naomi dan Mr. Albert bersamaan.

Sedangkan Caroline sedari tadi menahan tawa sambil memegang perutnya, lalu berbisik ke telinga Eunbi mampus. Karena sepertinya nyonya Frederick tidak mengetahui berita terbaru, bahwa keluarga Carlos baru saja mengumumkan anggota baru keluarga mereka. Dasar bodoh, batin Caroline sambil terkekeh geli.
Eunbi mencubit lengan caroline untuk menghentikan tawanya.

Lean semakin mengeraskan rahangnya menahan amarah bahkan auranya berubah menjadi dingin dan tatapan matanya menajam sebelum akhirnya melayangkan tamparan keras pada wanita di depannya.

PLAK

"KAU PIKIR SIAPA DIRIMU BERANI MENYENTUH PUTRIKU!" ujar Lean dengan aura yang mengintimidasi.

"A-apa? A-pa maksud Anda?"

"Arilla adalah cucu perempuan sah satu-satunya keluarga Carlos, Nyo-nya" ujar Caroline sambil menekankan kata terakhirnya.

"A-apa... cucu?" wajah nyonya Frederick semakin pucat dan tubuhnya gemetar karena takut. Sebenarnya dia bukanlah dari kalangan sosialita yang biasa menghadiri pesta-pesta mewah. Sudah rahasia umum jika dia hanyalan seorang simpanan Mr. Frederick yang menggunakan anaknya untuk menjadi bagian keluarga Frederick.

Meski tidak diakui secara resmi ,tapi Samantha sering menggunakan nama Frederick untuk kepentingannya.

"Aku tidak mau tahu! Bereskan mereka Mr. Albert! Atau kau yang akan aku bereskan!"

"Ba-ik tuan Carlos, serahkan pada saya" jawab Mr. Albert susah payah.

Lean sebenarnya malas mengotori tangannya dengan hal-hal remeh seperti ini, tapi jika sudah menyangkut putrinya jangan harap akan melepaskannya dengan mudah.

"Are you okey princess, it's hurt?" tanya Lean sambil mengusap pelan pipi putrinya yang masih memerah.

"No... daddy" ucap Eunbi sambil mulai terisak dipelukkan daddynya.

"Dia membuang bekal dari mommy, dia menjambak rambutku dan dia juga melukai lenganku, ini sakit daddy." Eunbi mulai mengadu pada daddynya.

Welcome Back (Posessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang